Website counter

Jumat, 01 Oktober 2010

Macet Lagi Macet Lagi

Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati. Matius 21 : 12

Bacaan : Matius 21 : 12 – 17

Ibukota Jakarta terkenal sebagai kota yang selalu macet. Bagi Anda yang tinggal di Kota Jakarta, tentu Anda sangat mengerti dan merasakan bahwa saat berangkat atau pulang kantor, atau bagi Anda yang bekerja "di lapangan", kesabaran Anda akan sangat diuji. Mengapa pemerintah kita seakan diam saja dan membiarkan kemacetan semakin parah? Di negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Jepang dan India, ibukota negara-negara tersebut tak mengenal kata macet. Pemerintah dan rakyatnya bekerja sama supaya rakyat sejahtera dan wisatawan betah mengunjungi ibu kota mereka. Monorel dan kereta bawah tanah sudah ada di mana-mana dan rakyat dengan kesadaran penuh mau menggunakan kendaraan umum sehingga kemacetan tak pernah terjadi. Indonesia dengan ibukotanya bernama Jakarta sampai hari ini selalu macet karena baik pemerintah dan rakyatnya sama-sama tak mau peduli dan bekerja sama. Satu sama lain saling menyalahkan dan tak mau ambil tindakan sehingga lagu si Komo semakin populer.

Sebagai orang Kristen, apakah Anda juga menjadi sosok yang tak mau peduli dan tak mau bekerja sama untuk memuliakan nama Tuhan? Apakah Anda hanya memikirkan kepentingan diri sendiri dan tak mau melakukan tindakan agar semakin banyak orang mengenal Kristus dan menyembah-Nya? Apakah Anda selalu menyalahkan pemerintah, pimpinan di kantor, pendeta gereja Anda, atau anak istri Anda, atas suatu hal buruk yang Anda alami tetapi Anda sendiri tak mau mengoreksi diri dan berubah? Tuhan ingin Anda dan saya, sebagai orang Kristen tak hanya bisa menyalahkan orang lain atau mengkritik ke sana ke mari, namun diri kita sendiri tak berbuat apa-apa. Kita hanya menjadi penonton yang hanya bisa berteriak, memaki atau menyalahkan, namun kita tak mau ikut bekerja membangun Kekristenan dan negara. Kisah Yesus menyucikan bait Allah kiranya membuat kita termotivasi bahwa kita pun bisa membuat terobosan seperti yang Yesus lakukan. Jangan hanya diam dan menjadi penonton, namun jadilah pemain dalam kehidupan. Gunakan hidup Anda untuk memberikan sumbangsih positif untuk Tuhan, negara, keluarga dan lingkungan sekitar Anda. • Richard T.G.R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar