Website counter

Jumat, 01 Oktober 2010

Memiutangi Tuhan

Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. Amsal 19 : 17

Bacaan : I Raja-raja 17 : 7 – 24

Pernahkah Anda melihat acara Minta Tolong? Kalau ya, tentu akan Anda dapati berbagai orang akan diuji hatinya untuk mau menolong. Si pelaku yang bertugas meminta tolong akan menghampiri orang yang kelihatan berduit seperti ibu-ibu yang habis berbelanja atau tukang pengangkut sampah yang melintas di pinggir jalan. Intinya dia akan meminta tolong kepada semua kelas dalam masyarakat, baik si kaya maupun si miskin. Kenyataan berbicara, banyak orang yang kelihatan berduit biasanya tak mau menolong. Justru orang yang benar-benar miskin dan bekerja ala kadarnya tergerak hati untuk menolong. Ada juga orang yang tidak mau menolong dengan alasan repot atau dia sendiri berkekurangan.

Kembali ke diri kita masing-masing. Bagaimana respon kita saat ada seseorang tak di kenal meminta bantuan kepada kita padahal kita sedang sibuk atau bokek? Apakah kita juga akan menolak memberikan bantuan padahal sesungguhnya kita bisa, tinggal kita mau atau tidak. Satu hal yang harus kita ketahui, menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah sama seperti kita memiutangi Tuhan. Tuhan selalu membayar hutangNya kepada kita tepat pada waktunya. Bisa saat itu juga setelah kita menolong, beberapa hari kemudian atau beberapa tahun kemudian saat kita sudah lupa. Intinya janganlah kita berkata tidak untuk mengasihi sesama selama kita mampu mengasihi.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, kisah Janda Sarfat membuktikan Tuhan selalu membalas kebaikan seseorang tepat pada waktunya. Mengapa di jaman itu Tuhan justru menyuruh Elia pergi ke Zarfat di Sidon yang notabene dihuni orang-orang kafir, negeri asal Izebel dengan imam-imamnya yang menyembah berhala? Apakah karena di Israel kekurangan janda? Jawabannya adalah karena janda ini adalah orang yang saleh di tengah angkatan yang sesat. Tuhan sudah menyelidiki seluruh Israel dan tidak mendapati tempat yang cocok untuk Elia. Namun Dia mendapati di Sidon lah Elia bisa tinggal (Lukas 4 : 26 – 27). Tuhan tahu kalau Elia tinggal di Israel, tak ada yang mau menerimanya. Hari ini bagaimana dengan Anda, apakah Anda mau memiutangi Tuhan atau Anda sibuk dengan kepentingan diri sendiri? • Richard T.G.R


* Tulisan ini dimuat di RHK Aletea – Senin, 20 September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar