Website counter

Jumat, 29 Oktober 2010

Tulus Memberi

Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Markus 12 : 42

Bacaan : Markus 12 : 41 – 44, Matius 6 : 1 – 4

Saya suka tertawa geli melihat iklan-iklan di TV yang membanggakan kebaikan suatu perusahaan menyumbang korban bencana alam. Dengan mengundang puluhan wartawan dan menggunakan tanda terima uang yang besar, mereka dengan bangga berkata bahwa mereka sudah menyumbang untuk warga di daerah ini atau di daerah itu. Saya pun hanya bisa mengelus dada melihat ulah beberapa menteri yang dengan pongahnya berkata mereka sudah sukses memimpin kementriannya. Sudah melakukan ini dan itu, membuat rencana ini membuat rencana itu, bahkan ada satu departemen yang dengan sombong berkata sukses mensejahterakan petani. Padahal kenyataan di lapangan, para petani masih hidup melarat dan berkekurangan. Di mana suksesnya? Mereka memang kelihatannya baik, namun kebaikan itu dilakukan dengan pamrih.

So, bagaimana dengan Anda? Apakah Anda gemar berbuat baik karena ada maunya? Pemberian yang berkenan kepada Tuhan bukanlah pemberian yang harus di gembar-gemborkan ke delapan penjuru mata angin, namun kebaikan itu hendaknya hanya diketahui tangan kanan dan tidak diketahui tangan kiri alias tidak usah kita gembar-gembor. Kenapa Tuhan memuji persembahan janda yang hanya bisa mempersembahkan dua peser sedangkan untuk orang-orang yang lain Tuhan acuh tak acuh? Karena Tuhan tahu ketulusan seorang manusia. Tuhan tidak melihat pekerjaan atau berapa banyak uang yang diberikan, namun dari seberapa rela kita memberikan sesuatu untuk-Nya. Tuhan lebih senang Anda dan saya memberikan dalam kantong persembahan uang Rp 500 dengan ikhlas daripada Rp 50.000 dengan setengah hati atau demi kesombongan dan mendapat pujian dari orang yang melihat kita memasukan uang itu ke kantong kolekte.

Apa motivasi Anda berbuat baik dan memberi untuk Tuhan? Mari kita bertanya pada diri masing-masing dan jawablah dengan jujur. Saat kita memberi dengan motivasi mendapat kehormatan dan menerima pujian. Saat itu juga kita sudah mendapat upahnya. Namun saat kita memberi sesuatu secara tersembunyi, maka Bapa di surga juga akan membalasnya. Mana yang Anda pilih, kehormatan dari manusia atau berkat dari surga? • Richard T.G.R

Karakter Bisa di Ubah

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Roma 12 : 2

Bacaan : Kisah Para Rasul 9 : 1 – 19a

Beberapa tahun lalu saya memiliki seorang pacar (sekarang sudah putus) yang memiki sifat pemarah. Setiap kali saya terlambat datang ke rumahnya atau keputusan yang dia ambil tidak saya setujui, kemarahan menjadi solusi yang dia ungkapan. Sekali dua kali, sampai tak terhitung banyaknya saya berusaha bersabar. Tetapi dia tak kunjung berubah. Pernah satu kali saya menasehati, untuk dia tak mudah naik darah untuk perkara-perkara kecil, tetapi jawabannya membuat saya naik darah dan hampir saja saya menamparnya. Dia menjawab "Memang sifatku dari kecil dah kayak gini. Kalau kamu nggak suka nggak usah jadi pacarku. Pacaran sama temen-temen gerejamu yang alim dan sok suci sana. Kan ada tuh xxxx (dirahasiakan), temenmu yang cantik yang suka merayu-rayu kamu." Perkataan itu selalu saya ingat seumur hidup karena sangat melukai hati saya.

Memang saya akui teman gereja saya ada satu dua orang yang cantik, namun saya tidak bisa menerima dia meremehkan teman-teman saya. Akhirnya ucapan pacar saya ini menjadi bumerang untuk dirinya sendiri. Setelah berkali-kali di ajak ke gereja tak mau dan berkali-kali menolak meluangkan waktu untuk berdua dengan alasan ini dan itu. Dengan tanpa belas kasihan lagi saya langsung menyatakan putus hubungan. Sangat menyakitkan bagi dia karena menurut penuturan beberapa teman dekat, dia menangis dan murung berhari-hari, dia pun sempat emosional saat bertemu saya. Inilah konsekuensi dari kebebalan. Saya pun tak mau dilecehkan sebagai seorang lelaki dan saya tak mau kelak punya istri yang tak bisa mengendalikan emosinya.

Banyak orang tidak mau berubah secara karakter dengan alasan yang sangat klasik : watak tak bisa diubah sampai mati. Alhasil banyak orang dari kecil sampai tua renta tetap mempertahankan watak buruknya walaupun sebetulnya dia tahu wataknya itu menjadi masalah buat orang banyak dan dia sendiri turut menderita. Namun demi gengsi dan harga diri yang salah, dia rela pertahankan itu. Suka tidak suka, akan selalu kita temui orang-orang yang tidak mau berubah secara karakter walaupun berulang kali di nasehati. Kalau sudah begini apa yang sebaiknya kita perbuat? Tuhan Yesus berkata : Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu (Matius 10 : 14). Memang terkesan kejam saat kita melakukan itu, namun Tuhan pun mengajarkan kepada kita untuk jangan selalu memberi hati kepada orang bebal. Orang yang tahu diri dan mau berubah pasti akan melakukan usaha untuk berubah. Namun kalau berulang kali dinasehati tak kunjung berubah, ya apa boleh buat kita tinggalkan. Kita sudah berusaha, namun kalau dia tak bisa berubah ya itu urusan dia dengan Tuhan. Kita sudah melakukan bagian kita.

Watak selalu bisa di ubah sekalipun memakan waktu lama. Paulus adalah salah satu contohnya. Paulus begitu arogan dan kejam membunuh murid-murid Yesus karena pemahamannya yang salah. Paulus bisa bertobat karena mau sadar diri dan berusaha memperbaiki diri. Apapun watak buruk yang Anda miliki saat ini, Anda bisa berubah. Tinggal Anda mau berusaha atau tidak. Orang lain hanya bisa menasehati dan mengarahkan. Tuhan hanya bisa mengubahkan kalau kita sendiri mau berubah. Keputusan ada di tangan Anda. • Richard T.G.R

Lain di Bibir Lain di Hati

Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Matius 21 : 29

Bacaan : Matius 21 : 28 – 32

Saya memiliki seorang teman bernama Yoppi. Ketika tulisan ini dibuat, dia sedang bergumul dengan salah satu anak bimbingannya. Dalam penuturannya ketika bercakap-cakap dengan saya, dia menceritakan bahwa anak bimbingannya ini bisa dikatakan bermuka dua. Ketika berhadapan dengannya dia seakan patuh dan menurut. Tetapi saat dia sudah pergi, anak itu tidak mau melakukan apa yang dia katakan. Tentu saja Yoppi dibuat pusing karena tidak tahu apa maunya anak ini, karena di satu sisi kelihatannya dia menurut, namun disisi lain dia membantah komitmennya. Mendengar ceritanya, saya hanya bisa berkata sabar aja, ini ujian buat kamu agar lebih tabah karena orang dengan tipe unik namun menyebalkan seperti ini akan membuat kita belajar memiliki karakter kesabaran.

Lain di bibir lain di hati, itulah yang lebih suka saya tulis karena kalau saya menulis munafik, kesannya terlalu kasar. Saya pernah mengalami situasi seperti Yoppi, Anda pun mungkin pernah juga mengalaminya. Kita jengkel, marah, emosi, saat berhadapan dengan orang yang tak bisa di pegang kata-katanya apalagi perbuatannya. Di depan kita dia berkata akan patuh dan hormat, namun di belakang kita dia melecehkan dan menganggap kita bukan siapa-siapa. Sudah pasti kita tersinggung dan inginnya tidak usah lagi berhubungan dengannya. Bikin makan hati. Tetapi kita tetap harus berhubungan dengannya karena sebagai seorang Murid, kita harus bisa menjadi garam dan terang dalam hidupnya. Kalau kita sudah tahu dia memiliki karakter buruk, kitalah yang harus aktif memberikan bimbingan dan teladan supaya dia lambat laun berubah. Bukannya pergi menjauh dan tak mau bersusah-susah. Itu egois namanya.

Pertanyaannya sekarang, apakah kita sendiri bermuka dua? Banyak orang tanpa sadar bermuka dua sehingga sebagian besar orang segan berhubungan dengannya. Ciri-ciri orang bermuka dua adalah di hadapan si A dia sangat hormat, patuh dan seakan baik-baik saja. Tetapi ketika si A berbalik, dia menjelek-njelekan si A kepada si B atau dia tidak melakukan apa yang si A perintahkan persis seperti perumpamaan yang Yesus berikan. Kita berkata Ya namun perbuatan kita berkata TIDAK. Mulut kita mengaku percaya Tuhan dan rela menyerahkan hidup kita untuk-Nya, namun tindakan kita menunjukkan kita tidak percaya Tuhan dan untuk kolekte saja kita merasa berat hati. Tuhan hanya memberkati orang Kristen yang jalannya lurus. Segera ubah karakter Anda kalau selama ini Anda bermuka dua. Memang sangat tidak nyaman saat kita harus berani mengakui aib diri sendiri, namun itu jauh lebih baik daripada kita suatu hari sangat dipermalukan oleh benih-benih dosa yang kita tabur. Akhir kata, orang yang seiya sekata dalam ucapan dan perbuatan adalah orang yang dapat dipercaya dan memiliki banyak teman. Gunakan hidup Anda untuk bisa menjadi berkat baik melalui tutur kata maupun perbuatan. • Richard T.G.R

Sudut Pandang Positif

Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?" Kejadian 27 : 36

Bacaan : Kejadian 32 : 22 – 32

Bicara masalah sudut pandang, seringkali kita tidak habis pikir dengan cara pandang Tuhan. Saat kita membaca-mbaca ayat demi ayat dalam Alkitab, sering kita jumpai kenyataan yang bagi manusia tidak mendukung julukan yang Allah berikan. Petrus mendapat sebutan batu karang, padahal dalam beberapa kesempatan berulangkali Petrus gagal, bahkan menyangkal Yesus tiga kali. Gideon Tuhan sebut pahlawan Allah yang gagah berani, namun pahlawan kok ngumpet. Lalu Naaman, panglima perang raja Aram, kok Tuhan memberikan pengecualian yaitu dia boleh menemani rajanya masuk ke kuil Rimon. Padahal kan tidak boleh menyembah dua illah. Kalau dipikir-pikir memang sih kelihatannya di luar logika, namun kita tak punya hak membantah apa yang Tuhan putuskan karena kita manusia yang tak mampu menyelami pikiran Tuhan. Hari ini mari kita belajar melihat Yakub.

Yakub memiliki sejarah kelam menjadi seorang penipu. Tak main-main, yang ia tipu ayah dan kakaknya sendiri. Sudah barang tentu orang yang memiliki track record seperti Yakub tak pantas menjadi bapak bangsa. Namun Alkitab membuktikan bahwa Allah berkenan menjadi Yakub sebagai cikal bakal bangsa pilihannya. Nama Yakub di ganti Allah sendiri menjadi Israel. Apa yang membuat Allah bisa memberkati Yakub, padahal dosa yang dia perbuat cukup memalukan. Karena Allah melihat Yakub memiliki sisi yang positif. Allah yang menciptakan Yakub. Oleh karena itu Dia tahu bahwa ada sisi-sisi positif dari diri Yakub. Yakub adalah orang yang gigih dan bisa di percaya. Hal ini terbukti dari bagaimana selama 20 tahun hidup menumpang di rumah Laban, ia tidak melakukan perkara yang curang untuk mendapatkan kekayaan yang sekarang ia miliki. Saat hendak menyebrang sungai Yabok, Yakub pun gigih untuk melawan "seseorang" sampai fajar menyingsing. Memang benar Yakub dalam beberapa sisi berdosa, namun kalau kita mau melihat sisi-sisi Yakub yang lain, akan kita dapati ada sisi positif yang patut kita contoh.

Jangan hanya menilai seseorang dari sisi yang negatif, namun belajarlah melihat sisi hidup seseorang dari banyak hal. Belum tentu orang yang kelihatan semuanya baik benar-benar baik karena kenyataan berbicara banyak orang yang dianggap baik dan suci oleh masyarakat ternyata "menyimpan bangkai" dalam hidupnya dengan memiliki WIL atau PIL lain, atau menjadi otak suatu pembunuhan. Orang yang kelihatan jahat belum tentu jahat. Melihat orang lain dengan cara pandang yang positif ternyata meninggalkan dampak yang positif juga. Change paradigma, change the world! • Richard T.G.R

Pergaulan

Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. I Korintus 15 : 33

Bacaan : Amsal 13 : 20

Kutu loncat adalah binatang yang memiliki lompatan paling tinggi dibandingkan dengan serangga yang lain. Binatang ini bisa meloncat 300 kali dari tinggi badannya. Walaupun demikian, sebuah percobaan yang dilakukan terhadap kutu loncat membuat kesimpulan yang sungguh unik. Seekor kutu loncat dimasukkan ke dalam sebuah korek api dan dibiarkan berada dalam kotak itu untuk beberapa waktu lamanya. Jadi setiap kali kutu loncat ini meloncat, maka ia selalu membentur kotak korek api ini. Setelah kutu loncat dikeluarkan dari kotak korek api ini, berapa tinggi loncatannya sekarang? Tidak lebih tinggi dari tinggi kotak korek api yang selama ini mengurungnya.

Hikmat yang bisa kita ambil dari kisah kutu loncat ini adalah pergaulan dan lingkungan yang kita tempati sangat menentukan seberapa tinggi kita berhasil. Kalau Anda bergaul dengan orang-orang yang malas, pendiam dan pesimis, Anda pun biasanya memiliki sikap dan cara pandang yang hampir sama dengan mereka. Kalau Anda bergaul dengan orang yang biasa omong jorok, kasar atau tidak tahu sopan santun, Anda pun biasanya akan mengikuti cara bicara mereka. Kalau Anda bergaul dengan orang yang suka shoping-shoping, boros, suka berhutang, Anda pun akan memiliki sifat seperti mereka. Kalau Anda bergaul dengan orang-orang yang rajin bekerja, selalu optimis menghadapi tantangan, memiliki impian yang besar, Anda pun akan memiliki energi positif yang sama dengan mereka. Seorang bijak pernah berkata : lebih baik menjadi orang paling bodoh dalam komunitas orang-orang jenius, daripada menjadi orang paling pintar dalam komunitas orang-orang bodoh. Kita yang bodoh lama kelamaan akan jadi jenius kalau bergaul dengan orang jenius. Sebaliknya orang paling pintar pun akan jadi bodoh kalau selalu bergaul dengan orang bodoh.

Pergaulan seperti apa yang Anda miliki saat ini? Firman Tuhan dengan sangat jelas berbicara kepada kita untuk benar-benar selektif dalam bergaul karena itu sangat menentukan apakah kita berhasil baik secara sekuler maupun rohani. Kalau hari ini Anda tinggal dalam lingkungan yang buruk, segeralah pergi dan cari pergaulan yang positif dan membangun. Di era yang canggih dan modern ini tidak susah kok menemukan pergaulan yang sehat. Anda bisa bergabung dalam group penulis rohani, group olahraga, group ministry kampus, group pecinta alam, dll. Gunakan masa hidup kita di dunia untuk melakukan tindakan yang positif dan berkualitas. Semua itu bisa terjadi kalau ditunjang dengan pergaulan yang benar. • Richard T.G.R

Pengakuan

Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." Lukas 5 : 8

Bacaan : Lukas 5 : 1 – 11

Sebuah kisah klasik yang mungkin sering Anda baca dan Anda dengar menceritakan tentang Kaisar Frederick Agung yang mengunjungi penjara Postman. Ia berbicara kepada para napi dan masing-masing menyatakan dirinya tidak bersalah dan menjadi korban dari sistem. Setelah berjalan kian ke mari dan mendengar keluh kesah para napi, kaisar heran melihat seorang napi tetap diam saja di sebuah ruang penjara. Kaisar lalu memanggil satu napi ini dan bertanya, "Bagaimana dengan Anda? Siapakah yang Anda salahkan?" Jawabannya diluar dugaan, "Sayalah yang bersalah dan benar-benar patut dihukum." Mendengar jawaban itu, kaisar pun langsung membebaskannya.

Berani mengakui bahwa kita salah itu sangat jauh lebih berat daripada saat kita menuding kesalahan orang lain. Beberapa waktu lalu saya sempat bertengkar dengan seorang teman perempuan yang sangat kritikal kepada saya. Waktu itu saya membonceng motor seorang teman dengan tidak memakai helm karena memang tidak ada helm. Jarak yang di tempuh pun sangat dekat yaitu kurang dari lima ratus meter, setelah itu saya jalan kaki. Saya melakukan itu karena ingin meluangkan waktu untuk bercakap-cakap dengan teman di sebuah mall. Teman perempuan yang kritikal ini langsung mengutip ayat yang berkata barangsiapa tidak setia dalam perkara kecil, ia tidak setia juga dalam perkara besar. Ia pun menuding profesi saya sebagai penulis menjadi batu sandungan buat orang lain. Saya akui memang saya bersalah waktu itu, namun yang tidak saya suka, dia pun tidak sadar bahwa dalam perkara kecil saja dia kerap melakukan kesalahan seperti saya. Beberapa kali tanpa sadar dia juga tidak memakai helm saat berpergian jarak dekat. Sangat mudah menuding kesalahan orang lain, namun saat orang lain balik menuding kesalahan kita, siapkah kita mengakuinya atau kita membela diri mati-matian dan balik menuding?

Berani mengakui kesalahan diri sendiri sangat jauh lebih perwira daripada kita menuding kesalahan orang lain untuk membenarkan kesalahan diri sendiri. Mengapa Tuhan Yesus memilih Petrus menjadi penjala manusia, padahal waktu itu banyak ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang lebih hapal firman Tuhan? Karena Petrus dengan jujur mengakui bahwa dia orang berdosa sedangkan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengeraskan hati dan ujung-ujungnya membunuh Yesus. Pintu maaf dan pengampunan hanya akan terbuka kalau kita mau mengakui kesalahan dan dosa kita, bukannya merasa diri sendiri yang paling benar dan suci. Tuhan tak bisa memulihkan keadaan kita kalau kita menyangkal keadaan kita bermasalah. Tuhan tak bisa menyembuhkan kita, kalau kita berkata aku taka pa-apa. Tuhan tak bisa memberikan pengampunan kalau kita tak mau mengaku dosa. Mari kita belajar berani mengakui kesalahan dan mau terbuka dengan keadaan diri kita sesungguhnya. • Richard T.G.R

Belajar Memahami

Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Matius 7 : 3

Bacaan : Matius 7 : 1 – 5

Sebuah puisi oleh penulis tak dikenal menulis seperti ini :

Jangan mencari kesalahan orang yang timpang
Atau tersandung-sandung di sepanjang jalan kehidupan
Kecuali engkau sudah mengenakan sepatu yang dipakainya,
Atau menanggung beban yang dipikulnya
Mungkin ada paku dalam sepatunya yang melukai kakinya,
Meski tersembunyi dari pandanganmu, beban yang ditanggungnya,
Bila kau pikul di punggungmu, mungkin’kan membuatmu tersandung pula.
Jangan terlalu keras pada orang yang melakukan kesalahan
Atau melempari dia dengan batu atau kayu
Kecuali engkau yakin, ya sangat yakin,
Bahwa engkau sendiri tak punya kesalahan.

Saya secara pribadi memiliki kebiasan buruk yang sampai hari ini berusaha saya rubah atau lebih tepatnya diganti dengan kebiasaan yang lebih positif yaitu suka mencela kesalahan atau kekurangan orang lain. Dengan mudah saya sering jengkel, marah dan kesal melihat teman satu gereja yang begitu susah dinasehati, begitu susah diarahkan untuk melakukan sesuatu yang benar. Ungkapan seperti : begitu aja nggak bisa, bego, sekolah sarjana tapi otak dengkul, tolol, payah, masa depan suram, kerap dengan mudah terucap dalam hati. Dengan mudahnya saya terkadang berlagak seperti hakim yang mengetokkan palu dan menjatuhkan vonis, padahal saya tidak tahu apa yang membuat seseorang yang membuat saya kesal itu menjadi salah di mata saya dan banyak orang. Saya sering langsung menjadi hakim yang tak mau mencari tahu terlebih dahulu sebab-sebab orang itu bermasalah.

Hari ini apakah Anda mempunyai kebiasaan buruk suka menghakimi orang lain tanpa mau terlebih dahulu mengoreksi diri sendiri? Mari kita sama-sama belajar untuk belajar memahami dan berdiri di posisi orang itu. Untuk tahu mengapa seseorang menjadi sangat pendiam dan susah untuk maju, kita harus mau tinggal dalam kehidupannya. Untuk tahu susahnya menjadi pemain bola yang memasukan bola ke gawang, kita harus terlebih dahulu ikut bermain bola. Untuk tahu betapa tidak mudahnya memutuskan putus kuliah demi membiayai keuangan orang tua, Anda harus lebih dahulu mengalami putus kuliah demi satu tanggung jawab moral. Untuk tahu betapa tidak gampangnya menginjil, Anda harus terlebih dahulu menginjil. Untuk tahu betapa susahnya menjadi penulis rohani yang tak hanya pintar menulis namun juga menjadi pelaku dari apa yang dia tulis, Anda harus belajar menjadi penulis. Untuk tahu betapa tidak mudah hidup menjadi anak panti asuhan, Anda harus tinggal dalam panti asuhan terlebih dahulu. Sebelum kita berkata-kata atau memberi nasehat, alangkah bijaksananya kita mengalaminya terlebih dahulu, baru memberikan komentar. • Richard T.G.R

Bijak Mengelola Keuangan

Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Matius 25 : 40

Bacaan : Matius 25 : 31 – 46

John Wesley dibesarkan dalam keluarga pendeta miskin. Saat dewasa, ia akhirnya menjadi pendeta juga seperti ayahnya, namun dengan nasib yang berbeda. Sebagai profesor theologia di Oxford, ia menghasilkan uang yang cukup untuk membalas kepahitan masa kecilnya yang serba kekurangan. Dengan penghasilan 30 pounds setahun, saat itu ia bisa berfoya-foya dengan uangnya. Namun ia berubah ketika suatu hari ia melihat pembantunya yang miskin berpakaian tipis di musim dingin. Ia bermaksud menolongnya dengan memberi uang, tapi ternyata tak ada uang yang tersisa di kantongnya. Padahal dinding rumahnya berhiaskan lukisan mahal dan barang-barang mewah. Sejak saat itu ia berjanji dalam hatinya untuk membatasi penggunaan uangnya dengan bijak agar bisa menolong orang banyak.

Dari gajinya yang 30 pouds per tahun, ia menyisihkan 2 pounds untuk dibagikan. Tahun berikutnya ketika gajinya naik 2 kali lipat, ia tetap menggunakan 28 pounds untuk dirinya sendiri dan membagikan sisanya 32 pounds kepada orang miskin. Tahun demi tahun ia tetap melakukan hal yang sama sekalipun gajinya telah berlipat ganda. Barulah setelah gajinya mencapai 1400 pounds, ia menaikkan taraf hidupnya mejadi 30 pouds per tahun. Karena perbuatannya ini, tak heran Tuhan memberikan kepercayaan yang semakin besar kepada John Wesley dalam masalah keuangan.

Apa yang bisa kita belajar dari kisah John Wesley? Belajar mengelola keuangan dengan bijak. Tuhan tidak pernah melarang Anda dan saya membeli make up, buku-buku, pakaian, barang-barang elektronik atau apapun barang yang mahal, namun Tuhan ingin kita menggunakan uang itu dengan bijak. Banyak orang hari ini kelihatan kaya. Motornya baru, kartu kreditnya banyak, rumahnya bagus, pekerjaannya bonafit, perabot rumahnya lux, tetapi hidupnya tak tenang karena banyak hutang. Memang gajinya besar, namun semua itu tidak membuatnya bahagia karena tidak bisa mengelola keuangan dengan baik. Berapapun gaji Anda saat ini, semuanya itu sesungguhnya cukup, bahkan bisa Anda gunakan untuk menolong orang lain atau membantu keuangan gereja. Hanya sayang beberapa diantara kita tidak cakap mengelola uang sehingga hidup berkekurangan. Tuhan pun bukan Tuhan yang pelit karena Dia pasti akan selalu menambahkan berkat-Nya kalau kita selalu bisa mengelola berkat itu. Tuhan memakai tangan Anda untuk menerima uang, bukan semata untuk Anda habiskan sendiri untuk memenuhi kebutuhan Anda, Tuhan ingin Anda juga membagikan uang itu kepada mereka yang lebih membutuhkan. John Wesley membuktikan bahwa penggunaan uang yang benar selalu menghasilkan berkat bagi diri sendiri dan banyak orang. Bijaksanalah mengelola uang yang Anda miliki saat ini. • Richard T.G.R

Akar dari Tuhan

Mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. Mazmur 73 : 5

Bacaan : Mazmur 73 : 1 – 28

Seorang tukang kebun mencoba mengadakan penelitian sederhana. Ia menanam dua buah tanaman yang sama pada lahan yang sama, yang membedakan hanyalah bagaimana cara dia merawat tanaman tersebut. Tanaman yang pertama disirami secara rutin setiap pagi dan sore, sedangkan tanaman kedua disirami dua hari sekali. Ketika tanaman itu bertumbuh cukup besar, tiba waktunya untuk menguji kekuatan akar kedua tanaman ini. Perbedaannya cukup mencolok. Dibutuhkan waktu kurang dari dua menit untuk mencabut akar dari tanaman pertama. Untuk tanaman yang kedua, dibutuhkan waktu lebih lama yaitu empat menit untuk bisa mencabutnya! Mengapa hal ini bisa terjadi? Tanaman yang pertama dimanjakan dengan air yang mudah dia dapat dengan mudah, sehingga akarnya tidak berusaha mencari ke tanah yang lebih dalam. Sedangkan tanaman kedua, karena mendapat suplai air yang lebih sedikit, maka mau tidak mau akarnya mencari sumber air sehingga didapati akarnya lebih kuat karena masuk lebih dalam ke tanah. (Sumber : NN)

Cara Tuhan mendidik orang-orang yang diakui-Nya anak tak jauh beda dengan ilustrasi di atas. Sebagai manusia biasa yang memiliki keinginan, sering kita sadari bahwa seakan-akan Tuhan pilih kasih. Orang yang notabene tidak taat melakukan firman-Nya, berbuat dosa semaunya, tidak takut melakukan tindakan yang bertentangan dengan firman Tuhan, dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan seringkali nasibnya sangat baik. Mereka bisa makan enak di rumah makan manapun dengan uang yang mereka dapat dengan cara yang tidak halal. Mereka bisa beli pakaian baru, mobil mewah, maupun rumah yang kokoh karena mereka punya uang yang didapat dengan hasil korupsi. Mereka kerja sedikit, namun hasil yang didapat sangat banyak. Sedangkan kita yang berusaha setia dan melakukan segala firman-Nya? Kebanyakan orang Kristen dan termasuk saya pernah merasa iri dan di anak tirikan oleh Tuhan. Kita mati-matian kerja secara jujur, namun untuk makan pas-pasan. Kita berusaha hidup benar sesuai firman Tuhan, teman kita sedikit dan kita di cap sok suci. Kita berusaha selalu berani mengatakan kebenaran dan menegor saat teman kita berbuat dosa, kita malah dibenci dan dikucilkan. Kita berusaha mendapatkan harta dengan cara jujur, hasilnya sangat lama kita dapat. Secara manusia kita merasa menderita dan kok enak benar ya jadi orang dunia. Nabi Asaf pun pernah mengalami apa yang kita alami.

Tuhan memang sengaja membiarkan kita menderita dan bersusah payah untuk mendapatkan sedikit rejeki dan kesenangan karena Dia ingin kita semakin kuat baik secara iman maupun pengenalan kita akan Dia. Menjadi Kristen adalah berani pikul salib, dan salah satu aplikasi tindakannya adalah kita siap hidup jujur namun menderita untuk meneladani Tuhan. Tuhan mengasihi Anda dan saya, oleh karena itu Dia mendewasakan kita dengan tekanan hidup dan keadaan yang tidak menyenangkan. Tuhan ingin kita menjadi Kristen yang kokoh, bukan Kristen yang manja dan rapuh. Apapun masalah dan tekanan hidup yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup Anda saat ini, jangan menyerah dan tetaplah semangat menyelesaikannya. • Richard T.G.R

Selasa, 26 Oktober 2010

Berani Ambil Resiko

Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa. Daniel 3 : 19

Bacaan : Daniel 3 : 1 – 30

Saya memiliki seorang rekan bernama Angga. Secara umur dia jauh lebih tua dari saya, namun kenyataan berbicara sayalah yang secara pribadi harus terus membimbing dan mengarahkannya. Angga memiliki pergumulan dalam masalah pekerjaan. Gajinya yang minim membuat dirinya merasa tidak nyaman dalam mencukupi kebutuhannya karena dia ingin bisa melakukan lebih, baik secara rohani maupun jasmani. Saya dan beberapa rekan di gereja berulang kali menasehatinya agar berani ambil resiko untuk keluar dari pekerjaannya dan mencari pekerjaan lain atau membuka usaha sendiri. Namun hasilnya nihil. Angga beralasan sudah berulang kali mengirim lamaran, namun tak satu pun yang memanggilnya untuk wawancara, padahal pendidikannya sarjana. Untuk usaha sendiri Angga tidak berani, padahal menurut penuturannya sendiri dia sudah memiliki tabungan yang secara hitung-hitungan cukup untuk membuka usaha burger keliling. pekerjaan yang selama ini dikerjakannya adalah bekerja di kedai burger. Angga takut menghadapi resiko sehingga hasilnya dia terus berkutat dalam masalah keuangan. Saya secara pribadi prihatin, namun apa daya dia sendiri tak mau berubah dan seakan-akan menunggu mujizat turun dari langit. Padahal mujizat hanya terjadi kalau kita mau sungguh-sungguh berusaha dengan tekun.

Banyak Angga-Angga lain di sekitar kita atau bahkan mungkin kita sendiri. Kita takut berubah, takut bertumbuh, takut membuat terobosan, takut menulis sesuatu yang menyakitkan, takut di kritik, takut melakukan kebenaran, takut ini takut itu hanya karena satu kata bernama RESIKO. Dalam benak kita sudah terpikir suatu kegagalan saat kita mengambil tindakan atau keputusan sehingga kita tak mengalami perubahan apalagi pertumbuhan dalam hal apapun. Kita seperti orang yang jalan ditempat, padahal kita sama sekali tidak mengalami kemajuan. Satu kenyataan yang harus berani kita terima adalah hidup selalu penuh resiko dan keputusan atau tindakan apapun yang kita ambil pasti memiliki resikonya. Ambillah contoh Saat kita memutuskan keluar kerja dan menjadi seorang penulis professional, kita harus siap mendapat pemasukan yang tidak pasti dan kritikan dari para penerbit buku yang menerima hasil tulisan kita. Saat kita keluar dari perusahaan kosmetik tempat kita berkarier untuk membuka salon sendiri, kita harus siap mengalami kerugian. Saat kita mengambil keputusan untuk menjadi murid Yesus, kita harus siap memikul salib dan berulangkali mengalami "hajaran" Tuhan agar karakter kita semakin berkualitas.

Hidup Anda dan saya adalah pilihan. Anda mau bertumbuh atau diam ditempat, itu keputusan Anda sendiri. Anda mau menjadi murid Yesus yang radikal atau suam-suam kuku, itu keputusan Anda sendiri. Anda mau mencoba dan terus mencoba merintis usaha sampai berhasil atau memilih menjadi karyawan dengan gaji pas-pasan, itu pilihan Anda. Orang lain hanya bisa menasehati dan memberikan bimbingan. Namun keputusan ada di tangan Anda sendiri. Mari kita jalani hari ini dengan berani mengambil resiko, karena orang yang berani membuat keputusan dan mengambil resiko adalah seorang pemenang yang sejati. • Richard T.G.R

Manusia Pembelajar

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Matius 5 : 6

Bacaan : Matius 5 : 6

Orang yang paling malang di dunia ini adalah orang merasa dirinya sudah tahu banyak hal sehingga tidak mau belajar dan orang-orang yang sok tahu. Kunci sederhana agar kita terus bertumbuh dalam banyak hal adalah jangan pernah merasa diri kita yang paling pintar dan tahu segala-galanya. Jika kita sudah merasa hebat dan paling tahu, saat itulah kita berhenti bertumbuh. Hal ini sangat benar. Kalau Anda tak percaya, silahkan praktekkan sendiri saat Anda menerima satu nasehat atau masukan dari khotbah yang Anda dengar. Jika saat mendengarkan khotbah kita merasa miskin pengetahuan dan butuh pembelajaran, maka kita akan benar-benar mendengarkan firman Tuhan dengan semangat dan berusaha mengambil satu atau dua pembelajaran positif yang akan kita praktekkan. Hal ini akan membuat kita belajar dan terus belajar mempraktekkan firman yang kita terima sehingga rohani dan jasmani kita bertumbuh. Sebaliknya, jika kita merasa sudah tahu segalanya tentang firman Tuhan, apalagi kalau pekerjaan kita sendiri selalu berhubungan dengan Alkitab seperti penulis renungan, pengkhotbah, dosen, atau editor, pasti timbul kesombongan dalam hati. Kita cenderung bosan saat belajar, kita mendengar hanya sebatas mendengar namun tak mau mempraktekkan.

Saya paling geli sekaligus prihatin menemui orang-orang yang berkenalan dengan saya sebagai penulis, maupun rekan-rekan saya yang menjadi pengajar Alkitab yang malas belajar, terutama membaca buku-buku rohani. Mereka kadang merasa sudah sangat hebat bisa mengajar Alkitab, merasa hebat bisa menulis renungan harian, merasa sangat rohani karena mempunyai anak bimbingan, namun pengetahuan mereka sesungguhnya dangkal dan prakteknya nol. Mereka tidak sadar bahwa mereka justru menjadi bahan tertawaan orang. Beberapa waktu lalu seorang rekan penulis pernah memuji saya bahwa saya adalah penulis yang hebat menurut pandangannya. Dia pun bertanya apa rahasia saya bisa menghasilkan tulisan-tulisan yang hidup dan menginspirasi orang lain? Saya jawab dengan jangan pernah berhenti belajar sehebat apapun Tuhan mengangkat posisi kita. Menjawab pujiannya, saya berterima kasih dan berkata saya hanyalah plangton di dunia penulisan karena pengetahuan saya masih sangat dangkal. Masih sangat banyak penulis yang jauh lebih hebat dan berbobot dibanding saya. Sehingga saya harus terus menerus belajar dan menjadi pelaku firman.

Padi yang semakin berisi akan semakin menunduk. Jadilah manusia yang rendah hati dan mau terus menerus belajar. Gunakan waktu yang ada untuk kita belajar, mengajar orang lain sehingga kita semakin tahu banyak hal. Orang yang merasa bodoh dan tidak tahu apa-apa namun terus menerus belajar adalah orang bijaksana yang akan dipuaskan Tuhan. Jadilah manusia pembelajar. • Richard T.G.R

Akar dari Tuhan

Mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. Mazmur 73 : 5

Bacaan : Mazmur 73 : 1 – 28

Seorang tukang kebun mencoba mengadakan penelitian sederhana. Ia menanam dua buah tanaman yang sama pada lahan yang sama, yang membedakan hanyalah bagaimana cara dia merawat tanaman tersebut. Tanaman yang pertama disirami secara rutin setiap pagi dan sore, sedangkan tanaman kedua disirami dua hari sekali. Ketika tanaman itu bertumbuh cukup besar, tiba waktunya untuk menguji kekuatan akar kedua tanaman ini. Perbedaannya cukup mencolok. Dibutuhkan waktu kurang dari dua menit untuk mencabut akar dari tanaman pertama. Untuk tanaman yang kedua, dibutuhkan waktu lebih lama yaitu empat menit untuk bisa mencabutnya! Mengapa hal ini bisa terjadi? Tanaman yang pertama dimanjakan dengan air yang mudah dia dapat dengan mudah, sehingga akarnya tidak berusaha mencari ke tanah yang lebih dalam. Sedangkan tanaman kedua, karena mendapat suplai air yang lebih sedikit, maka mau tidak mau akarnya mencari sumber air sehingga didapati akarnya lebih kuat karena masuk lebih dalam ke tanah. (Sumber : NN)

Cara Tuhan mendidik orang-orang yang diakui-Nya anak tak jauh beda dengan ilustrasi di atas. Sebagai manusia biasa yang memiliki keinginan, sering kita sadari bahwa seakan-akan Tuhan pilih kasih. Orang yang notabene tidak taat melakukan firman-Nya, berbuat dosa semaunya, tidak takut melakukan tindakan yang bertentangan dengan firman Tuhan, dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan seringkali nasibnya sangat baik. Mereka bisa makan enak di rumah makan manapun dengan uang yang mereka dapat dengan cara yang tidak halal. Mereka bisa beli pakaian baru, mobil mewah, maupun rumah yang kokoh karena mereka punya uang yang didapat dengan hasil korupsi. Mereka kerja sedikit, namun hasil yang didapat sangat banyak. Sedangkan kita yang berusaha setia dan melakukan segala firman-Nya? Kebanyakan orang Kristen dan termasuk saya pernah merasa iri dan di anak tirikan oleh Tuhan. Kita mati-matian kerja secara jujur, namun untuk makan pas-pasan. Kita berusaha hidup benar sesuai firman Tuhan, teman kita sedikit dan kita di cap sok suci. Kita berusaha selalu berani mengatakan kebenaran dan menegor saat teman kita berbuat dosa, kita malah dibenci dan dikucilkan. Kita berusaha mendapatkan harta dengan cara jujur, hasilnya sangat lama kita dapat. Secara manusia kita merasa menderita dan kok enak benar ya jadi orang dunia. Nabi Asaf pun pernah mengalami apa yang kita alami.

Tuhan memang sengaja membiarkan kita menderita dan bersusah payah untuk mendapatkan sedikit rejeki dan kesenangan karena Dia ingin kita semakin kuat baik secara iman maupun pengenalan kita akan Dia. Menjadi Kristen adalah berani pikul salib, dan salah satu aplikasi tindakannya adalah kita siap hidup jujur namun menderita untuk meneladani Tuhan. Tuhan mengasihi Anda dan saya, oleh karena itu Dia mendewasakan kita dengan tekanan hidup dan keadaan yang tidak menyenangkan. Tuhan ingin kita menjadi Kristen yang kokoh, bukan Kristen yang manja dan rapuh. Apapun masalah dan tekanan hidup yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup Anda saat ini, jangan menyerah dan tetaplah semangat menyelesaikannya. • Richard T.G.R

Tak Sekadar Balas Budi

Untuk setiap air mata yang terurai
Bagi seluruh peluh yang mengalir
Juga perjuangan panjang tak harapkan balasan
Dan setiap senyuman ketika hati teriris perih
Bahkan saat semua tak sesuai keinginan

Kejadian ini telah lama berlalu, hampir sekitar 3 tahun yang lalu. Ketika itu saya sedang menyelesaikan skripsi dan rutin mengunjungi sebuah rental buku untuk meminjam majalah remaja sebagai obyek penelitian. Suatu saat, datang dua orang anak kecil yang saya duga kakak beradik karena berwajah mirip, yang satu berusia sekitar 8 tahun dan lainnya berusia sekitar 5 tahun-an. Dari segi penampilan, mereka tidak terlalu kumel untuk bisa dibilang pengemis. Lalu sang kakak berkata, "Mbak, saya mau cari bapak ke Purwodadi, tapi nggak punya uang." Kemudian penjaga rental buku pun menanyakan, bagaimana mereka bisa terpisah dari bapaknya, dan di mana ibunya saat ini. Sedangkan saya sibuk berpikir, siapa yang mengajari mereka cara "mengemis" seperti itu atau muncul di benak, jangan-jangan bapaknya sendiri yang menyuruh mereka berbuat demikian.

Saya kemudian sedikit melongok ke depan dan berusaha mencari-cari siapa tahu ada orang yang mengikuti mereka dari belakang. Kondisi jalan lengang dan tidak menemukan orang yang bisa saya curigai. Akhirnya, saya memutuskan bertanya sendiri, pertanyaan serupa dengan si mbak penjaga rental yang bernama Evi. Jawaban si kakak yang mengaku bernama Dita, membuat saya bergidik. "Ibu kerja mbak keluar negeri, saya ditinggal bapak kemarin mbak waktu naik bis. Ini mau pulang mbak ke Purwodadi, tapi ndak punya uang," ujarnya. Antara percaya dan tidak percaya apakah anak ini jujur atau tidak, saya terdiam. Evi pun mengatakan, "Bapaknya koq jahat, anaknya ditinggal." Namun si anak seperti tak mengubrisnya, dan berkata, "Sayang koq mbak sama saya, sama adek juga (sambil menerima selembar Rp 5.000 dan berlalu)." Saya merasa ada keyakinan dalam diri bahwa bapak kedua anak tersebut sengaja meninggalkan mereka.

Namun terlepas dari kebenarannya, ada pelajaran kecil dari anak kecil yang mendatangi rental buku pada saat itu. Dengan pikiran mereka yang masih polos dan bersih, mereka tetap menyayangi sang ayah dengan tulus, tak peduli bagaimana ia memperlakukan mereka. Seolah menampar pipi saya, saya teringat bagaimana terkadang saya memperlakukan ayah secara tidak adil. Bukankah ia telah bekerja mati-matian hanya demi memberikan sebuah masa depan yang lebih baik bagi saya? Ketika fajar mulai terbit, ia sudah berkemas dan siap menyambut hari-hari membosankan di kantor, ladang, kebun, bangunan, dan tempat kerja lainnya. Saat mentari terbenam, ia pulang dan justru mendapati wajah kita muram karena tidak dibelikan mainan baru. Atau, ketika kita dewasa, giliran kita yang berlagak sibuk sehingga tak ada waktu mengobrol dan sekedar menengok, padahal mereka rindu suara sapaan kita. Dita dan adiknya yang mendapat perlakuan tak adil saja bisa menyayangi, bagaimana kita? Hanya balas budi? Tentu tidak, karena ada ketulusan di sana. Bercerminlah. • Rani

Sumber : Kompas Klasika | Jumat, 22 Oktober 2010 | Jawa Tengah

Jumat, 22 Oktober 2010

Michiyo Inoue

Allah mendengar suara anak itu, lalu Malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, kata-Nya kepadanya: "Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anak itu dari tempat ia terbaring. Kejadian 21 : 17

Bacaan : Kejadian 21 : 8 – 21

Pernahkah Anda membayangkan kehilangan suami Anda di saat Anda sangat membutuhkannya dan di saat yang sama pula Anda harus menerima kenyataan bahwa Anda melahirkan seorang anak yang cacat. Tak seorangpun diantara kita mau mengalaminya, namun Michiyo Inoue mengalaminya dan dia tetap tegar menerima kenyataan ini. Dalam bukunya yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia yang berjudul Hiduplah Anakku Ibu mendampingimu, Michiyo mengisahkan pengalaman hidupnya. Tahun 1984, suaminya, Tsutomu meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Karena dia dan Tsutomu belum menikah dan hubungan keduanya tak direstui keluarga Tsutomu, ia tak bisa berdoa disisi orang yang dikasihinya. Selang sebulan kemudian, Dia melahirkan bayi prematur dengan bobot 500 gram yang buta. Dengan setia dan penuh tanggung jawab ia membesarkan bayi yang ia beri nama Miyuki Inoue. Ia rela mengeluarkan banyak uang untuk perawatan Miyuki, menutup rumah makannya dan membuka usaha catering, mengajari anaknya hidup mandiri dan menceritakan berbagai hal. Hasil perjuangannya adalah Miyuki berhasil menjadi anak mandiri dan menjadi penulis hebat yang menulis buku Aku Terlahir 500 gram, dan hidup keduanya menginspirasi banyak orang.

Tuhan memberikan sebuah tantangan atau masalah tak akan melebihi kekuatan kita untuk menanggungnya. Michiyo dan Miyuki Inoue telah membuktikannya dan hasilnya mereka mampu. Saat ini kalau Anda mengalami kejadian yang hampir mirip dengan apa yang dialami mereka berdua, jangan buru-buru menyalahkan Tuhan dan lari dari kenyataan. Tak selamanya apa yang dianggap buruk oleh manusia buruk di mata Tuhan. Justru yang seringkali buruk di mata manusia bisa Tuhan jadikan sesuatu yang dahsyat dan menginspirasi hidup banyak orang. Hagar diusir oleh Sara dan Tuhan justru mendukung keinginan Sara karena Tuhan pun mengasihi Hagar dan anaknya Ismael. Hal ini terbukti karena Ismael pun akhirnya menjadi bangsa yang besar. Jadilah wanita yang tegar dengan menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada dengan penuh tanggung jawab dan pantang menyerah. • Richard








Helen Elizabeth Clark

Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Amsal 31 : 10

Bacaan : Amsal 31 : 10 – 31

Helen Elizabeth Clark adalah Perdana Menteri Selandia Baru yang terpilih lewat pemilu sebanyak tiga kali (1999, 2002, dan 2005). Lahir di Hamilton tahun 1950 dan anak tertua dari empat bersaudara pasangan guru dan petani. Helen dianggap berhasil meningkatkan kesejahteraan dengan pertumbuhan ekonomi mencapai rata-rata 4% dan mengurangi angka pengangguran secara drastis. Helen menjadi PM pertama dari Partai Buruh yang tepilih tiga kali dalam pemilu. Helen menjadi sosok wanita sukses karena memiliki bekal ilmu yang cukup, dia belajar ilmu politik di University of Auckland dan lulus pada tahun 1974. Helen juga mendapat gelar MA dan Ph.D. di bidang ilmu yang sama. Helen juga sangat menikmati hidupnya sebagai orang Selandia Baru. Dia rajin berlatih di gym dan hiking, olahraga kegemarannya. Pada januari 1999, Helen membuat kejutan dengan mendaki gunung Kilimanjaro di Afrika. Sebelum menjadi PM, Helen pernah menjadi anggota parlemen, menjadi menteri Lingkungan Hidup, Menteri Perumahan, Menteri Kesehatan, serta deputi Perdana Menteri. Helen mengawali karier dari kecil dengan kerja keras dan ketekunan sehingga tak heran dia berhasil meraih posisi tertinggi di pemerintahan.

Untuk menjadi wanita yang biasa-biasa saja itu mudah, namun untuk menjadi wanita yang luar biasa butuh komitmen tinggi dan mengandalkan Tuhan. Anda bisa menjadi wanita hebat seperti Helen dalam berbagai bidang apapun yang Anda tekuni saat ini, namun pertanyaannya maukah Anda membayar harganya? Untuk menjadi pemimpin dalam perusahaan, Anda harus mau tekun belajar dan menerapkan ilmu yang Anda pelajari. Untuk mau menjadi pengusaha sukses, Anda harus rela mengawalinya dengan menjadi pengusaha gurem dengan modal minim. Untuk menjadi ibu yang menghasilkan anak hebat, Anda harus mau belajar berbagai ilmu tentang mendidik plus mengasuh anak dan mempraktekkanya, tak sekedar hanya asal asuh dan didik saja. Anda ingin menjadi istri yang menjadi kebanggaan suami? Anda harus mau menjadi wanita yang terus memperbaiki diri dan takut akan Tuhan. Sebuah besi menjadi kuat dan tahan uji saat mau di tempa dan dibakar dalam api. Anda akan menjadi wanita hebat kalau mau ditempa oleh Tuhan dan bertekun plus bekerja keras mencapai impian menjadi kenyataan. • Richard

Pemimpin Sejati

Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Yohanes 10 : 11

Bacaan : Yohanes 10 : 1 – 21

Pemimpin ada karena dan untuk rakyatnya. Jadi, jika ada rakyat yang menderita dan terancam keselamatannya, seorang pemimpin takkan pernah ragu untuk bertindak mesti harus bertaruh nyawa, menyebrang ke daerah musuh dan mengetuk pintu hati negara lain. Jimmy Carter (85 tahun) mantan presiden Amerika era tahun 80-an menunjukkan teladan sebagai pemimpin sejati dengan datang ke Korea Utara untuk membebaskan seorang warga AS yang terancam bahaya dan diperlakukan dengan tidak adil. Dengan gagah berani Carter menyelamatkan Mahli Gomes yang ditangkap dan di jatuhi hukuman kerja paksa 8 tahun dan denda Rp 6,3 miliar walaupun pemerintah AS dan Korut saat ini tak memiliki hubungan diplomatik. Bisa saja Carter langsung dibunuh atau dijadikan sandera karena dia datang ke Korut tanpa dukungan pemerintah AS, namun dengan gagah berani Carter datang dan Korut akhirnya membebaskan Mahli Gomes. Carter dan Mahli akhirnya meninggalkan Pyongyang dengan selamat menggunakan pesawat pribadi pada akhir bulan Agustus 2010.

Bagaimana dengan para pemimpin di Indonesia? Anda sudah tahu jawabannya. Walaupun ribuan TKI dihajar, disiksa sampai cacat, di perkosa, bahkan ada yang dibunuh di negara tetangga, pemerintah hanya bisa melayangkan nota protes. Sekarang bagaimana dengan Anda sebagai pemimpin perusahaan atau minimal pemimpin keluarga? Apakah Anda sosok pemimpin yang dengan tulus berani maju membela bawahan atau keluarga Anda yang mengalami ketidakadilan? Apakah Anda peka dengan kebutuhan para karyawan dan berempati dengan kehidupan mereka? Apakah Anda rela meluangkan waktu dan memberikan bantuan kepada karyawan yang tertimpa kesusahan? Tuhan kita sudah mengajarkan dan memberikan teladan sebagai pemimpin sejati. Tuhan tak hanya sekedar menyuruh kita mengikut Dia dan melakukan segala perintah-Nya, namun Tuhan juga menunjukkan kepemimpinan-Nya dalam perbuatan. Kalau Anda membaca buku-buku tentang leadership, akan Anda dapati sebagian besar referensi buku itu adalah kehidupan Yesus. Anda hari ini menjadi pemimpin bukan untuk duduk enak-enakan di kursi empuk dan tinggal memerintah ini dan itu, namun Anda juga harus menunjukkan bahwa Anda pemimpin sejati melalui perbuatan dan sikap dalam mengatasi setiap masalah yang datang. • Richard

Keseimbangan Gas dan Rem

Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Yohanes 10 : 14

Bacaan : Yohanes 10 : 1 – 21

Alkisah, Shen Ren Kong Zi alias Konfusius ditanya salah satu muridnya, Zi Lu. "Guru, apabila saya mendengarkan suatu ajaran, haruskah saya segera melaksanakannya?" Konfusius menjawab setengah bertanya, "Ayah dan kakakmu masih ada, mengapa harus kau laksanakan begitu saja?" Sementara saat murid lainnya, Ran Qiu bertanya pertanyaan yang sama, Konfusius justru menjawab, "Ya, segera laksanakan!" Mendengar dua jawaban yang berbeda atas pertanyaan yang sama, murid Konfusius yang lain bingung dan bertanya, mengapa jawaban gurunya berbeda. "Ran Qiu sangat lamban sehingga aku dorong. Zi Lu sangat tangkas maka ia kutahan." (Sumber : Buku Lima Matahari – Budi S Tanuwibowo).

Pemimpin yang baik haruslah pandai menyeimbangkan gas dan rem. Terlalu memainkan gas, mesin bisa terlalu panas. Terlalu memainkan rem, akibatnya lamban bahkan tak maju-maju. Ada kalanya kita harus membentak, namun ada waktunya kita harus membelai. Sebagai pemimpin, tak semua anak buah kita memiliki sifat dan ciri khas yang sama. Ada orang yang tipenya grasa-grusu alias tergesa-gesa, ada yang lambat, ada yang selalu minta restu dari bos dahulu sebelum bertindak, ada yang lincah dan gerak cepat menangani masalah, ada yang suka menjilat namun malas, dsb. Kasusnya sama namun orangnya beda jelas memerlukan penanganannya yang berbeda. Memotivasi bawahan yang penakut dan pemberani jelas caranya beda walaupun kondisi yang dihadapi sama. Sebagai pemimpin hendaknya kita juga tak hanya pintar bicara namun piawai dalam bertindak.

Yesus adalah figur pemimpin yang patut kita tiru. Yesus tak hanya bisa ngomong, namun Yesus juga melakukan apa yang Dia ajarkan. Yesus pernah memuji Petrus karena ucapannya yang jujur tentang diri-Nya (Matius 16:17), namun di lain waktu Yesus dengan keras juga menegor Petrus karena mencegah Dia memikul salib (Matius 17:23). Mari kita bijaksana menggunakan gas dan rem atau reward dan punishment pada orang-orang yang Tuhan percayakan untuk kita pimpin. Jadilah pemimpin seperti Yesus yang penuh cinta kasih, berani, bijaksana dan cakap menyelesaikan perkara. • Richard

Jadilah Kreatif

Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Matius 10 : 16

Bacaan : I Samuel 17: 40 – 58

Saat kita melihat fim perang Hollywood, terlihat pasukan serbu atau SWAT memanjat gedung tinggi begitu cepat dengan menggunakan alat semacam mesin panjat tali. Mesin itu namanya Powered Rope Ascender (PRA). Alat ini mengadopsi prinsip kerja jangkar kapal. Saat jangkar naik turun, rantainya tidak kusut. Begitu pula yang terjadi di PRA. PRA dilengkapi penggulung tali khusus sehingga saat menggulung, alat ini berjalan diatas tali. Jika beban bertambah, lilitan tali akan bertambah pada silinder. "Di sinilah tantangannya, bagaimana agar alat ini tetap terus berjalan tanpa menyebabkan tali menjadi kusut," ujar Nale Ball, mahasiswa Massachussetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat, yang bersama tiga rekannya menciptakan alat ini. Fungsi PRA tak hanya untuk naik, namun juga turun. Untuk mengoperasikannya, kita mesti menambatkan tali terlebih dahulu, baru kemudian alat ini dipasang untuk naik turun. PRA berguna untuk tim SAR, tentara, polisi dan pemadam kebakaran. Harga sebuah PRA kira-kira seratus juta rupiah.

Kreatif memanfaatkan peluang, itulah salah satu karakter yang harus kita miliki kalau ingin sukses dalam bidang apapun yang kita tekuni saat ini. Jangan melihat tantangan atau hambatan sebagai suatu penghalang, namun lihatlah itu sebagai batu lompatan untuk berhasil. Daud mampu membunuh Goliat hanya bermodalkan senjata sangat sederhana berupa sebuah batu dan umban, karena Daud melihat ukuran tubuh Goliat sebagai peluang. Daud tidak memandang besar dan kekarnya tubuh Goliat sebagai sesuatu yang menakutkan dan bisa membuat dirinya binasa dalam sekejab mata. Tetapi Daud melihat bahwa dengan tubuh sebesar itu tembakannya pasti kena, apalagi Tuhan menyertainya. Daud terbukti menang dan sejak itulah namanya mulai dikenal.

Hari ini mari kita belajar melihat penghalang atau sesuatu yang sulit untuk kita bisa semakin berkualitas baik dalam pekerjaan maupun pelayanan. Gunakan pikiran kita untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang bermanfaat sehingga kita akan menuai berkat dari ide yang kita wujudkan dalam tindakan dan banyak orang terbekati dengan apa yang kita perbuat. • Richard

Budaya Hidup Bersih

Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Lukas 16 : 10

Bacaan : Lukas 6 : 43 – 45

Beberapa tahun lalu, saya pergi berlibur ke Candi Borobudur di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Banyak sekali orang mengunjungi candi yang di bangun Dinasti Syailendra pada abad ke- 8 tersebut. Sangat menyenangkan melihat salah satu mahakarya Indonesia, namun saya juga merasah risih sekaligus jijik melihat banyak wisatawan membuang sampah di sekitar candi. Botol-botol plastik minuman, puntung rokok, popok bayi bekas, bungkus-bungkus makanan ringan dan kaleng minuman berceceran di sana-sini. Saya semakin jengkel melihat dua anak kecil yang kemungkinan besar masih SD sambil tertawa-tawa kencing di salah satu arca sedangkan kedua orangtuanya justru asyik foto-foto. Ada juga beberapa orang dewasa dengan tanpa dosa meludah sembarangan atau membuang puntung rokok di area candi. Walaupun banyak tempat sampah disediakan pengelola di sekitar candi, namun apa daya mentalitas sebagian anak negeri yang jorok membuat candi menjadi kumuh. Padahal banyak wisatawan asing berkunjung, dan bisa Anda bayangkan sendiri bagaimana mereka memandang orang Indonesia.

Kalau untuk hal sepele semacam buang sampah, kencing atau mengantri saja kita tidak taat, bagaimana mungkin untuk perkara besar kita bisa setia? Indonesia terkenal sangat tinggi tingkat korupsinya dan sangat rendah kinerja sebagian besar orang-orangnya karena dari hal-hal kecil saja mereka tidak setia. Cobalah perhatikan keadaan sekitar kita. Orang dengan seenaknya membuang sampah di sungai, merokok di dalam mall, menyerobot antrean seenaknya sehingga semakin menambah kemacetan. Lalu, bagaimana dengan Anda? Apakah dalam perkara-perkara kecil seperti buang sampah atau menaruh sepatu Anda sudah setia dan meletakan pada tempatnya? Jangan pernah berharap Anda bisa meraih gaji tinggi (kecuali korupsi), banyak orang hormat kepada Anda dan tak sedikit klien mau bekerjasama dengan Anda, kalau untuk hal-hal kecil saja Anda tidak tertib. Apa yang dilakukan atau diucapkan orang memancar dari hati. Kalau Anda menerapkan budaya hidup bersih dalam hal apapun termasuk hal-hal yang sangat sepele, itu menandakan hati Anda juga bersih dan patut diberikan kepercayaan dan penghormatan yang lebih besar. Kalau tidak, Anda sudah tahu jawabannya bukan? • Richard

Status

Ketakutan yang dari TUHAN menimpa semua kerajaan di negeri-negeri sekeliling Yehuda, sehingga mereka tidak berani berperang melawan Yosafat. II Tawarikh 17:10

Bacaan : II Tawarikh 17 : 1 – 19

Bulan Agustus silam, saya menghubungi sebuah penerbit di Solo untuk memesan beberapa kaos. Oleh bagian costumer service saya ditanya dari mana, dengan sopan saya jawab dari Richard di Semarang. Dari mana adalah pertanyaan yang harusnya dijawab dengan menyebutkan keterangan tempat. Bisa dari rumah, dari sawah, dari kamar mandi atau dari warung. Namun alangkah lucu dan aneh apabila pertanyaan dari seberang kita jawab dengan: "dari rumah." Walaupun jawaban itu benar, saya bisa dianggap main-main dan bercanda. Dulu saat saya bekerja di Perusahaan Farmasi, saya kadang suka iseng mengerjain rekan-rekan bisnis dengan berkata bahwa saya dari Polda Jateng atau Badan POM karena mereka paling hati-hati dan takut kalau berhadapan dengan Badan POM apalagi polisi. Tanpa kita sadari status tempat kita bekerja atau siapa backing kita akan sangat menentukan seberapa jauh orang memberikan penghormatan kepada kita.

Dunia hari ini melihat status atau latar belakang seseorang untuk tolak ukur penghormatan. Cara berbicara dengan polisi berpangkat perwira, tentu beda dengan saat berbicara dengan rekan kerja. Cara berbicara dengan bos besar tentu berbeda dengan cara berbicara dengan bawahan kita. Pertanyaannya sekarang, siapa yang berdiri dibelakang kita, apakah Tuhan atau seorang manusia yang kita andalkan? Kalau kita selalu mengandalkan Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai sosok yang paling kita junjung tinggi, sudah pasti Tuhan akan memuliakan kita. Yosafat sangat ditakuti dan negeri-negeri disekeliling Yehuda tak berani macam-macam karena Tuhan ada dibelakang Yosafat. Mereka takut bukan karena Yosafat punya angkatan perang yang hebat atau karena terkenal bijaksana seperti Salomo, namun karena Tuhan memberkati hidupnya dan kerajaannya.

Kita semua adalah manusia biasa yang bukan siapa-siapa sehebat atau sekaya apapun talenta dan harta yang kita miliki. Namun bersama Tuhan, kita bisa melakukan banyak perkara besar yang tak pernah terpikir dalam benak kita. Andalkan Tuhan dan jadikan Dia sosok yang paling kita patuhi sehingga Tuhan membuat segala sesuatu yang kita kerjakan berhasil. • Richard

Selingkuh

Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN." Hosea 1 : 2

Bacaan : Hosea 1 : 2 – 9

Banyak pernikahan, termasuk pernikahan orang-orang Kristen bubar ditengah jalan alias cerai. Angka perceraian dengan berbagai kasus terus meningkat dari tahun ke tahun, mengapa bisa demikian? Ada banyak jawaban yang bisa dikemukakan tergantung kita mau melihat dari sudut mana. Namun, sebagian perceraian terjadi karena adanya kebosanan dari salah satu pasangan. Saya dan mungkin Anda, sering tak habis pikir mengapa ada seorang istri yang cantik dan menjadi bos di sebuah perusahaan terkenal bisa selingkuh dengan office boy kantor atau sopirnya padahal suami gagah, kaya dan jelas lebih cerdas daripada seorang OB atau sopir. Kita juga bingung mengapa ada suami yang gagah dan mapan bisa selingkuh dengan pembantunya yang hanya tamatan smp dan nggak cantik-cantik amat, sedangkan istrinya sangat cantik dan pendidikannya tinggi pula. Kita sering bingung mengapa orang-orang ini justru memilih selingkuh dengan lawan jenis yang jauh lebih buruk. Kalau dapat selingkuhan yang lebih kaya, lebih memuaskan, lebih cantik atau gagah, dan lebih segala-galanya itu masuk akal. Namun kalau lebih buruk?

Aneh bukan? Namun kita pun sama saja dengan menjadi orang aneh dan membingungkan saat lebih mencintai segala harta benda atau apapun yang kita miliki melebihi Tuhan? Berapa banyak orang Kristen hari ini hanya rohani di gereja namun di dunia sekuler menjadi orang yang berbeda? Berapa banyak hari ini orang begitu mudah korupsi padahal mereka tahu apa itu dosa? Berapa banyak hari ini orang begitu mudah kawin cerai padahal mereka tahu apa yang dipersatukan Tuhan tak bisa diceraikan manusia? Berapa banyak orang hari ini rela menukarkan iman dengan harta duniawi yang tidak fana? Melalui kisah nabi Hosea yang diperintahkan Tuhan menikahi orang sundal, mari kita belajar mengoreksi diri, Apakah secara langsung atau tidak langsung kita "selingkuh" dengan allah lain dan mengkhianati cintanya Tuhan? Apakah kita rela menukar iman kepada Tuhan yang maha sempurna dengan harta benda atau kenikmatan dunia yang tidak sempurna? Kalau ya, mari bertobat dan menjadi orang Kristen yang setia, bukan SETIA (selingkuh tiada akhir). • Richard

Satrio Piningit

Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." I Samuel 16 : 12

Bacaan : I Samuel 16 : 1 – 13

Satrio piningit berarti orang yang dipersiapkan untuk menjalankan suatu misi atau memimpin suatu negara atau bangsa pada waktu tertentu. Piningit berarti disembunyikan untuk dilatih dan diperlengkapi sehingga saat sudah siap barulah dia akan mampu melakukan apa yang menjadi kodratnya. Aneh tapi nyata, orang-orang yang termasuk kategori satrio piningit biasanya tidak menyadari bahwa dirinya mengemban suatu misi besar. Tokoh-tokoh Alkitab yang masuk kategori ini adalah Yusuf, Musa, Daud, dan Saulus. Mereka tidak pernah menyadari bahwa satu hari kelak mereka akan memimpin atau menyelamatkan suatu bangsa. Daud tidak sadar bahwa dirinya kelak akan menjadi raja Israel, namun Tuhan menempa dirinya dengan hidup sebagai seorang gembala sejak kecil, yang harus bertaruh nyawa melawan singa dan beruang. Setelah Daud siap, barulah Tuhan memanggil dan mengurapinya. Daud baru sadar bahwa dirinyalah satrio piningit saat berhasil menjadi raja Israel. Musa bersembunyi di padang gurun Midian selama 40 tahun untuk dipersiapkan, baru kemudian Tuhan memanggilnya untuk membebaskan bangsa Israel dari penjajahan.

Apapun posisi kita saat ini, mari kita belajar mensyukuri apapun kondisi yang Tuhan berikan kepada kita. Seringkali Tuhan membiarkan kita berada dalam kondisi yang sulit, mengalami berbagai masalah, hidup ditengah lingkungan yang buruk selama bertahun-tahun lamanya, dengan tujuan yang mulia. Tuhan sedang mempersiapkan hidup kita agar kelak bisa menjadi alat-Nya yang berharga. Tuhan ijinkan Daud menjadi buronan, kelaparan, sengsara, dan ketakutan saat di kejar-kejar Saul agar kelak Daud siap mental saat memimpin negaranya. Terbukti saat Daud bertekun dan menjalani semua ujian Tuhan dengan sabar, Daud menjadi raja terbesar dalam kerajaan Israel. Pandang setiap kesulitan dan masalah dalam hidup sebagai suatu latihan agar kita semakin kuat dan matang secara karakter. Semakin berkualitas suatu barang, tentu proses pembentukannya semakin rumit dan menyakitkan. Semakin berkualitas kehidupan kita, maka semakin banyak kesulitan dan tantangan yang harus berani kita taklukan. Jangan pernah menyerah terhadap segala tantangan karena mungkin saja Anda adalah salah seorang satrio piningit yang dipilih Tuhan untuk menjadi alat-Nya yang luar biasa. • Richard

Orang Kepercayaan

Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Yohanes 14 : 1

Bacaan : Yohanes 14 : 1 – 14, Kisah Para Rasul 5 : 26 – 42

Setiap orang pasti memiliki seseorang atau suatu organisasi yang sangat dipercayainya. Orang itu bisa berupa orang tua kita sendiri, anak kita, pembantu kita, sopir kita, warung langganan kita, perusahaan tertentu, dll. Lalu hal apa yang membuat kita bisa mempercayai seseorang atau sesuatu sehingga kita bisa terbuka dan memberikan kepercayaan kepadanya? Umumnya kita mempercayai seseorang karena kredibilitas dan kesetiaan orang tersebut kepada kita. Ambilah contoh kita percaya kepada sopir kita. Kita tak pernah was-was saat sopir itu mengantar jemput anak atau istri kita, membawa mobil kita atau menyetorkan uang kita ke bank. Kepercayaan itu kita berikan karena kita sudah lama mengenal sang sopir sehingga hubungan kita dengannya layaknya keluarga, bukan lagi antara bos dengan anak buahnya.

Kalau kita bisa percaya kepada seseorang karena sudah mengenalnya selama bertahun-tahun dan selalu berinteraksi dengannya, percaya seperti apa yang kita berikan kepada Tuhan? Hari ini banyak orang menjadi Kristen, namun hanya sedikit orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan. Hal ini bisa kita buktikan sendiri dengan melihat hidup beberapa orang di sekitar kita. Berapa banyak orang Kristen menjadi batu sandungan buat orang lain karena bekerja tidak jujur di perusahaannya dengan alasan bervariasi? Berapa banyak orang Kristen begitu mudah mengeluh ini dan itu atau lemah rohani saat belum juga mendapat jodoh atau pekerjaan? Berapa banyak orang Kristen hanya percaya sebatas dibibir saja, namun untuk menyisihkan sebagian uang kepada fakir miskin mereka pikir-pikir berulang kali? Berapa banyak diantara kita begitu mudah mengeluarkan uang ratusan ribu untuk beli handphone baru, namun merasa sayang memberikan uang kolekte lima puluh ribu rupiah saja?

Kalau kita bisa begitu percaya kepada manusia yang tidak sempurna, mengapa kita begitu susah percaya kepada Tuhan yang sangat sempurna dan tak pernah berdusta? Mengapa kita kadang ragu-ragu seperti Thomas dan Filipus tentang janji-janji Tuhan? Apapun pergumulan kita hari ini, mari kita belajar percaya kepada Tuhan. Percaya yang sejati tak hanya di mulut, namun dipraktekkan dalam tindakan nyata sama seperti yang sudah dilakukan murid-murid Yesus pada jaman jemaat mula-mula. • Richard

Jalan Pintas

Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Yosua 7 : 1

Bacaan : Yosua 7 : 1 – 26

Beberapa waktu lalu, berita tentang meninggalnya belasan orang karena minum jamu oplosan menjadi hangat dan ramai diberitakan. Sesungguhnya berita tentang orang mati karena minum jamu oplosan sudah biasa kita dengar dan sangat sering terjadi. Tetapi mengapa banyak orang tak kunjung jera meminum jamu oplosan sehingga setiap waktu akan selalu ada orang yang mati atau mengalami cacat fisik? Sederhana, banyak orang ingin kuat dengan cara yang cepat dan murah. Harga segelas jamu oplosan termasuk murah, berkisar antara Rp 2.000 – Rp 5.000. Cara kerjanya pun lumayan cepat. Menurut penuturan beberapa orang yang beruntung selamat dari maut karena meminum jamu oplosan, tubuh mereka terasa kuat, segar dan mampu bekerja seharian. Namun efek itu hanya berlangsung sesaat, beberapa bulan kemudian tubuh akan rusak dan kematian pun menjemput. Bagi yang cukup beruntung hanya akan mengalami kebutaan atau stroke karena jamu oplosan diramu asal-asalan seperti campuran wiski, pasta asam jawa, bir, air jeruk, dan ginseng.

Kalau untuk yang kantongnya tipis jamu oplosan menjadi pilihan, bagi orang yang cukup berduit KKN menjadi pilihan, dan bagi orang yang cukup bernyali pesugihan dengan bertapa di tempat-tempat keramat juga dilakukan. Banyak jalan pintas untuk kita menjadi kaya, sehat, kuat, dihormati dan bisa menikmati semua kenikmatan hidup, namun pertanyaannya siapkah kita dengan resiko dibelakangnya? Iblis selalu memberikan umpan yang enak di depan menderita belakangan. Namun Tuhan berjanji memberikan kita sukacita dan berkat kalau kita mau melewati segala ujian dan tempaan yang diberikan oleh-Nya. Mana yang Anda pilih? Saya harap Anda memilih yang Tuhan tawarkan. Kisah Akhan yang ingin kaya dengan jalan pintas kiranya menjadi pembelajaran untuk kita bahwa sebanyak apapun kekayaan atau kehormatan yang kita dapat dengan jalan pintas dan licik akan musnah dan hidup kita berakhir dengan penuh derita. Jangan sia-siakan hidup Anda untuk mengejar dan memiliki kekayaan dunia dengan jalan pintas, namun jadilah pribadi yang bertekun dan bekerja keras untuk mendapatkan kebahagiaan dan berkat yang Tuhan janjikan. • Richard

Historimaker

Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Lukas 22 : 19

Bacaan : Lukas 22 : 14 – 23

Kota Kalkuta, India, setiap tanggal 16 Agustus, akan mengenang seorang biarawati berbadan kecil. Almarhum Agnes Gonxha Bojaxhiu. Ibu Teresa, demikian panggilannya. Lahir pada 26 Agustus 1910 di Uskub, Kerajaan Ottoman, dan kini Skopje, ibu kota Macedonia. "Malaikat Belas Kasih", seorang peraih hadiah Nobel perdamaian 1979 yang lahir dari keluarga etnis Albania. Hari ulang tahunnya di rayakan di Kalkuta, New Dehli, Eropa Timur, dan bahkan Times Square, Kota New York, di mana papan-papan reklame raksasa akan bercahaya warna biru dan putih – warna jubah biarawati yang dipakai ordo Misionaris Cinta Kasih yang beliau dirikan. Doa kenangan khusus akan di bacakan di Kalkuta. Perusahaan Kereta Api India meluncurkan sebuah "Kereta Api Ekspres Ibu Teresa" baru dengan gerbong dicat biru. Kota itu juga meresmikan sebuah festival film Ibu Teresa dengan film-film dokumenter yang mengisahkan hidup dan karyanya.

Seperti apa kamu ingin dikenang dunia? Hidup kita di dunia ini sangat singkat, namun apa yang sudah kita lakukan selama hidup di dunia? Apakah kita isi hidup kita dengan memikirkan kepentingan diri sendiri, memikirkan pakaian dan tas model terkini apa yang bisa kita beli, memikirkan nanti malam mau hura-hura dimana, menggunakan kepandaian dan duit kita untuk memperkaya diri sendiri atau kita menggunakan hidup kita untuk menjadi garam dan terang dunia bagi orang lain? Ibu Teresa adalah teladan Murid Yesus masa kini yang patut kita contoh. Beliau bukan orang kaya, bukan pula kepala negara. Beliau hanya memiliki hati yang mau tulus mengasihi orang-orang papa dan terlantar di pinggir-pinggir jalan Kalkuta sehingga dunia sampai hari ini sangat menghormatinya walaupun beliau telah tiada sejak tahun 1997. Setiap bulan kita memperingati kematian Yesus karena ribuan tahun lalu Dia rela mati bagi kita semua. Tuhan Yesus tak ingin kita hanya mengingat kematian dan kebaikan-Nya, namun Tuhan juga ingin kita meneladani apa yang sudah Dia lakukan. Ibu Teresa sudah mengikuti teladan Yesus, sekarang giliran kamu untuk menjadi pembuat sejarah abad 21 yang memuliakan nama Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama melalui kehidupan yang setiap hari kamu jalani. • Richard

Menyalahgunakan Anugrah Tuhan

Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. I Petrus 2 : 16

Bacaan : I Petrus 2 : 11 – 17

Layanan 911 diutamakan untuk melayani hal-hal darurat. Hingga kini, kondisi darurat masih dianggap berbeda-beda oleh banyak orang. Seorang tunawisma menelepon 911 dari kolam air panas di pinggiran Portland dan minta dikirim handuk dan cokelat panas. Bukannya mendapat pesanannya, dia justru ditangkap polisi dengan tuduhan telah memasuki rumah orang. Kepolisian Beaverton menyatakan, Mark Eskelsen menelepon 911 dari telepon selulernya dan mengidentifikasikan dirinya sebagai polisi dari Washington. Dia meminta bantuan kesehatan. Kemudian mengaku dia bukanlah polisi. Eskelsen mengatakan, dia telah berada di dalam air selama 10 jam dan handuknya basah. "saya hanya memerlukan pelukan dan secangkir cokelat panas," ujarnya. Selain menerobos masuk rumah orang, tuduhan kepada Eskelsen adalah menelepon 911 dengan tidak sepatutnya.

Kisah yang lucu namun benar-benar terjadi. Sadarkah kita bahwa tanpa sadar kita kerap bertingkah seperti Eskelsen yaitu menyalahgunakan anugrah Tuhan? Tuhan memang berjanji dalam Alkitab bahwa Dia akan selalu mengampuni segala kesalahan kita dan panjang sabar. Tak heran karena tahu ayat ini dan menyalahgunakannya, banyak orang begitu mudah berulangkali berbuat dosa walaupun mereka tahu itu dosa. Setelah jatuh dosa dengan entengnya mereka minta ampun kepada Tuhan dan urusan dianggap selesai. Besoknya mereka kembali berbuat dosa dan minta ampun lagi. Begitu terus menerus. Tuhan tentu tak ingin kita main-main dengan kebaikan-Nya dan menggunakan kemerdekaan yang kita punya untuk berbuat dosa seenaknya.

Janganlah kita menjadi seorang Kristen yang sesat dengan menyalahgunakan kebaikan Tuhan. Jangan menutup-nutupi dan mengulangi terus-menerus kebiasaan buruk kita dengan pengampunan Tuhan. Kamu sendiri akan sakit hati bukan kalau pacarmu atau saudaramu menyalahgunakan kebaikanmu untuk memuaskan hawa nafsu mereka? Mari kita hidup sebagai Murid Yesus yang melakukan apa yang sudah Guru kita lakukan. • Richard

Bertepuk Sebelah Tangan

Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku; mereka memanggil kepada Baal dan berhenti meninggikan nama-Ku. Hosea 11 : 7

Bacaan : Hosea 11 : 1 – 11

Pernahkah cintamu bertepuk sebelah tangan? Tentu sangat menyakitkan dan membuat kamu kadang menangis ketika mengingatnya. Kamu sudah berusaha mengasihi dan mencintai seseorang yang sangat kamu cintai. Kamu rela luangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesahnya, kamu rela membantunya semampu yang kamu bisa, kamu berusaha menjadi sahabat yang mengasihi setiap waktu dan menjadi saudara dalam kesukaran. Yang kamu harapkan dari orang yang kamu kasihi hanya satu, dia akan mengasihi kamu juga. Namun kenyataan seringkali berbicara lain. Kadangkala orang yang kamu kasihi memilih pergi atau memilih gadis lain yang notabene jauh lebih buruk daripada kamu, seorang gadis yang tak sebanding bila disejajarkan dengan kamu. Namun kasih tetaplah kasih. Sekalipun ini menyakitkan, kamu harus rela melepaskan dia pergi karena saat kamu biarkan orang yang kamu cintai bahagia tanpa harus memilikinya, itulah cinta sejati. So sweet.

Sebagian kamu tentu pernah merasakan sakitnya cinta yang bertepuk sebelah tangan, saya pribadi pernah mengalaminya sehingga bisa menulis renungan ini. Tahukah kamu bahwa cinta kasih Tuhan kadang bertepuk sebelah tangan dengan kita. Saya percaya Tuhan tetaplah Tuhan yang mengasihi dan menerima kita apa adanya karena Dialah pencipta kita, namun bagaimana dengan kamu dan saya? Jujur harus mau kita akui, seringkali kita membiarkan Tuhan menangis dan marah karena kita memilih mencintai "allah" lain yang tak sebanding bila disejajarkan dengan Tuhan. Kita melekatkan hati pada uang, materi, kecantikan, idola, pacar, pendidikan, gengsi, dll. Kita begitu sedih, sampai menangis bawang bombay saat kehilangan dompet yang berisi uang gajian, namun berapa banyak diantara kita menangis karena tak bayar perpuluhan padahal duit ada? Berapa banyak di antara kita bisa beli baju-baju mahal tanpa sayang duit, namun untuk kolekte Rp 10.000 aja kelihatannya kegedean dan pikir-pikir? Cinta bertepuk sebelah tangan sangat menyakitkan dan itulah yang Tuhan rasakan setiap kali kamu berpaling pada "allah" lain. Namun Tuhan tetap mengasihi kamu walaupun seringkali kamu tak membalasnya. Mari kita mengasihi Tuhan dan menomorsatukan Dia melebihi apapun. • Richard

Dari Hobi jadi Duit

Mahkota orang bijak adalah kepintarannya; tajuk orang bebal adalah kebodohannya. Amsal 14 : 24

Bacaan : Amsal 1 : 1 – 7

Suatu hari ketika menonton sebuah acara di televisi, perhatian Bunga Endar Anastasia (22), mahasiswi Jurusan Desain Tekstil Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, tertarik dengan tayangan produksi tas zipper atau tas ritsluiting di sebuah kota di Tanah Air. Namun, ketertarikannya tidak menemukan jawaban karena tidak digambarkan bagaimana cara pebuatannya. Tetapi, sekitar bulan Februari tahun 2010, saat ia berlibur ke Bali, Bunga menemukan tas zipper di sebuah tempat wisata. Tas-tas yang ada pun ia borong karena selain dipakai sendiri, juga dijual kembali kepada teman-temannya dan dititipkan di stan ibunya di Pasar Malam Ngarsapura, Solo. Lama kelamaan Bunga pun iseng mempelajari cara pembuatan tas itu dan mempraktekkannya. Akhirnya, bukan saja ia berhasil membuat sendiri tas zipper, dia juga melakukan modifikasi warna, yang dia jual di Pasar Malam Ngarsapura. Jika selama ini tas zipper dikenalnya hanya menggunakan satu warna, kini dia memadukan dua warna yang menghasilkan kombinasi menarik. Walaupun masih kuliah, Bunga sudah memiliki penghasilan sendiri dari hobi yang digelutinya. (Sumber : Harian Kompas Jawa Tengah, 26 Agustus 2010).

Mencari pekerjaan sekarang memang susah. Walaupun pendidikanmu sarjana dan memiliki ip yang tinggi, belum tentu kamu mudah mendapatkan pekerjaan karena lapangan kerja memang jauh lebih sedikit. Sebagai anak Tuhan, kamu tak seharusnya patah arang kalau sampai hari ini masih menganggur atau sedang menyelesaikan pendidikan, dan bingung bagaimana bersaing dengan sesama rekan-rekanmu untuk mendapatkan pekerjaan. Belajarlah menjadi anak muda yang kreatif dan bijaksana seperti Bunga. Belajarlah melihat peluang yang ada di sekitarmu termasuk hobi yang kamu sukai. Kamu bisa mendapat penghasilan dari menulis bagi yang suka menulis, membuat pernik-pernik kecil yang bisa di jual kalau kamu suka membuat kerajinan tangan, kamu bisa berdagang pakaian ke rekan-rekanmu kalau kamu suka berdagang, kamu bisa membuat tas atau lukisan bagi kamu yang suka menjahit atau melukis. Tuhan ingin kamu menjadi anak bijak yang jeli melihat peluang yang ada di balik setiap kesulitan. Jadilah pencipta lapangan kerja kalau kamu tak bisa mendapatkan pekerjaan, sehingga dari usahamu kamu bisa mencukupkan kebutuhanmu sendiri dan membuka lapangan kerja bagi orang lain. • Richard

Kamis, 21 Oktober 2010

Selalu Lebih Baik, Selalu Tepati Janji

Berawal dari chating ringan dengan teman SMP yang menggalang dana untuk Mbah Mangun melalui sebuah forum di internet, timbul pertanyaan yang menggusik benak saya. Siapakah mbah Mangun dan mengapa harus menggalang dana untuknya? Ternyata, mbah Mangun adalah seorang penjual kentongan di Kota Salatiga, yang sudah berusia cukup renta. Logika saya mulai bekerja dan mempertanyakan, masihkah ada orang yang mau membeli kentongan yang dulunya merupakan salah satu alat komunikasi tradisional di masa menjamurnya teknologi informasi modern. "Mbah Mangun biasa mangkal di dekat stadion Kridanggo, atau di depan SD Kalicacing," ujarnya. Teman saya itu mendapatkan inspirasi setelah membaca sebuah thread di salah satu forum online terbesar di Indonesia. Suatu hari karena rasa iba, si penulis thread memutuskan untuk membeli beberapa kentongan yang dijual oleh mbah Mangun. Pasalnya, setiap hari ia melewati jalan tersebut, tak satu pun kentongan laku terjual, hingga berwarna cokelat berlumut karena mungkin terpapar hujan dan sinar matahari.

Ia berusaha cukup keras untuk sekadar mengobrol dengan mbah Mangun, karena kondisi pendengarannya yang sudah berkurang. Dari pembicaraan itu, ia berhasil mengetahui bahwa bila tak ada penghasilan, mbah Mangun akan berjalan dari Sraten menuju ke Salatiga (jarak sekitar 5 kilometer). Bila ada sedikit uang, baru ia naik kendaraan umum. "Harga satu buah Rp 5000, dan masih bisa ditawar," ujar mbah Mangun. Karena rasa iba, si penulis membeli dua buah kentongan. Walaupun ia tidak membutuhkannya. Setelah menyerahkan uang Rp 10.000, ia berniat segera melanjutkan perjalanan, tetapi mbah Mangun mencegahnya. "Koq, kentongannya nggak dibawa? Mbah sudah jual, ya harus diambil barangnya." Si penulis pun mengatakan nanti akan kembali lagi bersama temannya untuk mengambil kentongan tersebut. Tentunya ia tak berniat kembali lagi karena memang tidak membutuhkan kentongan.

Mbah Mangun mengatakan berjualan hingga jam 3 sore. Ketika mencoba kembali sekitar pukul 5 sore, si penulis tercengang karena mbah Mangun masih berada tak bergeming di sana. Mbah Mangun berkata "Akhirnya datang juga, saya tunggu dari tadi. Katanya mau ambil kentongan, jadi mbah tunggu." Si penulis pun tertegun menahan tangis, dan memutuskan mengantarkan mbah Mangun kembali ke rumahnya. Pernah sekali, saya melihat mbah Mangun dan kentongannya, tetapi kemudian segera berpaling. Baru kali ini saya bergidik membayangkan dengan tubuh tuanya, ia memikul kentongan di tengah terik mentari dan mungkin derasnya hujan menerpa. Namun, di tengah kekurangan, ia masih bisa menepati janjinya. Sedangkan Anda dan saya yang mengaku orang berpendidikan dan beradab, terkadang berjanji untuk memaniskan bibir dan menghiasi kata yang terucap. Di mana komitmen untuk selalu tepati janji? Parahnya lagi, kita sering begitu terpana melihat gemerlapnya dunia, dan selalu merasa kurang dengan apa yang telah didapat, selalu mengeluh tak bisa membeli ini dan itu. Padahal, bila melihat mbah Mangun, bukahkah hidup kita selalu lebih baik? Bercerminlah. • Rani






Miguel Juan Pinera Echenique

Keberadaan seorang pemimpin dapat memberikan semangat dan dorongan bagi warganya yang sedang menderita. Hal ini tidak hanya diwacanakan, tetapi juga dibuktikan Presiden Cile Sebastian Pinera. Dia amat memperhatikan nasib 33 petambang yang terjebak dikedalaman 700 meter di bawah permukaan tanah sejak 5 Agustus 2010. setelah 17 hari tidak berhubungan dengan dunia luar, sejak 5 Agustus, akhirnya diperoleh kepastian bahwa 33 petambang itu masih hidup. Ini melegakan bagi Pinera. Dia berjanji tidak akan meninggalkan mereka. pada 6 Agustus, jauh sebelum ada titik cerah penyelamatan, Pinera pun sudah menyatakan akan melakukan segala sesuatu yang bisa dilakukan manusia. Pinera melakukannya dengan alasan dia melihat mimpi dan melihat cahaya. Impian itu tak mulis. Pada tanggal 7 Agustus, longsor baru menutupi terowongan. Penyelamatan lewat ruang ventilasi di terowongan tambang tembaga dan emas itu tak mungkin dilakukan.

Pada tanggal 12 Agustus, menteri Pertambangan Laurence Golborne menakut-nakuti. Dia mengatakan, kesempatan menemukan petambang hidup tipis. Namun, karena dorongan Pinera, pembuatan terowongan baru terus dilakukan agar bisa menjangkau petambang. Pada hari ke-18, lubang tembus. Ini bisa membuat para petambang berkomunikasi dan menyatakan bahwa mereka sehat-sehat saja. Namun, lagi-lagi muncul ucapan dari para teknisi bahwa penyelamatan paling cepat dilakukan empat bulan ke depan. Maklum, menembus bumi hingga ratusan meter bukan hal yang mudah. Keadaan berubah pada tanggal 23 Agustus. Para petambang memohon agar diselamatkan lebih cepat. Pinera mendengar. Karena perintahnya, para jaksa Cile juga memaksa perusahaan mencairkan rekening petambang agar gaji mereka diterima keluarga. Pinera tidak sekadar berjanji, tetapi dia menepati janji itu. Semua petambang yang terjebak akhirnya selamat. Sikap Pinera yang penuh empati dan tidak meninggalkan warganya yang kesulitan menjadi inspirasi di mana-mana. Pinera membatalkan kunjungan ke Eropa demi mengikuti perkembangan nasib para petambang. Di tengah kemelut itu, ia juga langsung minta bantuan National Aeronautics and Space Administration (NASA) yang berpengalaman soal cara bersikap dan bertindak dalam keterbatasan ruang. Perusahaan tambang milik negara dan swasta yang lebih kaya pun dikerahkan untuk mendanai operasi penyelamatan yang menghabiskan 20 juta dollar AS atau sekitar Rp 19 miliar itu.

Miguel Juan Sebastian Pinera Echenique, demikian nama aslinya, merupakan presiden pertama Cile yang memenangi pemilu presiden dalam dua putaran. Dia menang pemilu presiden sejak 17 Januari 2010 dan dilantik menjadi Presiden Cile pada tanggal 11 Maret 2010. Pinera adalah presiden konservatif pertama yang terpilih di Cile dalam jangka waktu lebih dari setengah abad. Ayah dari empat anak ini adalah doctor ekonomi dan Universitas Harvard. Dia sebelumnya dikenal sebagai ekonom, dosen, investor, pebisnis, politisi dan mantan senator. Pinera memimpin koalisi yang disebut sebagai koalisi untuk perubahan. Dunia politik bukan barang baru bagi Pinera. Pinera yang saat ini berusia 60 tahun, tumbuh dalam keluarga besar yang aktif membantu enam dari tujuh pemerintahan Cile sebagai penasihat, sebagai menteri, atau senator.

Lelaki berambut putih ini juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Cile untuk Belgia dan PBB. Jabatan itu sama persis seperti yang pernah diemban ayahnya yang juga pernah menjadi Dubes Cile di Belgia dan PBB. Pengangkatan ayahnya menjadi Dubes di Belgia membuat Pinera yang berusia dua tahun ikut merantau. Di samping mendalami politik, Pinera adalah presiden yang miliuner dari kegiatan bisnis. Dia tercatat sebagai orang terkaya ketiga di Cile. Dia mengumpulkan kekayaan dari bisnis kartu kredit kepada masyarakat Cile pada tahun 1980-an. Dia juga memiliki saham di stasiun televisi, klub sepak bola utama Cile (Colo Colo), serta melakukan investasi jutaan dollar AS di pasar modal dan maskapai penerbangan, Lan Chile. Asetnya diperkirakan sekitar 1 miliar dollar AS. Pada tahun 2009, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya pada urutan ke-701 di dunia. Presiden yang satu ini juga dikenal sebagai investor yang mau mengambil resiko. Soal pasar modal, Pinera sempat berurusan dengan pengawas pasar modal Cile karena dituduh melakukan insider trading dalam perdagangan saham Lan Chile. Pinera menolak tuduhan itu dan menyatakan bahwa kasus tersebut bertujuan menjegal karier politiknya walau akhirnya dia didenda sebesar 700.000 dollar AS.

Sebelum menduduki kursi kepresidenan, dia menyatakan akan menjual asset yang dimilikinya atau menempatkannya pada lembaga perwalian untuk menghindari benturan kepentingan. Delapan hari setelah diambil sumpah sebagai presiden, dia menepati janjinya dengan menjual saham di beberapa perusahaan. Selama kampanye, Pinera menjanjikan menggunakan kemampuannya dalam bidang ekonomi dan investasi untuk menciptakan pemerintahan yang lebih baik. Dia berjanji membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi jumlah orang miskin. Pinera juga mengidentifikasikan dirinya sebagai wajah perubahan walaupun siap untuk melanjutkan program-program dan kebijakan yang telah digariskan oleh pendahulunya, Michelle Bachelet. Pinera menghadapi tantangan untuk membenahi perekonomian Chile yang tak terlepas dari deraan krisis ekonomi global. Pinera mengisi jajaran cabinet dengan paduan akademisi, ekonom, dan teknokrat. Cile terpengaruh oleh krisis finansial karena ketergantungan yang besar terhadap pasar internasional. Namun, Cile perlahan-lahan berhasil mengatasi kesulitan itu. • Joice Tauris Santi

Bertahan Hidup 69 Hari Dalam Tanah

Setelah lebih dari 2 bulan terjebak di bawah tanah area pertambangan, seluruh petambang Cile sebanyak 33 orang berhasil ditarik dengan selamat menggunakan semacam kapsul penyelamat yang lebarnya hampir sama dengan bahu. Dengan kecerdikan dan teknologi masa kini, para petambang bertahan hidup selama 68 hari pada kedalaman 2.050 kaki (625 meter) di bawah permukaan tanah melawan kelaparan, ketakutan, dan penyakit. Sejak area pertambangan runtuh pada tanggal 5 Agustus 2010 hingga mereka melakukan hubungan komunikasi dengan permukaan 17 hari kemudian, para petambang menjatah masing-masing denga dua sendok penuh ikan tuna, setengah biscuit, dan setengah gelas susu setiap 48 jam. Kemudian tim pencari di atas permukaan tanah menemukan para petambang dengan mengebor lubang kecil, mereka mulai mengirimi para petambang agar-agar, sup, dan obat-obatan dalam plastik kecil yang disebut "doves". Kemudian para dokter beralih memberikan diet ketat termasuk daging dan nasi, dengan membatasi asupan kalori sebesar 2.200 untuk menjaga para petambang tetap ramping sehingga bisa masuk ke dalam kapsul evakuasi yang hanya berdiameter 66 cm. di terowongan dekat para petambang menyelamatkan diri, ada toilet kimia dan kaktus, dilengkapi saluran air yang dapat diminum.

Sinyal pertama dari petambang bahwa mereka masih hidup datang pada tanggal 22 Agustus 2010, ketika kepala bor menyentuh kedalaman tanah tempat para petambang berada. Tim penyelamat yang menarik bor menemukan catatan "33 orang dari kami dalam kondisi baik dalam tempat perlindungan". Ketika lubang dibor pertama kali dan mendapati para petambang dalam keadaan hidup, surat segera dikirim melalui "doves". Lalu menyusul serat optic fiber untuk telepon dan konferensi. Dokter juga dapat mengirim sabuk biometric untuk memonitor dan mengirimkan sinyal penting para petambang dengan menggunakan teknologi nirkabel. Sejak pertama ditemukan, para petambang segera menyusun jadwal makan, termasuk sarapan, makan siang, makan malam, dan minum teh pada sore hari. Didukung dengan daya listrik 500 watt, mereka memasang penerangan untuk membuat simulasi seolah-olah siang dan malam untuk memperkecil dampak ketika mereka kembali ke permukaan. Ahli fisiologi membuat jadwal latihan ringan untuk menjaga tubuh para petambang tidak bertambah gemuk sehingga dapat masuk ke kapsul penyelamat. Pada pekan belakangan, para petambang mulai membantu proses pengeboran dengan membersihkan reruntuhan di terowongan.

Beberapa petambang adalah penggemar fanatik sepak bola, dan salah satunya pernah menjadi pemain profesional. Jadi, mereka mengatur cara untuk melihat pertandingan bola langsung antara Cile melawan Ukraina pada suatu pertandingan persahabatan dengan proyektor kecil. Mereka juga menerima video tentang legenda sepak bola seperti Pele dan Maradona, dan mengatur tempat perlindungan menjadi seperti tempat judi kecil, dimana mereka bermain kartu, domino dan permainan dadu. Belakangan, psikolog memberi ijin untuk mendapatkan surat kabar edisi terbaru. Petambang juga mendapat pemutar musik kecil dan speaker serta injil dan rosario yang diberkati Paus Benekdiktus. Para perokok mengunyah permen karet nikotin. Salah satu petambang menikmati hadiah video kamera kecil, yang dipakai untuk merekam salah satu ujian terberat mereka. Sumber : REUTERS