Website counter

Jumat, 01 Oktober 2010

Turut Menderita

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3 : 16

Bacaan : Yesaya 53 : 1 – 12

Pernahkah Anda mengalami sakit mata? Kalau pernah, tentu Anda tahu sangat menderita mengalami penyakit ini. Mata merah dan rasanya perih terkena sinar, mau melakukan apapun rasanya tidak enak sehingga biasanya kita memilih beristirahat di tempat tidur agar lekas sembuh dan penyakit itu tidak menular ke mana-mana. Atau, saat ada tetangga atau rekan kerja yang sakit mata mendekati kita, buru-buru kita menghindar agar tidak ketularan. Tetapi, apa yang akan kita lakukan kalau orang yang sakit mata itu adalah istri atau anak kita sendiri? Apakah kita juga akan buru-buru menghindar atau mengucilkannya agar diri kita tak ketularan?

Keluarga yang dikasihi Tuhan, walaupun kita tahu bahwa kalau kita dekat dengan mereka penyakit mata itu akan menular dan membuat kita ikut menderita, kita tentu akan tetap mendekat dan memeluk mereka dengan kasih. Kita tak peduli lagi apakah beberapa jam lagi atau besok kita ikut kena sakit mata. Kita siap dan rela ikut menderita karena kita mengasihi anak dan istri kita. Sama seperti cara kita mengasihi mereka, begitulah cara Tuhan mengasihi kita. Mungkin banyak diantara kita tak mengerti mengapa Tuhan Yesus merelakan diri-Nya menjadi "narapidana" yang mati di kayu salib. Kita tak mengerti mengapa Tuhan menunjukkan kasih-Nya dengan membiarkan dirinya dipukuli, diludahi, ditelanjangi, dihina, dan diperlakukan seperti hewan. Kita tak pernah habis pikir mengapa Tuhan memilih jaman itu untuk menebus dosa manusia. Tuhan tak akan membeberkan panjang lebar, namun Tuhan akan bertanya kepada Anda dan saya, mengapa kita mau dekat dan memeluk keluarga kita yang sakit menular dan kita pasti ikut tertular dan menderita bersamanya. Kalau kita bisa memberikan alasan, itu pula alasan Tuhan.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, jangan pernah meragukan kasih Tuhan karena Dia sudah memberikan alasan yang tidak bisa Anda bantah dan patut pertanyakan lagi. Jalani hidup Anda dengan mengasihi satu sama lain sebagai bukti Anda membalas cinta kasih Tuhan. • Richard T.G.R

* Tulisan ini dimuat di RHK Aletea – Rabu, 13 Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar