Website counter

Senin, 31 Januari 2011

Dangkal Atau Dalam?

Pantang Menyerah
Baca : Matius 23 : 1 – 36
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Matius 23 : 3

Ada pepatah terkenal yang menyatakan bahwa : kecantikan itu dalamnya hanya sebatas kulit. Anda tak dapat menceritakan isi buku hanya dari sampulnya. Asal bicara tidaklah sulit. Memang benar, penampilan dan kata-kata yang sedap didengar bukanlah jaminan seseorang itu memiliki hati yang baik. Seseorang yang suka ceplas-ceplos dalam berbicara dan berpenampilan urakan belum tentu hatinya busuk dan jahat. Sedangkan seseorang yang berpenampilan rapi, wangi dan baik-baik juga belum tentu hatinya sebaik penampilannya. Sebagian orang berusaha atau sengaja mengambarkan dirinya sebagai sosok yang baik melalui kata-kata dan tindakan yang dibuat-buat untuk menutupi sifat aslinya yaitu munafik. Persamaan kata atau sinonim dari munafik adalah penipu, pemerdaya, si curang, pemain sandiwara, penyamar, pemalsu, pendusta, dan si muka topeng.

Marilah kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri sendiri untuk mengetahui seberapa dalam atau dangkal integritas kita. Apakah selama ini saya suka bertingkah seolah-olah saya adalah orang cerdas, padahal saya hanya hanya sekedar bicara? Apakah selama ini saya berusaha menunjukkan kepada semua orang bahwa saya baik-baik saja dan semuanya berjalan lancar, padahal saya sedang pusing karena menghadapi banyak masalah? Apakah saya paling anti kelihatan lemah di mata teman-teman saat menghadapi beban berat? Apakah ucapan yang keluar dari mulut saya sering bertolak belakang daripada apa yang saya pikirkan? Apakah selama ini saya ikut pelayanan, tekun saat teduh dan doa, rajin menginjil ke sana ke mari hanya demi sekedar rutinitas, bukan karena ingin menjadi murid-Nya? Apakah setiap hari saya selalu mengucapkan kebaikan Allah kepada banyak orang, namun setiap hari saya jarang memikirkan tentang Allah? Apakah selama ini dalam satu tarikan nafas saya bisa memuji Allah, mengagung-agungkan ciptaan-Nya, namun dalam satu tarikan nafas berikutnya saya begitu mudah mengutuk, mencaci maki atau menyumpahi seorang pengemudi ceroboh yang nyaris menciderai kendaraan yang saya kendarai? Apakah saya bisa begitu sopan santun dan mengasihi saat berada di gereja namun dalam dunia sekuler saya menjadi pribadi yang berbeda? Kalau Anda lebih sering menjawab Ya, Anda harus bertobat dan minta ampun kepada Tuhan karena hidup Anda tak ada bedanya dengan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.

Ringkasnya : Jangan menjadi seorang Kristen yang palsu karena Tuhan dan manusia tak pernah mau menerima segala sesuatu yang palsu. Belajarlah tampil apa adanya. Mintalah bantuan rekan-rekan satu gereja yang memiliki rohani berkualitas sehingga Anda bisa dibantu untuk memiliki kepribadian dengan integritas yang dalam. Tunjukkan sikap religius Anda dengan kasih. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Apakah aku bermuka dua atau munafik?
Aplikasi : Tampillah apa adanya.
Doa : Tuhan, bantu aku untuk bisa tampil dengan jujur tanpa polesan. Amin

Apakah saya Mementingkan Diri Sendiri?

Pantang Menyerah
Baca : Matius 6 : 1 – 4 dan Lukas 18 : 9 – 14
Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Matius 6 : 1

Setiap kita sesungguhnya adalah orang yang egois. Hal ini bisa kita buktikan saat kita melihat tingkah anak kecil berusia dua sampai lima tahun. Mereka akan mencoba mendapatkan kue yang terbesar atau merebut mainan adiknya untuk dirinya sendiri. Saya percaya Anda dan saya pun pasti dahulu mengalaminya. Seiring bertambahnya usia, biasanya sikap egois perlahan-lahan akan luntur, namun tak sedikit orang membawa sifat egois masa kecilnya sampai dewasa, bahkan termasuk beberapa orang Kristen. Cobalah perhatikan orang-orang di sekitar gereja Anda, atau iseng-isenglah main ke gereja tetangga. Akan kita temui ada orang-orang yang tanpa sadar berusaha memastikan semua orang tahu setiap hari ia berdoa satu jam sekali, setiap hari ia saat teduh sehingga ia kirimkan saat teduhnya kepada semua orang via sms atau e-mail, ia memamerkan amplop perpuluhan saat memasukannya dalam kantong kolekte, dan tak pernah telat mengawali hari dengan berdoa. Karena dia sangat yakin pasti hari ini akan sial kalau tidak menyempatkan diri untuk doa. Dia doa bukan karena ingin bersekutu dengan Tuhan, namun sekedar rutinitas penghilang sia.

Pertanyaannya sekarang, apakah salah jika kita sangat disiplin melakukan kegiatan rohani kita seperti setia melayani di song ministry, menjadi pemimpin group sister, rajin perpuluhan, rajin spent time dengan pembimbing atau anak bimbingan, rajin menginjil dan baca Alkitab, disiplin perpuluhan, berdandan habis-habisan saat menghadiri ibadah, dll? Tidak dan justru sangat bagus. Tetapi jika kita melakukan itu semua cenderung untuk menyenangkan diri sendiri daripada menyenangkan Allah, kita tak ada bedanya dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Kita mati-matian menghapalkan firman Tuhan, mati-matian ikut pelayanan ini dan itu, namun kalau kita melakukannya untuk mencari hormat dari orang lain, itu semua sia-sia dan justru bisa menjadi batu sandungan buat orang lain. Perbuatan sebaik apapun bisa menjadi ajang egoisme jika dilakukan hanya agar orang lain memperhatikan kita. Yesus memperingatkan sikap mementingkan diri sendiri ini, kebaikan palsu yang dilakukan untuk memamerkan diri. Yesus senang melihat kita taat dan berusaha melakukan firman-Nya, namun Yesus tidak pernah berharap kita taat hanya demi menarik perhatian dan hormat untuk diri sendiri.

Ringkasnya : Mari kita memiliki sikap hati yang benar dalam apapun pelayanan dan tindakan yang kita lakukan selama ini. Tuhan membiarkan orang Farisi pulang dari bait Allah tanpa pembenaran dari-Nya dan memberikan pembenaran kepada pemungut cukai karena sikap hati pemungut cukai yang merendahkan diri, bukan karena pelayanan demi pelayanan untuk mengejar kehormatan dan pujian dari manusia. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Apakah motivasi pelayanan atau tindakanku selama ini?
Aplikasi : Rendahkanlah diri di hadapan Tuhan.
Doa : Tuhan selidiki hatiku apakah selama ini aku sungguh-sungguh mengasihimu. Amin

Sindrom Kekuatiran

Pantang Menyerah
Baca : Matius 6 : 25 – 34 dan Keluaran 3 – 4
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Matius 6 : 27

Banyak orang hari ini mengidap sindrom kekuatiran. Mereka selalu pesimis dengan diri sendiri, pesimis melihat keadaan negara, kuatir melihat harga-harga kebutuhan pokok semakin meroket, malu dengan kemampuan diri sendiri dan menganggap keadaan semakin lama semakin buruk saja. Mereka mengisi hari demi hari bukan dengan sukacita karena Tuhan masih memberikan hari ini untuk memperbaiki diri dan melakukan sesuatu yang positif untuk sesama, namun mengisi hari dengan kekuatiran dan teman-temannya seperti rendah diri, pesimis dan ragu-ragu. Sebelum Musa menjadi pemimpin umat Israel, Musa adalah orang yang pesimis dan pemalu. Mari kita belajar dari pengalaman Musa.

Musa jauh lebih beruntung daripada saya dan Anda karena Musa bisa berbicara langsung dengan Allah. Musa pada waktu itu diberi kuasa untuk mengadakan berbagai mujizat yang akan memaksa Firaun akhirnya menyerah. Dengan menerima segala kenyataan ini, Musa sesungguhnya bisa langsung taat dan dengan gagah berani mendatangi Firaun. Namun Alkitab berkali-kali menulis Musa dengan berbagai cara berusaha menolak tugas yang Tuhan berikan. Mulai dari rendah diri, bertanya siapa nama Tuhan, ragu-ragu bangsa Israel tidak mau percaya, merendahkan diri lagi dengan berkata dirinya berat mulut dan berat lidah. Ujung-ujungnya Musa secara tidak langsung menyuruh Tuhan untuk cari orang lain saja. Saya itu nggak pantes jadi pemimpin, pemimpin itu harus pinter ngoceh. Mungkin itulah ucapan Musa kalau di terjemahkan dalam bahasa sehari-hari. Pada akhirnya Musa mau karena gentar dengan amarah Tuhan. Musa di kisah-kisah selanjutnya berhasil menjadi pemimpin yang luar biasa karena mau membuang "kekuatiran dan teman-temannya". Musa bisa melakukan banyak perkara besar dan sangat disegani seluruh umat Israel karena mau taat melakukan perintah Tuhan dan membiarkan Tuhan bekerja melalui dirinya.

Sekarang bagaimana dengan Anda? Banyak alasan yang masuk akal bisa Anda kemukakan untuk membenarkan kekuatiran Anda. Tetapi apapun kekuatiran Anda, mari kita kembali ke firman Tuhan dan melakukan apa yang tertulis di sana. Firman Tuhan menulis kekuatiran tidak akan menambah panjang umur kita, namun pengenalan kita akan Tuhan memampukan kita menghadapi hari demi hari dengan penuh sukacita dalam segala keadaan.

Ringkasnya : Rasa kuatir, pesimis, takut, atau ragu-ragu boleh datang dan menggoda hati Anda. Namun jangan pernah biarkan mereka masuk dan membuat Anda kehilangan sukacita. Tuhan berkata burung saja Dia sediakan makanan dan bunga bakung Dia dandani dengan sangat indahnya. Kepada kita, Tuhan pasti akan memberikan yang jauh lebih baik asal kita mau terlebih dahulu mencari kerajaan Allah dan kebenarannya. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Apakah selama ini aku biarkan kekuatiran menguasai hatiku?
Aplikasi : Isi hidup Anda dengan optimisme dan antusiasisme.
Doa : Tuhan, terima kasih untuk segala sesuatu yang Engkau sediakan saat ini. Amin

Mendapat Penolakan? Tetap Semangat

Pantang Menyerah
Baca : Lukas 9 : 1 – 6
Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka. Lukas 9 : 5

Seberapa kecewakah Anda ketika mengemukakan suatu ide atau mengajak orang melakukan sesuatu, orang yang mendengar ide atau Anda ajak, menolak? Saya percaya kita pasti akan sakit hati dan kecewa. Itu adalah reaksi lumrah manusia. Tetapi kita harus merespon penolakan itu dengan tindakan yang benar. Kemarin saya mengajak seorang teman untuk makan bersama di satu tempat karena kebetulan hari ini saya ultah yang ke 26. Hitung-hitung saya berbagi berkat dan hendak menawarkan satu kerjasama yang cukup baik. Teman saya ini pada mulanya oke dan bersedia hari ini makan siang bersama saat jam istirahat. Tetapi saya harus sakit hati karena sore harinya (kemarin) saat saya sedang jalan-jalan di satu mall, dia mengirim sms menolak ajakan saya dengan satu alasan. Ada rasa sakit dalam hati karena saya merasa tidak dihargai. Di satu sisi saya berusaha untuk menjalin persahabatan sekaligus merayakan ultah, namun di sisi lain teman saya ini kurang sensitif. Menghadapi hal ini saya belajar tetap positif thingking karena masih banyak teman-teman dan sahabat yang mengasihi saya. Tepat pukul 00.01 (tadi malam), adik kelas saya yang sedang kuliah di Jakarta mengontak saya dan mengucapkan selamat ultah. Pagi harinya beberapa teman sms selamat ultah. Saya memilih memaafkan teman saya dan bersukacita karena banyak orang yang mengasihi dan peduli dengan saya.

Omong-omong, ada tiga alasan mengapa orang menolak ide atau tindakan kita. Pertama, orang itu tidakmengerti ide yang kita ungkapkan. Karena itu tentunya, ia membutuhkan lebih banyak informasi, penjelasan, atau waktu untuk berpikir. Kedua, menolak karena ia tidak menyukai ide tersebut. Meminta seseorang untuk keluar dari zona nyamannya atau melakukan suatu perkara yang baru memang bukan perkara mudah. Kecemasan dan pikiran yang sempit inilah yang membuat orang enggan mencoba ide baru. Ketiga atau yang paling repot adalah penolakan karena orang itu tidak mempercayai Anda atau menyimpan kepahitan kepada Anda. Penolakan macam ini biasanya bersifat sangat subyektif. Pada situasi macam ini komunikasi dan kepercayaan di antara orang-orang tersebut mesti dibangun terlebih dahulu. Apapun alasannya, kita bisa merasa kesal dan mungkin hendak membalas penolakan itu lain kali, namun jangan biarkan dosa menguasai pikiran Anda. Berikut beberapa tips sederhana yang bisa Anda praktekkan :

Pertama, Anda tidak sendiri, ditolak merupakan bagian dari kesuksesan. Semua orang sukses pernah, bahkan sering mendapat penolakan saat melakukan satu tindakan. Namun mereka tetap melakukan yang terbaik. Kedua, saat emosi menguasai ubun-ubun, cobalah identifikasi pemicu apa yang membuat Anda bereaksi. Cepatlah untuk mendengar namun lambatlah berbicara. Ketiga, saat Anda ingin memaki-maki atau membalas penolakan itu dengan tindakan kasar, coba diam sejenak. Minumlah segelas teh, tenangkan pikiran dan biarkan emosi Anda turun. Keempat, bersikaplah realistis dan introspeksi diri. Jangan-jangan Anda mengemukakan satu ide yang tak masuk akal atau Anda mengajak seseorang dengan nada bicara yang kasar. Koreksilah diri sendiri sebelum kita menilai orang lain salah. Terakhir, penolakan adalah batu loncatan untuk semakin lebih baik. Terus berkreasi, terus melakukan firman Tuhan, terus mengasihi dan mengampuni, dan selalu sukacita dalam menjalani hidup.

Ringkasnya : Kita tak bisa mencegah orang lain menolak atau melecehkan kita, namun kita bisa mengendalikan respon dan tindakan kita. Tuhan kita Yesus Kristus sudah memberikan teori dan praktek bagaimana cara menghadapi penolakan. Mari kita praktekan itu dalam tindakan. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Bagaimana respon saya selama ini saat menghadapi penolakan?
Aplikasi : Bereaksilah seperti Kristus saat menghadapi penolakan.
Doa : Tuhan, berikan aku hati yang mudah melepas pengampunan saat seseorang menolak aku. Amin

Sudahkah Anda Percaya?

Pantang Menyerah
Baca : Kejadian 22 : 1 – 19
Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. Kejadian 22 : 8

Ada sebuah cerita klasik yang saya percaya sebagian kita pernah mendengar atau membacanya. Ada seorang pemain acrobat yang sangat cerdas dan terlatih, memamerkan ketangkasan berjalan di atas tali. Pemain acrobat itu membentangkan sebuah tali baja yang sangat panjang, tipis, tetapi kuat dari ujung ke ujung sebuah sungai yang sangat lebar. Tentu saja aksi menegangkan dan memacu adrenalin ini menarik banyak sekali orang termasuk wartawan untuk melihatnya. Dengan santai dan lincah, pemain acrobat berjalan di atas tali baja yang melintang di atas sungai dari ujung ke ujung. Sukses dengan aksinya, sontak tepuk tangan bergema dan penonton tak henti-henti memujinya. Untuk kedua kali ia berjalan dari ujung ke ujung dan lagi-lagi sukses, sehingga kembali tepuk tangan bergema.

Melihat penonton mengelu-elukannya. Pemain acrobat ini bertanya apakah mereka percaya dia berhasil berjalan di atas tali untuk ketiga kali, penonton dengan sangat lantang menjawab percaya. Mendengar hal itu, pemain acrobat lalu bertanya siapa di antara penonton mau digendong olehnya dan berjalan bersamanya di atas tali baja dari ujung ke ujung. Tak satu pun orang berani, kecuali satu anak kecil yang dengan sangat lantang berkata aku mau. Pemain acrobat lalu mengendong anak kecil itu dan mereka berhasil berjalan dari ujung ke ujung. Penonton berdecak kagum dan bertanya kepada anak kecil itu mengapa dia sangat yakin dan berani menerima ajakan pemain acrobat. Dengan enteng anak itu menjawab bahwa pemain acrobat itu bapaknya.

Hari ini banyak orang Kristen mengaku mereka anak Tuhan, percaya Yesus, berani mati untuk Yesus dan siap pikul salib. Saya pun sering bertanya kepada banyak orang Kristen dan mereka dengan lantang berkata aku anak Tuhan, aku percaya Tuhan. Puji Tuhan kalau Anda pun percaya Tuhan, namun percaya jenis apa yang Anda punya? Percaya yang hanya sekedar di bibir saja atau sungguh-sungguh percaya seperti Abraham? Hari ini banyak orang percaya hanya di bibir saja, namun sangat sering mereka meragukan kuasa Tuhan. Setiap hari Anda saat teduh dan membaca bagaimana Tuhan bekerja dan melakukan banyak sekali perkara besar, namun yakinkah Anda bahwa Tuhan mampu melakukan perkara besar yang sama, yang tertulis dalam Alkitab, untuk bisa terjadi dalam hidup Anda? Apakah Anda hanya sekedar tahu Tuhan itu hebat, Tuhan itu penuh kasih, Tuhan begini, Tuhan begitu, namun Anda pesimis dan selalu kuatir menjalani hidup? Apakah Anda selalu menuntut bukti bahwa Tuhan sanggup membereskan segala perkara?
Ringkasnya : Jadilah orang percaya seperti Abraham yang tidak melihat namun percaya. Abraham sangat yakin bahwa Tuhan itu penuh kuasa sehingga dengan yakin ia berkata kepada Ishak bahwa Allah akan menyediakan anak domba. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya (Yohanes 20:29). • Richard T.G.R

Pertanyaan : Orang percaya model apakah Anda?
Aplikasi : Buktikan Anda orang percaya dalam perbuatan sehari-hari.
Doa : Tuhan, ampuni aku kalau selama ini aku hanya percaya di bibir saja. amin

Pergilah Kepada Yusuf

Pantang Menyerah
Baca : Kejadian 41 : 46 – 57
Ketika seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun, berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir: "Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu." Kejadian 41 : 55

Pernahkah kita membayangkan satu hari kelak posisi-posisi penting di negara kita dipimpin oleh anak-anak Tuhan? Hari ini sebagian besar kita mungkin pesimis karena kenyataan berbicara sulit sekali anak-anak Tuhan memegang posisi penting dalam pemerintahan. Selain karena jumlah kita yang sangat sedikit, orang-orang pun cenderung kurang menghargai anak-anak Tuhan yang menjadi pejabat atau minimal pegawai negeri. Namun jangan pernah pesimis apalagi menganggap kita sebagai anak-anak Tuhan tak bisa menjadi garam dan terang dalam pemerintahan. Segala sesuatu mungkin terjadi, dan ribuan tahun lalu hal ini sudah terbukti melalui hidup Yusuf saat menjadi orang kedua paling penting di negara Mesir, satu negara yang sama sekali tak kenal Tuhan pada jaman itu dan hanya Yusuf orang satu-satunya yang percaya dan menyembah Tuhan.

Sangat menarik ketika kita membaca kisah Yusuf sebelum menjadi penguasa Mesir. Yusuf bisa dikatakan anak paling menyebalkan di mata saudara-saudaranya sehingga mereka menjualnya sebagai budak kepada saudagar-saudagar Midian. Menjadi budak tentulah sangat tidak nyaman. Ketika kita melihat film The Patriot atau film Maximus, kehidupan budak sangat menyedihkan karena nyawa mereka tak ada harganya dan tuannya bisa seenaknya saja memperlakukannya, bahkan memberi perintah untuk mati di arena perang. Itulah yang dialami Yusuf. Walaupun menjadi budak, mental Yusuf tetaplah mental seorang anak Tuhan. Sehingga saat istri Potifar menggoda dan akhirnya memfitnahnya, Yusuf tetap setia. Saat mendekam dalam penjara dan dilupakan oleh juru minuman, Yusuf tetap setia. Karakter Yusuf yang sangat berkualitas inilah yang membuat Firaun kagum dan akhirnya menyerahkan kekuasaannya dalam tangan Yusuf. Ketika kelaparan datang dan rakyat Mesir meminta roti kepadanya, Firaun menyuruh mereka pergi kepada Yusuf. Firaun sangat percaya bahwa rakyat Mesir akan tetap bisa makan di tengah bencana kelaparan hebat karena Yusuf yang memegang kendali.

Ringkasnya : Kita semua kelak bisa mengalami nasib seperti Yusuf kalau kita selalu setia kepada Tuhan dan melakukan apapun perintah-Nya dalam segala keadaan. Apapun posisi atau status Anda saat ini, tunjukkan bahwa Anda adalah seorang anak Tuhan yang memiliki integritas dan karakter sangat berkualitas sehingga kelak para pemimpin di negeri ini berkata : pergilah kepada (sebut nama Anda), perbuatlah apa yang dikatakannya kepadamu. Gunakan setiap hari yang Anda punya untuk mempraktekkan karakter-karakter Kristus. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Karakter Kristus apa yang sudah saya punya?
Aplikasi : Jadilah anak Tuhan yang memiliki karakter-karakter Kristus
Doa : Tuhan, berikan aku hati yang mau terus-menerus belajar setia melakukan segala perintah-Mu. Amin

Negara Tanpa Pemimpin

Pantang Menyerah
Baca : Hakim-hakim 2 : 6 – 23
Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri. Hakim-Hakim 21 : 25

Harian Kompas Edisi 17 Januari 2011 menulis berita kekerasan dan penjarahan meluas setelah Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali tumbang dan lari ke Arab Saudi. Sejumlah jalan di Tunis, ibu kota negara dikuasai pengacau. Turis dan pekerja asing, termasuk warga negara Indonesia terpaksa mengungsi. Kebakaran terjadi di sebuah penjara di Monatsir, kota wilayah di tepi pantai Laut Mediterania yang berjarak 160 kilometer selatan Tunis, yang menewaskan 42 orang. Penyebab kebakaran tidak jelas. Di Kota Mahdia, kepala penjara membiarkan 1.000 narapidana kabur untuk menghindari jatuhnya korban setelah tentara menembak lima pengacau. Suasana bertambah kacau balau dalam 24 jam setelah Ben Ali dan keluarganya lari. Di tengah ketidakstabilan politik, massa bermunculan di berbagai penjuru Tunis dan kota-kota besar lainnya. Gerombolan penjarah menguras toko-toko pangan. Kekacauan itu menakutkan warga yang tidak terlibat aksi tersebut.

Sekuat apapun sebuah negara, tanpa pemimpin negara itu akan kacau balau dan mudah dihancurkan. Kita harus bersyukur hari ini negara kita Indonesia masih memiliki pemimpin-pemimpin yang dengan penuh tanggung jawab memimpin negara sesuai bidang-bidang yang di pimpinnya. Memang ada beberapa pemimpin yang tidak bertanggung jawab dan menyalahgunakan kekuasaan, namun negara kita tidak rusuh seperti Tunisia. Memang benar masalah Gayus, Bank Century, mafia kasus, lumpur Lapindo, kemiskinan, dll belum terselesaikan. Namun sebagai satu bangsa yang terdiri berbagai suku, kita masih bersatu karena ada pemimpin. Israel adalah contoh nyata dalam Alkitab bagaimana sebuah bangsa tanpa pemimpin setiap individunya berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri. Oleh karena tak heran free seks, penyembahan berhala, perbuatan noda di Gibea (Hak 19) bisa terjadi. Mereka berbuat semaunya dan tak ada yang melarang. Siapa kuat dia jadi raja, siapa kalah jadi budak. Itulah hukum rimba yang berlaku di Israel jaman itu. Bangsa Israel kembali taat hukum dan menyembah Tuhan setelah Tuhan kirimkan hakim. Namun setelah hakim itu mati, kembalilah mereka seenaknya saja berbuat dosa. Mereka taat hukum bukan karena sadar bahwa hukum itu baik untuk kehidupan mereka bersama, namun karena rasa takut kepada hakim yang Tuhan tunjuk.

Ringkasnya : Bersyukurlah kita hari ini tinggal di Indonesia yang memiliki pemimpin. Hargailah para pemimpin kita saat ini walaupun ada kelemahan-kelemahan mereka yang tidak kita sukai. Para pemimpin dipilih Tuhan untuk membuat hidup kita semua harmonis dan sejahtera. Doakan selalu para pemimpin kita supaya mereka bisa memerintah dengan benar dan adil. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Sudahkah Aku menghargai para pemimpinku?
Aplikasi : Hargai para pemimpin di sekitar kita.
Doa : Tuhan, berikan hikmat akal budi dan takut akan Tuhan kepada para pemimpin kami agar mereka bisa memerintah negara ini dengan takut akan Engkau. Amin.

Tidak Memikirkan Diri Sendiri

Pantang Menyerah
Baca : Roma 5 : 1 – 11
Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang. Matius 4 : 16

Pada bulan Januari 2011, berakhirlah sudah pemerintahan Presiden Tunizia Zine al-Abidine Ben Ali yang memerintah dengan tangan besi serta korup selama 23 tahun. Ben Ali diturunkan secara paksa oleh rakyat dan tentara Tunizia sehingga ia kabur meninggalkan negerinya ke Arab Saudi. Nasib Ben Ali mengingatkan kita akan sejumlah nasib yang dialami para diktaktor di banyak negara. Contohnya, Presiden Filipina Ferdinand Marcos pada tahun 1986 yang dipaksa turun oleh rakyat dari kursi kekuasaannya dan meninggalkan negerinya. Marcos yang sudah berkuasa selama dua dasawarsa menggunakan kekuasaan untuk menindas rakyat dan korupsi menguasai Filipina. Pemerintahannya pun menjadi kotor, keluarga dan orang-orang terdekatnya hidup kaya raya sedangkan sebagian besar rakyat Filipina hidup dalam kemiskinan. Presiden Suharto yang berkuasa selama tiga dasawarsa pun tak mampu bertahan dari tuntutan rakyat dan mahasiswa yang menuntut korupsi diberantas. Tahun 1998 Suharto jatuh dan gerakan mahasiswa dan rakyat mereda.

Dari berbagai pemimpin yang memerintah secara korup dan diktaktor ini kita bisa belajar bahwa saat kekuasaan sudah mementingkan dirinya sendiri, pada saat itulah terjadi pemberontakan rakyat. Sebagai umat Kristiani, kita pun memiliki pemimpin yaitu Tuhan sendiri. Cara Tuhan memimpin sangat berbeda dengan kebanyakan pemimpin dunia yang menyalahgunakan kekuasaan. Tuhan justru memberikan Yesus sebagai penebus dosa kita semua saat kita masih berdosa. Tuhan tidak menunggu kita meminta-minta pengampunan, namun Dia sudah berikan pengampunan itu sebelum kita sadar bahwa kita orang berdosa. Kalau beberapa pemimpin dunia kabur saat terjadi bencana, Tuhan justru menjadi yang terdepan dan berkorban untuk umat yang percaya kepada-Nya. Tuhan tak rela kita binasa namun Tuhan sendiri yang merelakan nyawa-Nya binasa agar kita selamat. Tuhan ingin kita hidup dalam sukacita dan kelimpahan. Oleh karena itu Tuhan berikan kita talenta sebagai modal untuk kita bisa hidup sejahtera. Tuhan ajar kita semua melalui banyak hamba Tuhan agar kita tahu bagaimana hidup kita tetap bisa menjadi garam dan terang dunia di tengah dunia yang semakin jahat.

Ringkasnya : Kita memiliki Pemimpin yang sangat mengasihi dan memberikan apapun yang menjadi kebutuhan kita. Balaslah cinta kasih Tuhan dengan kita membagikan kasih itu kepada orang lain. Jika hari ini kita seorang pemimpin, jadilah seorang pemimpin seperti Kristus. Jika hari ini kita rakyat biasa, jadilah rakyat mentaati perintah-perintah Tuhan. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Apakah Aku mau mengasihi sesamaku?
Aplikasi : Jadilah seorang Kristen yang bisa memimpin seperti Kristus.
Doa : Tuhan, bantu aku untuk bisa memiliki karakter-karakterMu sebagai pemimpin. Amin

Berani Menyatakan Kebenaran

Pantang Menyerah
Baca : Kisah Para Rasul 4 : 1 – 22
Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Kisah Para Rasul 4 : 13

Beberapa waktu yang lalu sejumlah tokoh agama dan lembaga swadaya masyarakat menuduh pemerintah melakukan kebohongan. Menurut mereka ada 18 jenis kebohongan yang dilakukan pemerintahan yang sedang berkuasa saat ini. Tuduhan ini menjadi serius dan menggusik rasa ingin tahu banyak orang karena yang menuduh adalah orang-orang yang selama ini menjadi panutan masyarakat yaitu tokoh-tokoh agama. Orang-orang yang dipercaya tidak memiliki agenda politik di balik tuduhannya. Mereka membagi tuduhannya menjadi 2 kelompok: kebohongan lama dan kebohongan baru, yang masing-masing jumlahnya sembilan. Contoh kebohongan lama adalah mengenai angka kemiskinan. Pemerintah mengatakan jumlah masyarakat miskin adalah 31,02 juta, sedangkan jumlah penerima raskin 70 juta. Itu berarti ada yang tidak beres dengan angka ini.

Belajar dari tindakan para tokoh agama, mari kita melihat keberanian mereka menyatakan kebenaran dengan cara yang positif. Sebagai orang Kristen, sikap berani menyatakan kebenaran memang perlu kita miliki saat melihat ada sesuatu yang tidak benar terjadi, karena Yesus sendiri melakukannya. Yesus berani menggusir para pedagang di Bait Allah dan mengobrak-abrik seluruh dagangan mereka karena Yesus tahu ini tidak sesuai keinginan Allah. Yesus berani mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena tahu mereka melakukan sesuatu yang tidak sesuai firman Tuhan. Yesus berani menyembuhkan orang pada hari sabat walaupun para imam menentang karena tahu tindakan-Nya itu benar. Yesus berani mengampuni wanita yang kedapatan berzinah karena Dia tahu wanita itu layak diampuni, bukan dibunuh. Murid-murid Yesus seperti Petrus dan Yohanes pun berani menyatakan kebenaran sampai orang-orang heran karena mereka tidak terpelajar, sebab keduanya meneladani apa yang Yesus dahulu lakukan. Stevanus rela dirajam sampai mati karena berani menyatakan kebenaran. Paulus tetap tabah menjalani berbagai aniaya dan kesulitan karena dia berani menyatakan kebenaran.

Ringkasnya : Seorang murid Yesus harus berani menyatakan kebenaran walaupun harus mengalami penderitaan. Seorang murid Yesus yang hanya diam melihat ketidakbenaran terjadi tidak pantas mengikut Yesus karena berani menyatakan kebenaran adalah bagian dari kita memikul salib. Yesus dan murid-muridNya berani menderita bahkan mati untuk kebenaran firman Tuhan. Kita pun hendaknya meneladani tindakan mereka. Masalah apakah setelah kita menyatakan kebenaran, orang-orang akan berubah atau tetap sama saja, itu bukan bagian kita. Bagian kita adalah menyatakan yang benar dan berani menderita untuk Tuhan. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Apakah aku murid Yesus yang berani menyatakan kebenaran?
Aplikasi : Jangan suam-suam kuku. Beranilah menyatakan kebenaran.
Doa : Tuhan, beri aku kekuatan untuk berani menyatakan kebenaran firman-Mu sekalipun aku harus mengalami aniaya. Amin

Pengetahuan

Pantang Menyerah
Baca : Matius 23 : 1 – 35
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Matius 23 : 3

A.J Jacobs, seorang editor majalah yang eksentrik satu kali mencoba melakukan eksperimen unik terhadap dirinya. Ia berkomitmen untuk membaca halaman per halaman seluruh edisi Encyclopedia Britannica (pada waktu itu adalah edisi tahun 2002). Dia membaca 32 edisi, 33.000 halaman dan 44 juta kata. Ia melahap 100 halaman per hari dan akhirnya seluruh edisi itu selesai dibaca dalam waktu 1 tahun 55 hari. Setelah itu, ia mencoba menjajal kemampuannya dengan mengikuti kuis Who Want to be Milionaire. Apa yang terjadi? Ternyata, Jacobs sudah salah saat menjawab di babak pertanyaan senilai 32.000 dolar, masih lima langkah lagi menuju hadiah utama. Meskipun sudah membaca seluruh ensiklopedia berhuruf E, ia mengaku sama sekali tidak ingat apa arti dari erythrocyte (sel darah merah)

Dari peristiwa di atas kita bisa belajar bahwa pengetahuan itu tidak terbatas sehingga manusia yang hidupnya hanya mengejar pengetahuan tidak akan pernah puas. Ilmu pengetahuan memang penting. Namun jika kita menjadikan ilmu pengetahuan hanya sebagai sesuatu yang digunakan untuk memuaskan egoisme kita dan tak pernah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, semuanya itu sia-sia. Setinggi apapun ilmu kita, orang tidak akan respek sekalipun gelar sarjana kita berderet-deret dan setiap hari kita belajar kalau kita tak pernah mempraktekkannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi adalah contoh nyata orang cerdas bahkan jenius yang tidak mempraktekkan ilmunya akhirnya menjadi bahan cibiran orang, bahkan Tuhan sendiri berkata kepada mereka celaka berulangkali. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat adalah orang yang jenius. Mereka bisa hapal seluruh isi firman Tuhan dari Kejadian sampai Maleakhi dengan sangat jelas, sampai titik koma maupun nada bicara mereka hapal. Dalam liturgi ibadah mereka tanpa cela. Persepuluhan lancar, puasa rutin, sembahyang tekun, bicara masalah Firman Tuhan pun luar biasa sampai Yesus sendiri memerintahkan kita menuruti dan melakukan apa yang mereka ajarkan. Yesus melarang kita menuruti perbuatan mereka karena dalam perbuatan mereka sehari-hari mereka tak pernah melakukan perintah Tuhan, seperti mengasihi pemungut cukai atau pelacur, atau bergaul dengan rakyat kecil seperti nelayan dan petani.

Ringkasnya : Pengetahuan tanpa pengenalan akan Tuhan adalah sia-sia. Mari kita gunakan kecerdasan apapun yang Tuhan berikan dengan mempraktekkannya dalam tindakan sehari-hari sehingga memuliakan nama Tuhan. Belajar itu penting, namun yang lebih penting ilmu yang kita dapat dari belajar memuliakan Tuhan dan memberkati hidup banyak orang. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Sudahkah Anda mempraktekkan ilmu yang Anda miliki?
Aplikasi : Terus belajar dan mempraktekkan ilmu yang dipelajari.
Doa : Tuhan, bantu aku untuk tidak hanya sekedar belajar namun juga mempraktekkan ilmu yang aku pelajari untuk kemuliaan nama-Mu. Amin

Beriman

Pantang Menyerah
Baca : Matius 17 : 14 – 21
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. Matius 17 : 20

Salah satu teman saya yang bekerja sebagai agen asuransi pernah bercerita mengenai beberapa kegagalan yang dia alami. Sebagai agen asuransi, dia selalu berhasil melakukan transaksi yang nilainya kecil misalnya Rp 300 ribu atau Rp 500 ribu. Namun ketika dia berhadapan dengan orang-orang yang memiliki modal besar dan mau melakukan transaksi yang nilainya di atas 5 juta, ia selalu gagal. Ia berkata bahwa saat berhadapan dengan orang-orang kaya dan memiliki perusahaan besar, rasa percaya dirinya turun dan dia merasa bukan siapa-siapa saat berbicara dengan mereka. Hasilnya saat dia berusaha meyakinkan mereka bahwa asuransi yang dia tawarkan itu bermutu, para orang kaya ini kurang percaya sehingga gagal. Teman saya gagal bukan karena dia bodoh atau tidak menguasai produk yang dia tawarkan. Namun karena dirinya sendiri sudah menghakimi dirinya bahwa dia bukan siapa-siapa sehingga hal itu terpancar dari cara dia berbicara.

Untuk mendapatkan sesuatu kita perlu iman. Tanpa iman, sesuatu yang kecil dan sesungguhnya mudah akan gagal karena kita tidak menyertakan Tuhan saat mengerjakannya. Kisah tentang murid-murid Yesus yang gagal menggusir setan adalah contoh nyata aplikasi iman. Secara kemampuan dan pengalaman, jelas murid-murid Yesus sudah tahu bagaimana cara menggusir setan, Yesus sendiri sudah memberikan mereka kuasa untuk melakukan berbagai mujizat, setiap hari mereka melihat langsung guru-Nya mengadakan berbagai mujizat termasuk menggusir setan. Mereka bisa gagal karena tidak mempunyai iman padahal mereka mampu. Abraham mampu melakukan apa yang orangtua kebanyakan tidak bisa lakukan yaitu membunuh anaknya sendiri saat diperintah Tuhan, karena Abraham punya iman kepada Tuhan sekalipun ia belum melihat. Hasilnya Abraham menjadi salah satu saksi iman dan hidupnya diberkati Tuhan berlimpah-limpah.

Ringkasnya : Tanda orang beriman adalah dia tetap percaya walaupun belum menerima. Dia tetap mampu bersukacita dalam segala keadaan dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan walaupun mendapat banyak tantangan. Kita hidup karena iman bukan karena melihat. Apa yang kita imani itulah yang akan terjadi pada kita. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Mengapa Anda kurang beriman saat mengerjakan sesuatu?
Aplikasi : Lakukan segala sesuatu dalam iman.
Doa : Tuhan, bantu aku untuk yakin bahwa aku pasti bisa melakukan apa yang aku cita-citakan. Amin

Bayar Harga

Pantang Menyerah
Baca : Matius 10 : 34 – 42
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Matius 10 : 38

Shiv Khera, seorang motivator internasional pernah berkata, "Hidup ini seperti kafetaria. Anda mengambil piring, pilihlah makanan yang Anda sukai, lalu bayarlah sesuai dengan apa yang Anda ambil." Shiv Khera hendak berkata bahwa apapun yang Anda dapatkan atau inginkan, itu semua pasti bisa Anda dapat asalkan Anda mau membayar harganya. Seperti apa hidup Anda dan saya hari ini, itu adalah hasil dari harga yang dahulu kita bayar.

Kalau dahulu waktu Anda sekolah, Anda belajar dengan tekun dan selalu mendapatkan rangking satu plus memperoleh beasiswa sehingga bisa kuliah sampai selesai. Besar kemungkinan Anda hari ini bisa memiliki pekerjaan yang mapan. Kalau Anda dahulu malas belajar dan kegiatannya hanya bermain, besar kemungkinan Anda hari ini menjadi pengangguran atau menjadi pekerja kasar. Kalau sejak muda Anda rutin olahraga dan mengkonsumsi makanan bergizi, besar kemungkinan Anda akan sehat sampai tua dan tak mudah sakit-sakitan. Kalau Anda hari ini tekun bekerja dan selalu mempraktekan cara-cara yang diajarkan firman Tuhan agar hidup Anda bernilai, pasti kelak Anda akan berkelimpahan dan orang-orang akan bisa melihat karakter Yesus dalam hidup Anda.

Lalu bagaimana cara kita mendapatkan keselamatan yang Tuhan janjikan? Banyak orang menganggap keselamatan itu gratis sehingga mereka komplain ketika pendeta atau saudara seiman mengajarkan kepada mereka untuk hidup seturut firman Tuhan. Mereka komplain kenapa saya harus rajin baca Alkitab, kenapa saya nggak boleh pacaran dengan orang non Kristen, mengapa saya nggak boleh merokok padahal di Alkitab tidak ada firman yang melarang merokok, mengapa saya harus taat perpuluhan, mengapa saya harus menginjil, mengapa saya harus selalu datang tepat waktu saat ibadah, dll. Memang betul keselamatan itu gratis, namun keselamatan gratis yang Tuhan berikan bukan barang murahan. Analogi sederhananya, kita diberi uang oleh seseorang untuk merintis satu usaha. Orang itu memberikannya gratis dan meminta kita menggunakannya untuk menafkahi anak istri dan mensejahterakan hidup kita. Kalau kita tahu diri dan tahu terima kasih, pasti kita akan gunakan uang itu untuk merintis usaha dengan baik sehingga bertumbuh dan kita bisa mencukupi kebutuhan hidup. Tetapi jika kita orang yang jahat dan tak tahu terima kasih, kita akan gunakan uang itu untuk memuaskan nafsu seperti berjudi, main perempuan atau membeli barang-barang yang bisa memuaskan nafsu.  

Ringkasnya : Apa yang Anda bayar, itu yang Anda dapatkan. Segala sesuatu yang Anda inginkan memiliki harganya sendiri. Harga sebuah mobil Honda Jazz jelas beda dengan harga sebuah motor Honda Revo. Harga sepiring nasi goreng di restoran bintang lima jelas beda dengan harga sepiring nasi goreng pedagang keliling. Anda ingin berhasil mendapatkan sesuatu di bumi dan ingin layak dihadapan Tuhan, bayarlah harga yang dunia minta dan bayarlah harga yang Yesus minta. • Richard T.G.R

Pertanyaan : Sudahkah Anda membayar harga untuk sesuatu yang Anda minta kepada Tuhan?
Aplikasi : Bayarlah harga untuk sesuatu yang Anda minta.
Doa : Tuhan, ajar aku untuk bekerja cerdas dalam mencapai apa yang aku inginkan. Amin

Selasa, 04 Januari 2011

Cuek

Pantang Menyerah
Bacaan : Lukas 10 : 25 – 37
Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Lukas 10 : 31

Cuek, masa bodoh, tidak mau peduli dan sejenisnya menjadi karakter yang kian melekat di masyarakat perkotaan. Banyak orang sudah tak mau ambil pusing dengan kehidupan sesamanya. Sudah biasa kita saksikan sebuah rumah yang kebakaran hanya menjadi bahan tontonan dan hanya sedikit orang yang mau membantu menolong. Sudah biasa kita lihat orang yang mengalami kecelakaan di jalan raya hanya menjadi bahan tontonan banyak orang dan hanya segelintir orang yang tergerak membawanya ke rumah sakit. Sudah biasa kita dengar beberapa pejabat tidak peduli dengan kehidupan rakyat kecil dan lebih mementingkan isi perutnya sendiri. Sudah biasa pula kita saksikan rakyat kecil di tindas para penguasa dan hanya sedikit orang yang mau membantu. Cuek sudah menjadi penyakit masyarakat yang sangat parah.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, apakah karakter cuek juga sudah meracuni diri Anda? Apakah tanpa sadar Anda sudah bersikap seperti imam dan orang Lewi yang begitu suci dan taat melakukan liturgi gereja, tak pernah telat datang ibadah, rajin baca Alkitab dan saat teduh, aktif mengikuti berbagai kegiatan gereja, namun Anda cuek dengan kesulitan yang dialami orang-orang yang Anda temui. Anda masa bodoh dengan tetangga Anda yang tidak mampu bayar uang sekolah anaknya karena baru saja di PHK, Anda tidak mau peduli kesulitan rekan kerja ketika dia mengalami masalah keuangan, Anda cuek dengan kesusahan saudara-saudara seiman dalam gereja Anda. Tuhan tak ingin Anda egois dan munafik karena Tuhan ingin Anda dan saya menerapkan hukum kasih kepada semua orang, bukan terbatas hanya kepada orang Kristen. Seumur hidup-Nya di dunia, Tuhan selalu menolong banyak orang dengan berbagai cara dan Dia tak pernah pilih-pilih.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, mari kita belajar melakukan sesuatu untuk membantu, tak hanya sebatas kasihan melihat kesusahan orang lain. Orang dunia hanya kasihan namun tidak melakukan apapun untuk menolong, sebagai anak Tuhan bertindaklah untuk mengasihi karena itulah beda seorang murid Yesus dengan orang dunia. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, bentuk hatiku agar peka terhadap kesulitan orang lain dan berempati untuk melakukan sesuatu kepadanya. Amin.

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RHK ALETEA – SENIN, 31 JANUARY 2011

Hati-hati Gunakan Facebookmu

Pantang Menyerah
Baca : Yakobus 3 : 1 – 12
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah. Yakobus 3 : 9

Ashley Johnson (22) seorang pelayan di Brixx Pizza, North Carolina harus kehilangan pekerjaannya setelah menumpahkan unek-unek di akun Facebook-nya. Dalam statusnya itu ia menyebut pelit terhadap pasangan yang memberikan "uang tip" sebesar 5 dolar AS padahal ia harus menunggu pasangan itu selesai makan selama tiga jam, meski jam kerjanya sudah lewat. Berdasarkan aturan dari tempatnya bekerja, seorang karyawan dilarang meremehkan atau menyepelekan pelanggannya karena pelanggan adalah raja. Rupanya tak hanya perkataan yang bisa membuat masalah, tulisan yang tidak benar atau meremehkan orang lain pun bisa menimbulkan masalah.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, renungan kali ini mengajak kita semua menjaga sikap baik dalam perkataan, bahasa tubuh, cara berpakaian maupun cara kita menuliskan suatu pendapat. Memang negara kita memberikan kebebasan untuk kita menuangkan pendapat, Tuhan pun dalam firman-Nya mengajarkan agar jika ya hendaklah kita katakan ya, jika tidak hendaklah kita katakan tidak (Matius 5 : 37). Namun, ingatlah untuk kita tidak asal-asalan mengeluarkan pendapat atau bersikap dalam bentuk apapun. Sah-sah saja kita mengkritiki, memberikan komentar atau tidak setuju dengan sesuatu yang orang lain perbuat, namun jangan sampai kita dengan jujur mengeluarkan isi hati sambil balas menghina orang lain. Tuhan Yesus dalam beberapa kejadian pernah marah kepada ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi bahkan murid-muridNya sendiri dan menegor mereka dengan keras. Namun Tuhan Yesus tak pernah merendahkan atau melecehkan mereka. Tuhan dengan jujur mengeluarkan isi hati-Nya, namun Tuhan tak pernah merendahkan atau mendendam.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, bersikap jujur sambil tetap menjaga kehormatan orang lain memang tak gampang, namun kita bisa melakukannya kalau mau belajar. Apa yang kita tabur, itu pula yang kelak akan kita tuai. Mari kita tabur hal-hal yang baik dan membangun baik melalui jejaring sosial, perkataan, atau tindakan kita sehingga nama Tuhan dimuliakan dan hidup kita menjadi berkat bagi orang lain. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, ajar aku untuk berani menyuarakan kebenaran tanpa merendahkan kekurangan orang lain. Amin

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RHK ALETEA – SABTU, 29 JANUARY 2011

Senang Berkerut

Pantang Menyerah
Bacaan : Mazmur 92 : 13 – 16
Hiasan orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua ialah uban. Amsal 20 : 29

Takut berkerut? Itu sih biasa. Tetapi kalau Anda senang memiliki wajah berkerut, itu baru langka. Chow Yun Fat, aktor asal Hongkong ternyata sangat bangga dengan kerutan pada wajahnya. Jasmine, istrinya, mengatakan ia harus mengejar-ngejar Chow bila harus mengoleskan pelembab anti kerut di wajah suaminya. "Saya ingin sekali menambahkan lagi pelembab pada kulitnya. Kalau tidak saya yang memaksanya, ia tidak akan mau memakainya sendiri," tutur Jasmine setengah jengkel. Apa komentar Chow? Pria yang kini berusia 52 tahun ini berdalih kalau setiap kerutan melukiskan pengalaman hidup, dan sangat berarti baginya. "Uang tidak dapat membeli kerutan," katanya bangga. Ternyata kiatnya ini cukup berhasil. Terbukti wajahnya tetap terlihat matang dan simpatik walaupun terus menua.

Bertambahnya usia adalah hal yang wajar dan mau tak mau akan dialami semua orang. Sehebat apapun kita berusaha merawat tubuh agar tetap muda atau "kelihatan muda lebih lama", bertambahnya usia pasti akan membuat kekuatan fisik melemah, kulit makin keriput, dan uban semakin banyak di kepala kita. Serangan penyakit pun akan semakin terasa seiring melemahnya daya tahan. Menjadi tua adalah kodrat semua orang dan hal yang harus kita lakukan agar tetap bahagia dan semangat menjalani hidup sama seperti saat kita masih muda adalah menerimanya dengan lapang dada. Anda menjadi tua bukan berarti Anda tak lagi bisa produktif atau memberikan suatu nilai-nilai positif, namun justru harusnya membuat Anda memberikan buah yang lebih banyak lagi untuk Tuhan dan sesama. Abraham, Kolonel Sanders, Chow Yun Fat, Ir Ciputra, dan Musa, adalah contoh tokoh-tokoh Alkitab dan dunia sekuler yang semakin tua justru semakin bersinar karena mereka memandang usia tua bukan sebagai beban, namun sebagai pengalaman hidup yang sangat berharga.

Berapapun usia Anda hari ini, mari syukuri hidup dengan melakukan yang terbaik melalui talenta yang Tuhan berikan. Setiap orang pasti akan menjadi tua, namun menjadi orang tua yang bahagia atau murung sesungguhnya tergantung dari diri kita sendiri. Jalani hari demi hari yang Tuhan berikan dengan penuh sukacita dan melakukan tindakan terbaik yang memuliakan Tuhan. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, ajar aku untuk mengucap syukur berapapun usia yang Engkau berikan kepadaku sampai hari ini. Amin.

Tak Dilupakan

Pantang Menyerah
Bacaan : Keluaran 2 : 23 – 24
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Yesaya 49 : 15

Lupa, siapa saja pernah mengalaminya. Tidak seorang pun yang berani mengatakan dengan lantang "Saya tidak pernah lupa." Kalau ada yang menyatakan tidak pernah lupa, berarti ia tidak pernah belajar dalam hidupnya. Lupa itu masalah daya ingat atau memori. Orang belajar untuk dapat mengingat-ingat suatu informasi. Diharapkan, suatu ketika informasi itu dapat diungkapkan kembali. Bagaimana dengan orang yang tidak pernah belajar secara formal di sekolah? Apakah dia tidak pernah punya memori dan tidak pernah lupa? Tentu saja tidak. Karena ada proses belajar yang terjadi secara sengaja dan diupayakan atau disebut intentional learning. Ada pula belajar yang terjadi tanpa disadari dan tidak perlu upaya. Sebutan kerennya incidental learning. Kedua jenis pembelajaran itu dapat diingat dan disimpan dalam pusat memori, tetapi dapat dilupakan kemudian hari.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, lupa sudah merupakan suatu hal yang lumrah selama kita tidak menyalahgunakannya. Karena lupa itu bagian dari hidup manusia, banyak orang menyalahgunakannya untuk berbohong, melarikan diri dari masalah atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dia perbuat. Manusia bisa lupa baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Lalu bagaimana dengan Tuhan? Tuhan tak pernah lupa kepada kita dan kepada janji-janji yang Dia tulis dalam Alkitab.

Namun mengapa kadang Tuhan seakan lupa akan janji-Nya dan membiarkan kita tetap menderita padahal kita sudah melakukan berbagai tindakan agar janji Tuhan menjadi kenyataan? Mungkin kita berkata "Saya sudah bekerja keras dan hidup jujur agar bisa sukses dan kaya. Namun kenyataannya hidup saya tetap miskin dan susah sedangkan para koruptor yang hidupnya busuk bisa cepat kaya." Memang kadangkala Tuhan tetap biarkan Anda dan saya menderita walau sudah berusaha hidup dalam kebenaran, namun Tuhan selalu menepati janji-Nya . Hal ini Tuhan buktikan melalui hidup bangsa Israel yang berulangkali murtad dan berulangkali pula Tuhan ampuni sampai sekarang. Tuhan rela melakukan itu karena ingat akan janji-Nya kepada Abraham (Kejadian 15 : 5 – 6). Tuhan selalu ingat dan menepati janji-Nya walaupun kita kerap melukai hati-Nya dan berdusta. Jangan pernah meragukan janji Tuhan. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, kuatkan saya untuk selalu percaya janji-Mu pasti akan terjadi dalam hidupku. Amin

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RHK ALETEA – KAMIS, 27 JANUARY 2011

Kesiapan Menentukan Kesuksesan

Pantang Menyerah
Bacaan : Keluaran 13 : 17 – 22
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Lukas 16 : 10

Setahun yang lalu, papa saya meninggal dunia dan seperti umumnya keluarga yang sedang berdukacita, akan banyak saudara dari luar kota datang melayat dan menginap sampai acara pemakaman selesai. Nah, saat para saudara dari luar kota mulai berdatangan, saya dan seorang teman pergi mencari nasi kardus untuk konsumsi mereka. Kami lalu menghampiri sebuah rumah makan dan memesan nasi lengkap dengan lauk pauknya sebanyak 30 kardus. Hampir setengah jam lebih kami menunggu pesanan disiapkan sehingga kami agak jengkel. Rupanya rumah makan itu tak biasa menerima pesanan dalam jumlah banyak sehingga kelabakan dan lama menyiapkan pesanan kami, walaupun kondisi rumah makan cukup sepi. Akhirnya setelah mengalami kejadian ini, saat membeli makanan lagi kami memilih rumah makan lain karena kapok dengan pelayanan yang diberikan.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, kesiapan yang kita lakukan sangat menentukan kesuksesan kita. Kalau saat ini kita meminta gaji besar padahal untuk mengatur keuangan sehari-hari saja kita tidak disiplin, bagaimana mungkin Tuhan bisa memberikan gaji yang lebih besar? Kalau saat ini kita begitu pelit mengasihi orang yang membutuhkan pertolongan, bagaimana mungkin Tuhan begitu mudah mengucurkan berkat-Nya bagi kita? Kalau saat ini kita tidak disiplin dalam melayani pelanggan yang memesan barang-barang skala kecil kepada kita, bagaimana mungkin Tuhan memberikan order-order skala besar untuk kita terima? Jika dengan sedikit berkat saja kita begitu mudah jatuh dosa, bagaimana mungkin Tuhan bisa memberikan berkat yang melimpah?

Keluarga yang dikasihi Tuhan, mari kita belajar mempersiapkan diri saat kita meminta sesuatu yang lebih kepada Tuhan. Jangan pernah menjadi pribadi yang sama dari tahun ke tahun namun berubahlah semakin lebih baik dan semakin berkualitas secara berkarakter, sehingga Tuhan bisa mencurahkan berkat lebih banyak lagi dalam hidup kita. Mari kita isi tahun baru ini dengan memiliki persiapan yang lebih baik dan bekerja dengan cara yang lebih cerdas sehingga berkat-berkat Tuhan jauh lebih banyak kita terima. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, berikan aku semangat untuk mau bayar harga atas harapan yang aku minta. Amin

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RHK ALETEA – MINGGU, 23 JANUARY 2011

Perkara Kecil

Pantang Menyerah
Bacaan : Kisah Para Rasul 5 : 1 – 11
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Lukas 16 : 10

Juru masak Christopher Turla harus membayar denda sebesar 335 dollar AS atau sekitar Rp 3 juta kerena kebiasaan jorok. Pengawas kesehatan mendapati rekaman video yang memperlihatkan dia mencium dan menjilat dua kodok di dapur restauran tempatnya bekerja beberapa kali. Turla mengatakan, tindakannya itu hanya main-main saja. Akan tetapi, Dinas Kesehatan Daerah Scott, Davenport, Amerika Serikat, tidak dapat menganggap enteng hal tersebut. Pengawas makanan Linsay Gorishek mengatakan, kodok membawa beberapa jenis penyakit dan Turla telah mencium kodok itu dengan mulutnya kemudian tangannya mempersiapkan makanan di meja.

Kebiasaan kecil atau perkara kecil yang kelihatan sepele tetapi sering kita lakukan kadang membuat sebagian kita tidak sadar bahwa itu bisa menjadi batu sandungan buat orang lain atau mendatangkan celaka bagi diri kita sendiri bila tidak segera dihilangkan. Kebiasaan kecil namun jelek yang dilakukan sebagian orang yaitu meludah di sembarang tempat, mengorek-ngorek hidung dimuka umum, menguap di hadapan banyak orang tanpa menutup mulut, suka menjulurkan lidah, suka datang terlambat, atau jarang mandi. Kelihatan sangat sepele dan banyak orang di sekitar kita tak mempermasalahkannya. Tetapi, firman Tuhan berkata bahwa kalau dalam perkara kecil saja kita tidak benar, maka dalam perkara besar kita juga tidak benar. Christopher Turla sudah merasakan akibat kebiasaan sepele namun jorok. Ananias dan Safira harus mati di hadapan banyak orang karena berbohong. Sepele namun mematikan.

Guys, mari koreksi diri dan temukan apa saja sih perkara sepele yang menjadi kebiasaan burukmu, yang sebetulnya tidak membangun dan membuat banyak orang risih. Mari berubah selagi bisa karena semakin lama kamu menunda-nunda untuk berubah semakin susah kamu membuang kebiasaan burukmu. Miliki kebiasaan-kebiasan sepele yang positif sehingga hidupmu menginspirasi orang lain dan Tuhan akan memberikan perkara lebih besar untuk bisa kamu kerjakan. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, ajar aku untuk bersikap benar dan produktif dalam perkara-perkara kecil sekalipun. Amin

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RENUNGAN SPIRIT NEXT – SABTU, 22 JANUARY 2011

Alzheimer

Pantang Menyerah
Bacaan : Amsal 4 : 23 – 27
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Amsal 4 : 23

Alzheimer adalah gangguan intelektual dan kemampuan kognitif yang menganggu performan sosial dan kerja. Penyakit ini biasanya menyerang pada usia 50 tahun ke atas. Di Amerika Serikat dan Eropa, Alzheimer menjadi penyebab kematian nomor 4 setelah kanker, jantung dan stroke. Tanda umum gejala Alzheimer pada stadium awal adalah kemunduran konsentrasi dan daya ingat, kesulitan mempelajari hal baru, mengulang-ulang sesuatu dengan lama, sering lupa pembicaraan atau janji, kesulitan membaca kalender dan menentukan waktu, terakhir ketidakmampuan memecahkan masalah sehari-hari seperti lupa menyalakan kompor. Cara sederhana dan murah untuk mencegah Alzheimer adalah dengan menghindari mengkonsumsi junk food, banyak melakukan kegiatan melatih otak seperti membaca buku, mengisi TTS, main game di komputer, dan berolahraga secara teratur untuk memperlancar aliran darah ke otak.

Input menentukan output. Apa yang Anda masukan dalam tubuh itu pula yang akan mempengaruhi kesehatan serta performan kerja Anda. Kalau selama ini Anda membangun tubuh jasmani dengan pola hidup sehat serta melakukan kegiatan-kegiatan positif, bisa dipastikan Anda akan menikmati hidup sampai tua dengan sehat. Tetapi jika Anda masa bodo dengan tubuh Anda, jangan mengeluh atau menggerutu ketika tua Anda begitu mudah sakit-sakitan dan pikun. Sama seperti tubuh jasmani, apa yang selama ini sudah kita berikan kepada tubuh rohani? Apakah kita membangun tubuh rohani dengan mengkonsumsi makanan bergizi seperti rajin membaca Alkitab dan buku-buku rohani, rajin berdoa dan berpuasa, atau kita rajin membesuk orang sakit? Apakah kita belajar mempraktekkan firman Tuhan dalam kehidupan sekuler seperti dalam pekerjaan dan keluarga?

Tubuh rohani akan selalu sehat dan tak mudah lemah menghadapi badai masalah kalau kita rajin memberinya "makanan bergizi." Namun kalau tidak teratur memberi makan tubuh rohani, tak heran kita begitu mudah jatuh dan depresi saat badai masalah menghantam. Mari isi hati kita dengan hal-hal yang positif sehingga tubuh rohani dan jasmani kita akan senantiasa sehat dan kita bisa melakukan banyak perbuatan yang memuliakan nama Tuhan. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, ajar aku untuk selalu memberikan makanan yang baik untuk tubuh rohani dan jasmaniku. Amin

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RENUNGAN MUSA – JUMAT, 21 JANUARY 2011

Rasa Lapar

Pantang Menyerah
Bacaan : Yohanes 6 : 25 – 59
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Matius 5 : 6

Pernahkah Anda merasakan rasa lapar yang amat sangat, namun Anda tak mampu makan karena tidak ada makanan? Saya dahulu pernah merasakannya. Jadi waktu itu kantor tempat perusahaan saya telat mentransfer gaji saya karena ada masalah keuangan. Apa boleh buat, saya terpaksa puasa dan tidak makan karena kala itu keuangan saya benar-benar nol. Dalam dua hari itu saya terpaksa hanya makan mie instan satu kali, karena uang untuk makan tak ada. Rasanya sangat tidak enak, karena kepala pusing, badan lemas, dan lambung terasa perih. Beruntung saya kala itu tidak terkena tipes. Pelajaran yang sangat berharga bagi saya, karena sejak saat itulah saya belajar menabung agar kelak tak perlu kelaparan lagi karena tiada cadangan keuangan yang cukup.

Keluarga yang Dikasihi Tuhan, sebagian kita tentu pernah merasakan betapa tidak enaknya kelaparan, terutama karena tak bisa makan nasi. Kita berusaha mengantinya dengan makan roti, bakmi atau kue-kue, namun tetap saja rasanya tak kenyang walaupun sama-sama mengandung karbohidrat. Lalu apa yang terjadi kalau rohani kita yang kelaparan? Katakanlah karena terjadi suatu masalah atau gesekan dengan pendeta gereja atau rekan satu jemaat, kita marah dan tak mau ke gereja. Kita merasa buat apa ke gereja kalau mengalami ketidakadilan. Kita mungkin akan berusaha menenangkan diri dengan hidup semaunya, jatuh dosa seenaknya, tak mau baca Alkitab apalagi doa. Kita berusaha nonton film, jalan-jalan ke mall atau pergi ke tempat-tempat hiburan. Namun kenyataan yang terjadi kita biasanya merasa kosong, sebentar memang bahagia dan bisa melupakan, namun saat sendirian kita merasa tidak nyaman dan ada sesuatu yang menganjal di hati.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, Tuhan mengijinkan kita mengalami masalah berat entah dengan rekan kerja, dengan jemaat gereja kita, atau masalah dengan apapun, supaya kita belajar menyelesaikannya dengan baik, bukannya lari menghindar. Jangan merusak tubuh rohani kita dengan menghentikan segala sesuatu yang selama ini kita lakukan untuk membuatnya sehat alias berpuasa sehingga rohani Anda semakin menderita. Bereskan masalah Anda dan beri makan kembali rohani Anda agar kembali kuat dan bisa menjalani hidup dengan sukacita. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, ajar aku untuk berani membereskan masalah dan rutin memberi makan untuk tubuh rohani-ku dalam menghadapi masalah apapun. Amin.

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RHK ALETEA – KAMIS, 20 JANUARY 2011

Memberi Janji Sekaligus Bukti

Pantang Menyerah
Bacaan : Lukas 23 : 44 – 49
Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!" Lukas 23 : 47

Beberapa waktu yang lalu, dunia sempat dibuat terkagum-kagum saat melihat negara Cile. Hal ini bisa terjadi bukan karena Cile berhasil menjadi negara maju atau berhasil mengirim astronaut ke luar angkasa, namun karena sebuah janji yang ditepati presidennya, Sebastian Pinera, kepada 33 petambang Cile yang terjebak di perut bumi. Pinera kala itu berjanji bahwa dengan segala cara yang bisa dilakukan manusia, semua petambang akan diselamatkan. Kenyataanya tak semudah yang dibayangkan. Cile harus memanggil NASA dan mengeluarkan duit 20 juta dollar AS untuk bisa menyelamatkan para petambang. Pinera berani tampil beda dibanding beberapa pemimpin negara yang lain yaitu memberi janji sekaligus bukti.

Di jaman sekarang, udah biasa kita jumpai para pemimpin yang pinter obral janji, namun saat ditagih, dengan seribu satu alasan dia berusaha berkelit. Udah biasa pula kita jumpai rekan-rekan yang biasa obral janji ini dan itu, namun kenyataannya nol besar. Udah nggak aneh pula orang hanya tersenyum sinis mendengar janji-janji yang dikumandangkan para calon pemimpin yang maju dalam pemilu karena lebih banyak pemimpin yang pinter obral janji daripada menepati. Sekarang, bagaimana dengan kamu? Apakah kamu sudah menjadi sosok yang berani berjanji dan juga berani menepati? Apakah janji dan tindakanmu itu sesuai atau bertolak belakang? Kamu janji nggak akan nyontek, namun nyontek jalan terus. Kamu janji akan selalu datang tepat waktu, namun selalu datang terlambat. Kamu janji akan menabung, namun uang sakumu selalu kamu gunakan untuk hal-hal yang nggak jelas. Kalau dari hal-hal kecil yang kamu janjikan aja kamu nggak setia, bagaimana mungkin kamu setia dalam hal gede?

Yesus adalah teladan terbaik masalah menepati janji. Dia banyak sekali memberikan janji dan perintah dalam Alkitab, semuanya itu Yesus lakukan dalam tindakan nyata sampai mati dan sebagian besar janji-Nya sudah tergenapi. Orang-orang berdosa yang nggak tahu kebenaran semacam kepala pasukan aja mau mengakui itu. Percayalah akan janji-janji Yesus karena Dia memberikan janji sekaligus bukti, dalam kehidupan sehari-harimu pun hendaknya kamu bisa mencontoh teladan Yesus dengan berani memberikan janji sekaligus bukti. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, ajar aku untuk selalu bisa menepati janji. Amin.

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RENUNGAN SPIRIT NEXT – SELASA, 18 JANUARY 2011

Berani Ambil Risiko

Pantang Menyerah
Bacaan : Lukas 22 : 24 – 38
Si pemalas berkata: "Ada singa di luar, aku akan dibunuh di tengah jalan." Amsal 22 : 13

Selama kita masih hidup di dunia, apapun keputusan dan tindakan yang kita ambil membutuhkan resiko dan konsekuensinya masing-masing. Saat kita memutuskan berwirausaha, kita harus siap menghadapi resiko rugi, di tipu pembeli atau malah mendapat keuntungan berlipat. Saat kita memilih bermalas-malasan hari ini dan tidak bekerja, kita harus siap mendapat resiko tidak mendapat penghasilan. Saat kita mencoba sesuatu, katakanlah kita belajar mengendarai mobil, kita harus berani menghadapi resiko mobil kita menabrak sesuatu atau mengalami lecet-lecet karena menyerempet pembatas jalan. Karena hidup penuh resiko, tanpa sadar sebagian orang takut mengalami kegagalan sehingga mereka memilih jalan aman. Mereka tak berani keluar dari zona nyaman karena trauma dengan kegagalan, takut mengalami kegagalan atau tidak mau merugi sehingga kehidupan jasmani maupun rohaninya tak pernah bertumbuh dan menghasilkan buah.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, mungkin kemarin Anda mengalami kegagalan saat mencoba sesuatu, mungkin Anda merasa takut untuk kembali membuat terobosan yang baru agar keuangan Anda membaik, mungkin Anda takut memberitakan firman Tuhan kepada orang lain karena dahulu Anda pernah mengalami penolakan, mungkin Anda takut merugi karena dahulu pernah merugi saat membuka usaha, dll. Adalah wajar Anda takut, namun janganlah ketakutan akan kegagalan di masa lalu membebani langkah Anda untuk menjalani hari ini dan masa depan. Takut gagal atau takut apapun tak akan pernah merubah apapun selama Anda tak berani ambil resiko. Hidup ini penuh resiko, sehingga alangkah bijaksananya kalau kita berani melakukan tindakan yang positif.

Gagal atau berhasil, menang atau kalah, kehilangan atau mendapatkan, adalah hal yang lumrah terjadi bahkan murid-murid Yesus yang terbaik sekalipun. Petrus sering mengalami kegagalan, namun Petrus juga berhasil membuat banyak keberhasilan dalam pelayan-Nya karena dia berani ambil resiko. Jadikan masa lalu sebagai pembelajaran agar Anda melangkah dengan lebih hati-hati dan melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik sehingga kehidupan rohani dan jasmani Anda selalu mengalami perubahan dan pertumbuhan ke arah yang positif. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, berikan aku hikmat akal budi dan pengertian yang benar sehingga hari ini aku bisa menjadikan kegagalan masa lalu sebagai penyemangat untuk berhasil. Amin.

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RHK ALETEA – SABTU, 15 JANUARY 2011

Fokus

Pantang Menyerah
Bacaan : I Korintus 9 : 24 – 27
Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. I Korintus 9 : 26

Ketika membaca halaman sebuah surat kabar di pagi hari, saya membaca sebuah berita kecelakaan sebuah truk di Pulau Bali. Truk itu menabrak beberapa kendaraan dan menewaskan beberapa orang, sang sopir truk sendiri ikut tewas. Setelah di selidiki, polisi menyimpulkan kecelakaan terjadi karena human error, si sopir mungkin mengantuk sehingga tidak fokus saat mengemudikan. Berita atau kejadian yang sudah biasa kita baca sehingga kita menganggap hal itu lumrah, namun hal ini sesungguhnya tidak sepele. Penyebab terbanyak kasus kecelakaan yang berujung kematian bukan karena si supir tidak piawai mengemudi atau karena "diseruduk" kendaraan lain, namun karena tidak fokus. Bisa karena supir mengantuk, bertengkar dengan penumpang, atau menyetir sambil mengetik sms atau mengobrol lewat hp.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, fokus kepada tujuan diperlukan dalam segala hal. Baik saat kita mengemudikan kendaraan, saat ingin mencapai target hidup yang kita rencanakan, saat mengerjakan tugas, saat mengasuh anak, saat melakukan pelayanan di gereja, maupun saat kita bertumbuh di dalam Tuhan. Tanpa fokus yang benar, kita akan mengalami kecelakaan saat mengemudikan kendaraan, target kita tak kunjung tercapai, tugas kita terbengkalai atau karakter kita tak kunjung bertumbuh. Paulus dalam suratnya menasehati kita agar berlari dengan suatu tujuan, yang berarti kita harus benar-benar fokus terhadap apa yang kita raih. Sekali kita "meleng" atau hilang semangat, jangan pernah berharap bisa mewujudkan sesuatu yang ingin kita dapat.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, Paulus dan murid-murid Yesus yang lain bisa selesai menjalankan misi Tuhan di tengah tekanan para penguasa yang tidak suka kebenaran dan berbagai aniaya karena mereka fokus pada tujuan. Mereka tahu bahwa apa yang akan mereka dapat kelak setelah menyelesaikan perintah Tuhan sangatlah tak ternilai sehingga mereka melupakan hal-hal lain yang ada di sekitarnya seperti kedudukan, harta, maupun hidup yang nyaman. Anda ingin sukses dalam hal apapun yang ingin Anda capai? Fokuslah pada tujuan, andalkan Tuhan dan pantang menyerah, maka harapan Anda akan tercapai. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, sertai aku untuk selalu fokus mencapai target yang aku buat sendiri seturut dengan kehendak-Mu. Amin.

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RHK ALETEA – RABU, 12 JANUARY 2011

Berani Mengangkat Tangan

Pantang Menyerah
Bacaan : I Samuel 17 : 12 – 39
Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit." I Samuel 17 : 33

Friska sedang mengikuti pelajaran IPS. Dalam pelajaran kali ini, ibu guru memberikan pertanyaan kepada semua muridnya dan barangsiapa tahu boleh mengangkat tangan. Satu demi satu teman-teman Friska berani mengangkat tangan, dan mendapatkan nilai tambahan bila jawabannya benar. Friska sebenarnya tahu semua jawabannya karena semalam sudah belajar, namun dia takut mengangkat tangan, takut salah dan ditertawakan teman-temannya. Setelah lama menimbang-nimbang apakah akan mengangkat tangan, akhirnya Friska mengangkat tangan dan memberanikan diri menjawab. Jawabannya benar dan dia mendapat nilai. Sejak saat itu Friska mulai berani mengangkat tangan setiap kali guru memberikan suatu pertanyaan.

Jagoan Kristus, mungkin ada diantara kamu mengalami nasib seperti Friska. Kamu tak berani mengangkat tangan untuk menjawab soal karena tidak PeDe. Belajar dari apa yang Friska lakukan, jangan ragu mengangkat tangan kalau bisa menjawab. Beranilah mengangkat tangan dan menjawab, entah benar atau salah itu urusan kedua. Kalau kamu membiasakan diri mengangkat tangan untuk menjawab soal atau melakukan tugas, kamu akan menjadi anak yang berani untuk melakukan hal yang benar, bukan anak penakut. Daud terkenal sebagai pahlawan yang berani karena sejak kecil dia berani melawan singa dan beruang yang menganggu dombanya. Sehingga saat bertemu Goliat, Daud sama sekali tak gentar. Keberanian akan menjadi milikmu kalau kamu melatihnya dari hal-hal kecil seperti mengangkat tangan. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, ajar aku untuk berani melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. Amin.

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RENUNGAN SPIRIT JUNIOR – RABU, 12 JANUARY 2011

CT-scan

Pantang Menyerah
Bacaan : Mazmur 139 : 1 – 18
Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya. Mazmur 139 : 16

CT-scan adalah singkatan dari Computerized Tomography Scanner. Alat ini dkembangkan Sir Good-frey N Hounsfield. CT-scan adalah sebuah alat yang bisa memfoto organ-organ dalam tubuh manusia secara jelas dan akurat dengan tujuan mengetahui bagian-bagian tubuh mana yang bermasalah. Proses pemeriksaan hanya berlangsung lima detik saja dan gambar yang dihasilkan begitu jelas. Dengan CT-scan kamu akan bisa melihat organ-organ dalam tubuhmu, contohnya jantung dengan sangat detail seperti bilik kanan, bilik kiri, atau bagian pembuluh darah. Jika ingin lebih detail lagi, dokter melalui media komputer bisa memisah-misahkan bagian gambar yang ingin dilihat. Misalnya hanya ingin melihat serambi kiri, tinggal tekan tombol tertentu di keyboard. Gambar juga bisa berputar 360º atau dibesarkan dibagian tertentu saja. Namun, untuk ongkos CT-scan lumayan mahal, sekitar tiga juta rupiah.

Jagoan Kristus, beribu-ribu tahun sebelum manusia berhasil menciptakan CT-scan dan bisa melihat organ dalam tubuhnya, Tuhan sudah bisa melihat diri kita seutuhnya. Sejak dalam kandungan bahkan sampai kita mati, Tuhan selalu bisa melihat apa yang kita lakukan baik saat sendiri atau bersama-sama, saat ditempat gelap atau ditempat terang, saat berbohong atau berkata jujur, saat marah atau menangis. Tuhan sangat tahu apapun keadaanmu karena Tuhan Maha Kuasa dan Maha Tahu. Jangan pernah ragu akan penyertaan Tuhan dalam hidupmu karena mata Tuhan selalu mengawasi dan mengetahui apa yang kamu perbuat. Lakukanlah hal-hal yang baik sehingga Tuhan bersukacita melihat hidupmu. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, terima kasih untuk tubuh luar biasa yang aku miliki saat ini. Amin

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RENUNGAN SPIRIT JUNIOR – SELASA, 11 JANUARY 2011

Diluar Logika

Pantang Menyerah
Bacaan : Yohanes 6 : 1 – 15 dan Matius 8 : 5 – 13
Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." Yohanes 6 : 7

Sebelum merenung, mari kita berhitung sejenak. Menurut Anda berapa 2 ditambah 2? 4. Anda benar. Sekarang berapa 3 dikurangi 2?1. Anda benar lagi. Lalu kalau hari ini saya menulis 2 + 5 = 7 : 5000 = 12, percayakah Anda? Secara logika matematika, jelas ini tidak mungkin. Ketika kita memberikan jawaban 12 untuk soal terakhir dalam ulangan matematika, sudah pasti guru akan langsung menyalahkan. Memang benar logika kita kalau satu di tambah satu pasti dua, tidak mungkin sepuluh. Sepuluh di bagi dua sama dengan lima. Namun saat kita meminta suatu berkat atau mujizat kepada Tuhan, jangan pernah menggunakan logika manusia.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, saya percaya kita semua pernah meminta Tuhan memberikan satu jawaban atau mujizat atas masalah yang kita alami, namun tahukah kita mengapa sangat sering mujizat itu tak pernah terjadi? Bukan karena kita kurang berdoa, kurang memahami Alkitab atau kurang percaya kepada Tuhan, namun karena kita membatasi kuasa Tuhan dengan logika kita yang terbatas. Kita tanpa sadar sering bertindak seperti Filipus yang mengukur mujizat Tuhan dengan logika manusia. Padahal mujizat Tuhan terjadi diluar logika. Secara logika manusia, jelas tidak mungkin lima roti dan dua ikan bisa mengenyangkan kira-kira lima ribu orang laki-laki bahkan sisa dua belas bakul, secara logika manusia tidak mungkin manusia bisa berjalan diatas air, secara logika manusia tidak mungkin Lazarus yang sudah mati berhari-hari bisa hidup kembali, namun bagi Tuhan semuanya mungkin dan mudah. Oleh karena itu tak heran banyak orang Kristen kecewa bahkan suam-suam kuku karena membatasi cara kerja Tuhan dalam hidupnya dengan logika manusia yang sangat terbatas sehingga harapannya tak mendapat jawaban.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, mari kita belajar mengesampingkan logika kita saat meminta mujizat kepada Tuhan. Mujizat dan pekerjaan Tuhan tak akan pernah bisa kita cerna secara logika karena kita manusia yang terbatas dalam banyak hal. Belajarlah memiliki iman seperti perwira di Kapernaum sehingga Yesus sendiri heran dan memujinya. Mujizat Tuhan hanya terjadi jika kita tidak membatasi kuasa-Nya, karena segala sesuatu mungkin bagi Tuhan. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, ajar aku untuk tidak menggunakan logika saat meminta mujizat-Mu terjadi dalam hidupku. Amin.

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RHK ALETEA – SENIN, 10 JANUARY 2011

Teladan Elang Hitam

Pantang Menyerah
Bacaan : Amsal 30 : 24 – 28
Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan. Amsal 30 : 24

Elang hitam termasuk anggota Accipitridae, suku terbesar di antara jenis burung pemangsa atau raptor. Elang hitam tergolong satwa monogami, tidak suka gonta-ganti pasangan alias tetap setia pada satu pasangan sampai salah satu atau keduanya mati. Beberapa hari sebelum bertelur, elang betina sering menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Begitu tiba saatnya bertelur, ia cuma sanggup bertelur satu butir. Bentuknya oval pendek berwarna putih kusam dengan bercak-bercak cokelat. Diameternya sekitar 58,9 x 49,6 mm. Selama ( kurang lebih 41 hari ) masa bertelur hingga selesai mengerami, elang jantan akan dengan setia menyiapkan makanan untuk pasangannya.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, banyak ayat dalam Alkitab yang mengajak kita belajar dari binatang. Mengapa Tuhan justru mengajak kita belajar dari mereka padahal kita diciptakan sebagai manusia yang paling sempurna? Karena manusia semakin lama semakin jahat. Dari tahun ke tahun angka pembunuhan, perceraian, bunuh diri atau penyiksaan semakin meningkat. Banyak pasangan suami-istri baik Kristen maupun non Kristen begitu mudah kawin cerai dengan berbagai alasan. Sangat memalukan sesungguhnya, karena pernikahan yang di kuduskan oleh Tuhan sebetulnya tak seorangpun berhak menceraikannya karena apa yang dipersatukan Tuhan tak bisa diceraikan lagi. Namun kenyataan berbicara bahwa kesetiaan sudah menjadi barang langka bagi manusia. Kita diajak belajar dari binatang semacam semut, pelanduk, cicak, belalang bahkan elang hitam karena kebijaksanaan yang mereka terapkan dalam hidup mereka.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, hidup Anda dan saya diciptakan Tuhan jauh lebih mulia daripada binatang. Kalau seekor elang hitam saja bisa setia sampai mati kepada pasangannya dan siap sedia memenuhi segala kebutuhan pasangannya, mengapa kita tak mampu untuk setia? Tuhan sudah membuktikan apa itu kesetiaan melalui kematian-Nya di kayu salib dan banyak binatang yang Dia ciptakan untuk kita pelajari. Jangan hanya sekedar tahu teori firman Tuhan, namun mari kita juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. • Richard T.G.R

Doa : Tuhan, sertai aku agar mampu selalu setia kepada-Mu maupun kepada pasangan hidupku. Amin.

* RENUNGAN INI DI MUAT DI RHK ALETEA – SABTU, 8 JANUARY 2011