Baca : Markus 1 : 29
– 39
Pagi-pagi
benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat
yang sunyi dan berdoa di sana. (Markus 1 : 35)
Kejadian lucu ini saya
alami beberapa waktu lalu. Hari itu, saya ingin makan malam dengan tongseng
kambing. Siang harinya, saya memberikan les privat untuk dua murid. Di tempat
murid pertama, ortu murid memberikan semangkok es campur yang enak sekali
rasanya. Selesai mengajar, saya segera berangkat ke tempat murid yang kedua.
Disana ortu murid menyuguhkan sepiring martabak yang rasanya juga enak. Pulang
dari mengajar, saya mampir ke rumah teman, disana kembali saya disuguhi camilan
gorengan. Saat pulang, saya lalu membeli tongseng untuk makan malam. Ketika
mulai makan tongseng, saya sadar bahwa tongseng itu rasanya kurang mantap,
padahal biasanya terasa sangat enak dilidah dan saya bisa tambah nasi
berkali-kali. Masalahnya bukan karena tongsengnya, namun karena selera makan
saya sudah banyak berkurang.
WANITA, prioritas kita menentukan seberapa serius kita
mengerjakan sesuatu. Kita semua sesungguhnya tahu bahwa Tuhan adalah yang
terutama dalam hidup kita, namun kenapa ya ada sebagian kita dalam prakteknya
justru membuat Tuhan menjadi nomor yang kesekian dan hubungan kita dengan Tuhan
sepertinya biasa-biasa saja? Sederhana, karena dalam tindakan nyata kita tidak
menomorsatukan Tuhan. Contoh mudahnya dalam masalah saat teduh. Bagi kita yang
biasa bangun tidur langsung saat teduh, cobalah lakukan kegiatan lain sebelum
saat teduh. Mandi, dandan, lalu makan, baru kemudian saat teduh. Pasti rasanya
akan sangat berbeda, apalagi kalau sudah harus cepet-cepet ke kantor, di kantor
ketemu banyak masalah, saat pulang motor mogok. Wah, rasanya sudah males
sekali saat teduh, apalagi dapat inti
sari Firman Tuhan. Sekarang kita lihat Yesus. Walaupun kemarin Yesus lelah
menyembuhkan orang sampai malam, pagi-pagi benar Ia sudah bangun dan berdoa.
Yesus selalu menomorsatukan Bapa-Nya.
WANITA, hubungan kita dengan Tuhan akan dalam dan kita bisa
menomorsatukan-Nya dalam segala hal saat mau menjadikan Tuhan sebagai prioritas
utama dalam tindakan nyata. Nomorsatukan Tuhan dalam segala aktifitas kita,
maka pasti akan kita dapati hidup kita bertumbuh dalam berbagai area. (Richard
T.G.R)
Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan
Wanita – Minggu, 26 February 2012
Pertanyaan : Apakah aku menomorsatukan Tuhan?
Aplikasi : Selalu nomorsatukan Tuhan.
Doa : Tuhan, ajar aku selalu
menomorsatukan Engkau. Amin.