Website counter

Jumat, 22 Oktober 2010

Orang Kepercayaan

Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Yohanes 14 : 1

Bacaan : Yohanes 14 : 1 – 14, Kisah Para Rasul 5 : 26 – 42

Setiap orang pasti memiliki seseorang atau suatu organisasi yang sangat dipercayainya. Orang itu bisa berupa orang tua kita sendiri, anak kita, pembantu kita, sopir kita, warung langganan kita, perusahaan tertentu, dll. Lalu hal apa yang membuat kita bisa mempercayai seseorang atau sesuatu sehingga kita bisa terbuka dan memberikan kepercayaan kepadanya? Umumnya kita mempercayai seseorang karena kredibilitas dan kesetiaan orang tersebut kepada kita. Ambilah contoh kita percaya kepada sopir kita. Kita tak pernah was-was saat sopir itu mengantar jemput anak atau istri kita, membawa mobil kita atau menyetorkan uang kita ke bank. Kepercayaan itu kita berikan karena kita sudah lama mengenal sang sopir sehingga hubungan kita dengannya layaknya keluarga, bukan lagi antara bos dengan anak buahnya.

Kalau kita bisa percaya kepada seseorang karena sudah mengenalnya selama bertahun-tahun dan selalu berinteraksi dengannya, percaya seperti apa yang kita berikan kepada Tuhan? Hari ini banyak orang menjadi Kristen, namun hanya sedikit orang yang benar-benar percaya kepada Tuhan. Hal ini bisa kita buktikan sendiri dengan melihat hidup beberapa orang di sekitar kita. Berapa banyak orang Kristen menjadi batu sandungan buat orang lain karena bekerja tidak jujur di perusahaannya dengan alasan bervariasi? Berapa banyak orang Kristen begitu mudah mengeluh ini dan itu atau lemah rohani saat belum juga mendapat jodoh atau pekerjaan? Berapa banyak orang Kristen hanya percaya sebatas dibibir saja, namun untuk menyisihkan sebagian uang kepada fakir miskin mereka pikir-pikir berulang kali? Berapa banyak diantara kita begitu mudah mengeluarkan uang ratusan ribu untuk beli handphone baru, namun merasa sayang memberikan uang kolekte lima puluh ribu rupiah saja?

Kalau kita bisa begitu percaya kepada manusia yang tidak sempurna, mengapa kita begitu susah percaya kepada Tuhan yang sangat sempurna dan tak pernah berdusta? Mengapa kita kadang ragu-ragu seperti Thomas dan Filipus tentang janji-janji Tuhan? Apapun pergumulan kita hari ini, mari kita belajar percaya kepada Tuhan. Percaya yang sejati tak hanya di mulut, namun dipraktekkan dalam tindakan nyata sama seperti yang sudah dilakukan murid-murid Yesus pada jaman jemaat mula-mula. • Richard

Tidak ada komentar:

Posting Komentar