Website counter

Jumat, 01 Oktober 2010

Memberi Hormat

Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Matius 8 : 10

Bacaan : Matius 8 : 5 – 13

Dalam suatu diskusi Alkitab untuk kaum muda yang diadakan di ibadah tengah minggu gereja kami, kami di gabung menjadi kelompok-kelompok kecil di mana setiap kelompok menunjuk salah seorang anggotanya menjadi ketua yang akan berdiri dan mempresentasikan pendapatnya. Nah, satu demi satu ketua kelompok termasuk saya maju dan mempresentasikan pendapat, lengkap dengan sesi tanya jawab. Tiba giliran terakhir, satu kelompok menunjuk teman saya bernama Angga untuk mempresentasikan pendapat. Kami semua tahu Angga adalah orang yang tertutup, pemalu dan pendiam sehingga kami bisa menebak apa yang dia lakukan.

Benar saja, Angga melakukan presentasi dengan sangat kaku dan begitu terpaku dengan catatan. Ketika tanya jawab, Angga tidak bisa menjawab sehingga teman-temannya yang membantu. Namun, pendeta saya justru memuji dan berkata bahwa presentasinya bagus. Kami semua heran, namun hanya menutup mulut. Saat ibadah selesai, saya menemui pendeta saya secara pribadi dan bertanya mengapa beliau memuji Angga padahal kenyataannya tidak demikian. Pendeta saya lalu menjawab bahwa dia menghormati usaha Angga untuk mau mencoba. Dengan memberikan pujian di harapkan Angga menjadi percaya diri dan di lain kesempatan menjadi murid Yesus yang cakap mengutarakan pendapat di muka umum.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, memberi hormat untuk orang yang selevel dengan kita atau berada diatas kita itu mudah. Namun untuk menghormati orang yang jauh di bawah kita, itu membutuhkan sikap rendah hati. Tuhan Yesus sangat kagum dengan penghormatan yang secara tidak langsung diberikan perwira Roma kepada-Nya. Perwira itu begitu menghormati Yesus dengan menganggap dirinya tak layak menerima Yesus di rumahnya, padahal Yesus hanya orang Israel yang tak punya tempat tinggal dan berpindah-pindah tempat. Sedangkan dia perwira yang punya banyak anak buah. Sikap hormat dan percaya inilah yang tak pernah Yesus temui termasuk dalam diri murid-murid-Nya karena mereka lebih sering Dia sebut orang yang kurang percaya. Hari ini bagaimana cara kita menghormati seseorang? Mari kita belajar menghormati seperti cara Yesus menghormati semua orang. • Richard T.G.R


* Tulisan ini dimuat di RHK Aletea – Kamis, 16 September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar