Website counter

Jumat, 01 Oktober 2010

Mengikuti Teladan Tuhan

Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Yohanes 13 : 15

Bacaan : Yohanes 13 : 1 – 20

Hati nurani Maria Chatarina Pudji Suhartini terusik setiap kali melihat anak jalanan di perempatan Jalan Terusan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat. Sebagai guru, ia merasa memiliki tanggung jawab moral atas nasib anak-anak jalanan ini. Rasa ingin tahu tentang anak jalanan mendorong Pudji mendekati mereka. Berbekal permen yang dibagikan gratis, perlahan ia bisa mendekat. Pudji pun mulai mengenal mereka satu per satu. "Mereka seperti anak-anak pada umumnya, ingin diperhatikan dan disayangi. Selama ini tidak ada yang peduli dengan mereka," katanya. Dengan segala keterbatasan, ia mengajari anak jalanan itu membaca, menulis, berhitung, dan menyanyi. Saat gardu polisi yang biasa dipakai mengajar anak-anak itu tak bisa dipakai lagi, ia memakai garasi rumahnya. Pudji juga merelakan sebagian penghasilannya sebagai Kepala TK Indrayasana untuk membiayai kegiatan itu.

Tantangan terbesar dialami Pudji ketika apa yang dia lakukan menuai reaksi negatif. Sebagai seorang Katolik, ia pernah dicemooh sebagian warga Katolik karena dinilai usahanya akan sia-sia. Kegiatannya juga sempat dicurigai sebagian tokoh Islam. "Rumah kami hampir dibakar karena sebagai seorang Katolik, anak-anak didik saya itu Muslim semua," katanya. Dalam kesulitan ia hanya berserah pada Tuhan. Pendampingannya itu membuahkan hasil. Anak jalanan itu kini berkembang menjadi anak yang sopan dan berprestasi. Orang-orang pun mulai memberikan dukungan. Ia pun mendapat penghargaan dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat. (*Buku Ketika Semua Jalan Tertutup – Heribertus Kartono OSC).

Sebagai orang Kristen, sudahkah hidup kita meneladani Kristus? Jangan hanya menjadi pengikut Tuhan yang tahu isi Alkitab, tahu apa itu benar atau dosa, namun kita tidak mau melakukannya. Tuhan ingin kita semua meniru teladan-Nya dengan mengasihi sesama setulus hati, saling melayani dan menghormati satu sama lain, apapun denominasi agama kita. Keanekaragamaan antar umat beragama hendaknya tidak membuat kita membatasi diri dalam mengasihi satu sama lain, tetapi mari kita menolong tanpa membeda-mbedakan, karena Yesus pun mengasihi dan tetap membasuh kaki ke dua belas murid-Nya sekalipun satu orang murid mengkhianati-Nya. • Richard T.G.R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar