Website counter

Jumat, 29 Oktober 2010

Bijak Mengelola Keuangan

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Matius 25 : 40

Bacaan : Matius 25 : 31 – 46

John Wesley dibesarkan dalam keluarga pendeta miskin. Saat dewasa, ia akhirnya menjadi pendeta juga seperti ayahnya, namun dengan nasib yang berbeda. Sebagai profesor theologia di Oxford, ia menghasilkan uang yang cukup untuk membalas kepahitan masa kecilnya yang serba kekurangan. Dengan penghasilan 30 pounds setahun, saat itu ia bisa berfoya-foya dengan uangnya. Namun ia berubah ketika suatu hari ia melihat pembantunya yang miskin berpakaian tipis di musim dingin. Ia bermaksud menolongnya dengan memberi uang, tapi ternyata tak ada uang yang tersisa di kantongnya. Padahal dinding rumahnya berhiaskan lukisan mahal dan barang-barang mewah. Sejak saat itu ia berjanji dalam hatinya untuk membatasi penggunaan uangnya dengan bijak agar bisa menolong orang banyak.

Dari gajinya yang 30 pouds per tahun, ia menyisihkan 2 pounds untuk dibagikan. Tahun berikutnya ketika gajinya naik 2 kali lipat, ia tetap menggunakan 28 pounds untuk dirinya sendiri dan membagikan sisanya 32 pounds kepada orang miskin. Tahun demi tahun ia tetap melakukan hal yang sama sekalipun gajinya telah berlipat ganda. Barulah setelah gajinya mencapai 1400 pounds, ia menaikkan taraf hidupnya mejadi 30 pouds per tahun. Karena perbuatannya ini, tak heran Tuhan memberikan kepercayaan yang semakin besar kepada John Wesley dalam masalah keuangan.

Apa yang bisa kita belajar dari kisah John Wesley? Belajar mengelola keuangan dengan bijak. Tuhan tidak pernah melarang Anda dan saya membeli make up, buku-buku, pakaian, barang-barang elektronik atau apapun barang yang mahal, namun Tuhan ingin kita menggunakan uang itu dengan bijak. Banyak orang hari ini kelihatan kaya. Motornya baru, kartu kreditnya banyak, rumahnya bagus, pekerjaannya bonafit, perabot rumahnya lux, tetapi hidupnya tak tenang karena banyak hutang. Memang gajinya besar, namun semua itu tidak membuatnya bahagia karena tidak bisa mengelola keuangan dengan baik. Berapapun gaji Anda saat ini, semuanya itu sesungguhnya cukup, bahkan bisa Anda gunakan untuk menolong orang lain atau membantu keuangan gereja. Hanya sayang beberapa diantara kita tidak cakap mengelola uang sehingga hidup berkekurangan. Tuhan pun bukan Tuhan yang pelit karena Dia pasti akan selalu menambahkan berkat-Nya kalau kita selalu bisa mengelola berkat itu. Tuhan memakai tangan Anda untuk menerima uang, bukan semata untuk Anda habiskan sendiri untuk memenuhi kebutuhan Anda, Tuhan ingin Anda juga membagikan uang itu kepada mereka yang lebih membutuhkan. John Wesley membuktikan bahwa penggunaan uang yang benar selalu menghasilkan berkat bagi diri sendiri dan banyak orang. Bijaksanalah mengelola uang yang Anda miliki saat ini. • Richard T.G.R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar