Website counter

Rabu, 22 Desember 2010

Kasih Seorang Anak

Malam itu aku baru saja pulang kerja saat melihat kedua anakku sibuk menjahit sesuatu dengan mesin jahit. Karena lelah aku menyapa mereka singkat. Sambil berjalan, aku memerhatikan kain yang mereka jahit. Ternyata itu adalah kain yang sudah aku persiapkan untuk membuat selimut bayi. Kini, kain itu sudah rusak. Robek di hampir seluruh bagiannya.

Tanpa basa-basi aku langsung marah-marah. Anak perempuanku tertunduk diam. Ia tidak membela diri, namun wajah sedih nampak jelas dari raut mukanya. Setelah aku selesai marah-marah, ia pun segera masuk ke kamarnya, dan berada di sana cukup lama sampai akhirnya ia keluar untuk mengucapkan selamat malam dan meminta maaf untuk kedua kalinya atas apa yang sudah ia lakukan.

 Beberapa jam kemudian, saat aku bersiap-siap akan tidur, aku melihat sebuah bantal kecil di atas tempat tidurku. Bantal cantik dengan tulisan "Aku sayang ibu" itu terbuat dari "kain terlarang" tadi. Di sebelahnya, ada sebuah catatan kecil berisi kata maaf karena sudah menggunakan kain itu. Sampai hari ini, aku masih saja meneteskan air mata saat mengingat bagaimana aku bereaksi saat itu. Aku merasa sangat bersalah. Malam itu juga, aku ke kamarnya dan meminta maaf atas apa yang sudah aku lakukan. Dengan bangga, aku menaruh bantal itu di ranjangku, dan menggunakannya sebagai pengingat bahwa tidak ada di dunia ini yang lebih besar dari kasih seorang anak.


Sumber : Woman ideas Renungan Harian Spirit Woman Desember 2010

Permata Sang Ibu

Di suatu pagi yang cerah di kota kuno Roma ratusan tahun yang lalu, di sebuah taman indah yang masih bagian dari sebuah rumah yang dikelilingi oleh kebun anggur, dua orang anak laki-laki sedang berdiri. Mereka mengamati ibu dan teman ibunya sedang berjalan-jalan di antara kebun bunga.

"Apa kamu pernah melihat wanita secantik teman ibu kita itu?" Tanya anak laki-laki yang lebih muda pada kakaknya. "Ia seperti ratu." "Tapi ia tak secantik ibu kita," kata yang lebih tua. "Bajunya memang bagus, tapi wajahnya tidak ramah dan bersahaja. Yang seperti ratu itu ibu kita." "Aku setuju," tanggap adiknya. "Tidak ada wanita lain yang seperti ratu selain ibu kita tersayang." Sesaat kemudian, Cornelia – ibu mereka – menghampiri mereka. Pakaiannya sederhana. Tangannya bersih dari perhiasan. Pun dengan jemarinya dan lehernya – ia tidak memakai cincin atau pun kalung. Sebuah senyum menambah kesahajaan wajahnya saat ia menatap mata kedua anaknya.

"Anak-anak," katanya, "Ada sesuatu yang ingin aku beritahukan kepada kalian." Mereka membungkuk di hadapannya, seperti yang umumnya dilakukan anak-anak Roma pada zaman itu, dan berkata: "Apa itu, Ibu?" "Kalian akan malam dengan kami hari ini, di sini, di taman ini; dan teman ibu ini akan menunjukkan kepada kita sebuah peti penuh perhiasan yang selama ini kalian dengar rumornya." Kedua bersaudara itu melihat dengan malu-malu teman sang ibu. Apa mungkin ia masih punya perhiasan selain perhiasan yang sudah ada di jemarinya? Apa mungkn ia masih punya batu permata selain yang menggantung di lehernya?

Benar, ketika makan malam di luar ruangan itu selesai, seorang pelayan membawa sebuah peti dari dalam rumah. Teman sang ibu pun membukanya, dan membuat mata dua bersaudara itu menjadi silau. Di dalamnya penuh dengan perhiasan – kalung permuata yang seputih susu dan selembut kain satin; batu delima yang merah menyala; batu safir yang birunya seperti langit musim panas pada waktu itu; dan berlian yang bercahaya dan berkilauan seperti cahaya matahari. Kedua bersaudara itu terpana menatap batu-batu berharga itu. "Ah," bisik yang lebih muda, "Andai saja ibu kita memiliki salah satunya!" Akhirnya, peti perhiasan itu ditutup dan dibawa pergi dengan hati-hati.

"Apa kamu benar-benar tidak memiliki perhiasan, Cornelia?" Tanya temannya. "Apa benar, seperti yang aku dengar selama ini, kamu itu miskin?" "Tidak, aku tidak miskin," jawab Cornelia sambil menarik kedua anaknya ke sampingnya, "karena merekalah permataku. Mereka jauh lebih berharga dari semua perhiasanmu." Kedua anak itu tidak pernah melupakan rasa bangga, kasih sayang, dan kepedulian ibu mereka kepada mereka. Dan saat mereka menjadi orang-orang yang berhasil di Roma, mereka masih teringat terus apa yang terjadi di taman itu.

Sumber : Woman ideas Renungan Harian Spirit Woman Desember 2010

Seperti Anak Kecil

Aku, suamiku, dan anakku yang masih bayi suatu ketika makan di sebuah restoran. Kami adalah satu-satunya keluarga yang membawa anak di restoran itu pada waktu itu. Aku mendudukkan Erik, anakku, di kursi yang sedikit lebih tinggi. Aku perhatikan semua orang di restoran itu makan dan bicara dengan sopan. Tiba-tiba dengan wajah sumringah, Erik mengatakan, "Hai." Ia meletakkan tangan mungilnya yang gemuk di lengan kursinya. Matanya berbinar dan dari mulutnya yang tersenyum nampak belum ada gigi yang tumbuh. Ia menggeliat-liat dan terkekeh-kekeh dengan penuh sukacita.

Aku melihat sekeliling mencoba mencari sumber yang membuatnya. Adalah seorang pria dengan jaket compang-camping dan kotor. Celananya longgar dan resletingnya hanya tertutup separuh. Jempol kakinya tampak dari sepatunya yang bolong. Kaosnya kotor dan rambutnya nampak tidak pernah disisir apalagi dicuci. Dari dagunya tumbuh sedikit rambut yang tidak terpelihara. Hidungnya nampak sangat tipis hingga otot-otot hidungnya terlihat, membuatnya nampak seperti peta jalan. Kami terlalu jauh darinya untuk mencium baunya, tapi aku yakin sekali baunya pasti tidak enak. Ia nampak melambai dan sesekali bertepuk tangan untuk mendapat perhatian Erik. "Halo, imut-imut. Halo jagoan. Kamu lucu sekali," kata pria itu kepada Erik. Aku dan suamiku saling memandang, "Apa yang harus kita lakukan?" Semua orang di restoran itu melihat kami dan pria itu. Pria itu dan Erik membuat suasana di restoran itu menjadi agak berisik.

Pesanan makanan kami datang, dari luar restoran pria itu berteriak, "Wah .... makanannya sudah datang? Oo...kamu suka ya dengan makanan itu?!" Tak seorang pun berpikir bahwa pria itu adalah pria yang baik. Jelas, ia nampak seperti orang mabuk. Kami makan tanpa mengucap satu kata pun, kecuali Erik, yang terus menanggapi pria itu. Kami akhirnya selesai makan dan menuju pintu keluar. Suamiku keluar duluan dan menyuruhku untuk menemuinya di tempat parkir. Pria itu duduk di dekat pintu keluar. "Tuhan, tolong biarkan aku pergi dari sini sebelum pria itu berbicara denganku atau Erik," begitu doaku.

Ketika aku keluar dari pintu, aku membelakangi pria itu sambil berharap ia tidak melihatku. Saat aku melakukan hal itu, Erik yang kugendong malah menggeliat berbalik ke arah pria itu dan mengulurkan kedua tangannya seakan minta gendong. Sebelum aku dapat mencegahnya, Erik sudah ada dalam dekapan pria itu. Erik dengan penuh rasa percaya diri dan kasih sayang, meletakkan kepala mungilnya di pundak pria itu. Mata pria itu tertutup dan aku melihat air mata mengalir melalui pipinya. Tangannya yang kotor dan kasar dengan lembut menopang pantat Erik dan mengelus-elus punggungnya. Keduanya tampak begitu saling mengasihi. Aku terdiam keheranan. Pria itu sempat mengayun-ayun Erik sebelum matanya terbuka dan menatapku. Dengan suara tegas, ia mengatakan kepadaku, "Jaga anak ini baik-baik." Dan aku pun menjawabnya, "Pasti."

Ia seperti tidak rela saat kemudian menyerahkan Eri kepadaku dan mengatakan, "Tuhan memberkatimu, Nyonya. Anda sudah memberiku sebuah hadiah Natal." Setelah itu aku dan Erik menuju mobil. Suamiku keheranan saat melihatku menangis sambil memeluk Erik dan mengatakan, "Ya Tuhan, ya Tuhan, ampuni aku."

Aku baru saja menyaksikan kasih Kristus melalui seorang anak kecil yang tidak melihat dosa, tidak menghakimi. Seorang anak kecil yang melihat jiwa, dan seorang ibu yang melihat dari pakaiannya. Saat itu aku adalah orang Kristen yang buta, yang menggendong seorang anak yang tidak buta. Aku merasa saat itu Tuhan bertanya kepadaku, "Apakah kamu mau berbagi anakmu dengan orang lain sejenak seperti halnya Aku sudah memberikan Anak-Ku untuk menebus dosa umat manusia?" Pria dengan baju compang-camping dan kotor itu mengingatkanku bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, kita harus seperti anak kecil (Matius 18:3).


Sumber : Woman ideas Renungan Harian Spirit Woman Desember 2010

IBUKU BERMATA SATU

Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya sungguh memalukan. Ia menjadi juru masak di sekolah, untuk membiayai keluarga. Suatu hari ketika aku masih SD, ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia lakukan ini? Aku memandangnya dengan penuh kebencian dan melarikan. Keesokan harinya di sekolah"ibumu hanya punya satu mata?!?!" ieeeeee, jerit seorang temanku. Aku berharap ibuku lenyap dari muka bumi. Ujarku pada ibu, "Bu. Mengapa ibu tidak punya satu mata lainnya? Kalau ibu hanya ingin membuatku ditertawakan, lebih baik Ibu mati saja!!!" Ibuku tidak menyahut.aku merasa agak tidak enak, tapi pada saat yang bersamaan, lega rasanya sudah mengungkapkan apa yang ingin sekali kukatakan selama ini. Mungkin karena Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak berpikir sama sekali bahwa perasaannya sangat terluka karenaku.

Malam itu..

Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku sedang menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut aku akan terbangun karenanya. Saya memandangnya sejenak, dan kemudian berlalu. Akibat perkataanku tadi, hatiku tertusuk. Walaupun begitu, aku membenci Ibuku yang sedang menangis dengan satu matanya. Jadi aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan tumbuh dewasa dan menjadi orang yang sukses.kemudian aku belajar dengan tekun. Kutinggalkan iIuku dan pergi ke singapura untuk menuntut ilmu.

Lalu aku pun menikah. Aku membeli rumah. Kemudian akupun memiliki anak.kini aku hidup dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggalku karena tidak membuatku teringat akan Ibuku.kebahagian ini bertambah terus dan terus, ketika..apa?! Siapa ini?! Itu Ibuku. Masih dengan satu matanya. Seakan-akanlangit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku berlari ketakutan, ngeri melihat mata Ibuku. Kataku, "siapa kamu?! Aku tak kenal dirimu!!" untuk membuatnya lebih dramatis, aku berteriak padanya, "berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti anak-anakku! !" "keluar dari sini! Sekarang!!"Ibuku hanya menjawab perlahan, "oh, maaf. Sepertinya saya salah alamat," dan ia pun berlalu. Untung saja ia tidak mengenaliku. Aku sungguh lega.

Aku tak peduli lagi. Akupun menjadi sangat lega.suatu hari, sepucuk surat undangan reuni sekolah tiba di rumahku di singapura.aku berbohong pada istriku bahwa aku ada urusan kantor. Akupun pergi ke sana .. Setelah reuni, aku mampir ke gubuk tua, yang dulu aku sebut rumah.. Hanya ingin tahu saja. Di sana , kutemukan Ibuku tergeletak dilantai yang dingin. Namun aku tak meneteskan air mata sedikit pun. Ada selembar kertas di tangannya. Sepucuk surat untukku. "anakku..kurasa hidupku sudah cukup panjang.. Dan..aku tidak akan pergi ke singapura lagi..namun apakah berlebihan jika aku ingin kau menjengukku sesekali? Aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat gembira ketika tahu kau akan datang ke reuni itu. Tapi kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah. Demi kau.. Dan aku minta maaf karena hanya membuatmu malu dengan satu mataku. Kau tahu, ketika kau masih sangat kecil, kau mengalami kecelakaan dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan satu mata. Maka aku berikan mataku untukmu. Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh dunia untukku, di tempatku, dengan mata itu. Aku tak pernah marah atas semua kelakuanmu. Ketika kau marah padaku.. Aku hanya membatin sendiri, "itu karena ia mencintaiku" anakku! Oh, anakku!"

Pesan ini memiliki arti yang mendalam dan disebarkan agar orang ingat bahwa kebaikan yang mereka nikmati itu adalah karena kebaikan orang lain secara langsung maupun tak langsung. Berhentilah sejenak dan renungi hidup anda! Bersyukurlah atas apa yang anda miliki sekarang dibandingkan apa yang tidak dimiliki oleh jutaan orang lain! Luangkan waktu untuk mendoakan IBU anda!

Sumber : WWW.Renungan_Harian.Com
 

Ketika Aku ..........................

Saat aku dilahirkan, ia memelukku. Aku berterima kasih kepadanya dengan menangis sejadi-jadinya.

Saat aku berusia 1 tahun, ia memberiku makan dan memandikanku. Aku berterima kasih kepadanya dengan menangis sepanjang malam.

Saat aku berusia 2 tahun, ia mengajariku berjalan. Aku berterima kasih kepadanyanya dengan menghindar saat ia memanggilku.

Saat aku berusia 3 tahun, ia menyiapkan makanan untukku dengan penuh kasih. Aku berterima kasih kepadanya dengan menjatuhkan piringku ke lantai.

Saat aku berusia 4 tahun, ia memberikanku pensil warna. Aku berterima kasih kepadanya dengan mencorat-coret tembok rumahku.

Saat aku berusia 5 tahun, ia memberikanku baju baru untuk merayakan hari raya. Aku berterima kasih kepadanya dengan mengotorinya dengan lumpur.

Saat aku berusia 6 tahun, ia mengantarkanku ke sekolah. Aku berterima kasih kepadanya dengan berteriak, "Aku tidak mau Sekolah!"

Saat aku berusia 7 tahun, ia membelikanku boneka. Aku berterima kasih kepadanya dengan bertengkar dan saling berebut dengan saudaraku.

Saat aku berusia 8 tahun, ia memberikan es krim untukku. Aku berterima kasih kepadanya dengan menumpahkannya di pangkuanku.

Saat aku berusia 9 tahun, ia mengikutkan aku ke kursus piano. Aku berterima kasih kepadanya dengan tidak pernah berlatih.

Saat aku berusia 10 tahun, ia mengantarkanku ke mana-mana – dari satu tempat ke tempat lain, dari satu rumah teman ke rumah teman lain. Aku berterima kasih kepadanya dengan tidak pernah berpaling memandangnya saat berjalan menuju tempat tujuan.

Saat aku berusia 11 tahun, ia mengantarkanku dan teman-temanku ke suatu acara. Aku memintanya untuk duduk jauh dariku.

Saat aku berusia 12 tahun, ia memperingatkanku untuk tidak menonton acara-acara televisi tertentu. Aku berterima kasih kepadanya dengan menunggunya sampai ia pergi dari rumah.

Saat aku berusia 13 tahun, ia menyarankan suatu model potongan rambut untukku. Aku berterima kasih kepadanya dengan mengatakan bahwa seleranya buruk.

Saat aku berusia 14 tahun, ia mengijinkan dan membiayaiku untuk ikut dalam suatu kegiatan retret. Aku berterima kasih kepadanya dengan tidak pernah mengirimkan sms atau meneleponnya hanya untuk memberitahunya bahwa aku baik-baik saja.

Saat aku berusia 15 tahun, ia menginginkan sebuah pelukan dariku sepulang dari kerja. Aku berterima kasih kepadanya dengan pura-pura tidur di kamar.

Saat aku berusia 16 tahun, ia mengajariku mengendarai motor. Aku berterima kasih kepadanya dengan memakai motor tanpa seijinnya.

Saat aku berusia 17 tahun, dia menantikan sebuah telepon penting. Aku berterima kasih kepadanya dengan memakai telepon sepanjang malam.

Saat aku berusia 18 tahun, ia menagis bahagia karena aku lulus sekolah. Aku berterima kasih kepadanya dengan bersenang-senang dengan teman-temanku sepanjang hari untuk merayakan kelulusan kami bersama.

Saat aku berusia 19 tahun, ia membiayai kuliahku. Aku berterima kasih kepadanya dengan selalu menolak tawarannya untuk mengantarkanku.

Saat aku berusia 20 tahun, ia bertanya apakah aku sudah punya pacar. Aku berterima kasih kepadanya dengan mengatakan, "Itu bukan urusanmu, Bu."

Saat aku berusia 21 tahun, ia menyarankan beberapa pilihan karier untuk masa depanku. Aku berterima kasih kepadanya dengan mengatakan, "Aku tidak mau jadi seperti Ibu." Atau, "Aku tidak perlu nasihat Ibu, aku sudah cukup dewasa untuk menentukan apa yang aku suka."

Saat aku berusia 22 tahun, ia memelukku saat acara kelulusan. Aku berterima kasih kepadanya dengan bertanya, "Ibu, bisa tidak membiayai liburan keluar kota atau keluar negeri sebagai hadiah karena aku sudah lulus?"

Saat aku berusai 23 tahun, ia memberiku sebuah gaun sebagai hadiah ulang tahun. Aku berterima kasih kepadanya dengan mengatainya jelek dan tidak sesuai dengan selera anak muda jaman sekarang di depan teman-temanku.

Saat aku berusia 24 tahun, ia bertemu dengan kekasihku dan bertanya tentang masa depan kami berdua. Aku berterima kasih kepadanya dengan berkata kesal sambil mata membelalak, "Ibu, tolong jangan bicarakan masalah itu."

Saat aku berusia 25 tahun, ia menangis bahagia saat aku mengucapkan janji setia kepada pasanganku di depan pendeta. Aku berterima kasih kepadanya dengan jarang sekali mengunjunginya.

Saat aku berusia 30 tahun, ia memberi beberapa saran dalam merawat bayi. Aku berterima kasih kepadanya dengan mengatakan, "Ibu, zaman sekarang itu sudah berbeda, caranya bukan lagi seperti yang ibu dulu lakukan saat merawatku."

Saat aku berusia 40 tahun, ia mengingatkanku akan ulang tahun kerabat. Aku berterima kasih kepadanya dengan mengatakan kepadanya bahwa aku sedang sangat sibuk sekarang.

Saat aku berusia 50 tahun, ia sakit dan butuh bantuanku untuk merawatnya. Aku berterima kasih kepadanya dengan merawatnya sambil menggerutu.

Dan kemudian, suatu hari ia meninggal. Dan saat itu, setiap hal yang harusnya aku lakukan namun tidak aku lakukan terlintas di pikiranku bagai guntur.


Mari hari ini kita sejenak meluangkan waktu untuk menunjukkan rasa terima kasih kita kepada orang yang kita sebut ibu. Tidak ada yang bisa menggantikannya. Hargai setiap momen bersamanya. Meski terkadang ia mungkin tidak menjadi teman yang baik, tidak selalu setuju dengan pemikiran Anda, ia tetap adalah ibu Anda. Ia akan selalu ada untuk Anda; mendengarkan setiap keluhan dan masalah Anda. Mari tanyakan kepada diri kita sendiri, "Sudahkah kita meluangkan cukup waktu untuknya, memerhatikan dan mengasihinya?"

Sumber : Woman ideas Renungan Harian Spirit Woman Desember 2010

Harapan Seorang Ibu

Di tengah-tengah kesibukan Natal tahun ini, anak perempuanku yang masih berusia 1 tahun terserang flu. Karena itu, aku harus menjagainya setiap waktu. Flunya terutama memburuk pada malam hari saat tiba-tiba ia batuk-batuk. Karena baru pertama kali ini menjadi seorang ibu, aku sangat khawatir dan langsung membaringkannya di tempat tidur di sebelahku.

Ketika aku mulai terlelap, ia menggeliat dan tangannya jatuh di wajahku, menggosok pipiku dan diam di sana. Saat itu aku merasa tubuhku dialiri listrik. Serentak, langsung terbayang dalam pikiranku sebuah hadiah indah yang dibungkus dengan kertas kado warna emas dan pita warna merah maroon. Aku menyadari bahwa Tuhan baru saja mengirimkan pesan dan anugrah yang luar biasa kepadaku, tentang hal-hal yang harus aku perhatikan saat Natal. Di tengah kesibukan belanja untuk keperluan Natal, hiasan-hiasan Natal, acara-acara Natal yang menghibur, mataku dicelikkan melalui sentuhan kecil anakku tentang hadiah atau anugrah paling berharga.

Sentuhan bayiku, tahun ini pada tahun 1998, jelas tidak sama dengan sentuhan bayi yang lahir 2.000 tahun lalu. Apakah ibu-Nya juga merasakan hal yang sama ketika bayinya menggosok pipinya? Hidup bayi itu telah menyentuh dunia dan memengaruhi kita semua. Semoga, dengan kasih sayang dan didikan dariku, sentuhan bayiku juga akan membawa pengaruh baik bagi orang-orang sekitarnya seiring dengan pertumbuhannya.

Sumber : Woman ideas Renungan Harian Spirit Woman Desember 2010

Selasa, 21 Desember 2010

Matching

Tidur Nyenyak
Bacaan : Yakobus 2 : 14 – 26
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Yakobus 2 : 14

Bicara masalah penampilan, tentu kita akan berusaha menggenakan pakaian yang satu sama lain saling melengkapi. Contohnya jika kita menggenakan baju putih, maka kita menggenakan celana panjang hitam, sepatu hitam, dasi merah dan jas berwarna hitam. Dengan penampilan seperti ini tentu penampilan kita enak dilihat. Namun akan sangat lucu dan aneh ketika kita menggenakan baju hijau, celana putih, dasi kuning, sepatu merah dan jas biru. Jelas sangat tidak saling melengkapi dan orang akan risih dengan penampilan kita.

Saya percaya setiap kita pasti memiliki standar yang hampir sama dalam masalah berpakaian. Kita akan berusaha memadukan warna yang cocok untuk setiap busana yang melekat ditubuh kita. Sama seperti masalah berpakaian, iman dan perbuatan kita baru benar-benar hidup bila dilakukan secara bersamaan. Akan sangat lucu dan kelihatan munafik jika kita mengajari orang jangan berbohong, padahal kita suka berbohong. Kelihatan sangat tidak rohani jika kita menegor orang yang datang terlambat ibadah ke gereja, padahal kita juga suka terlambat. Akan menjadi batu sandungan jika kita mengajak sesama orang Kristen menginjil atau mengajak orang datang ke gereja, namun diri kita sendiri tak mau menginjil. Perkataan itu harus selaras dengan perbuatan. Kalau kita merasa apa yang hendak kita utarakan belum pernah kita lakukan dan belum menjadi habbit atau kebiasaan kita, ya tidak usah kita sok menggurui. Kalau kita menyuruh orang tepat waktu datang ibadah, kita harus terlebih dahulu disiplin datang tepat waktu. Kalau kita menyuruh orang rajin baca Alkitab dan saat teduh, kita harus terlebih dahulu rajin baca Alkitab dan saat teduh.

Murid Yesus yang menjadi garam dan terang dunia adalah murid yang perkataan dan perbuataannya dilakukan secara selaras. Kalau selama ini kita menjadi seorang Kristen yang hanya pintar berteori, apalah bedanya kita dengan orang Farisi? Marilah kita menjadi pelaku firman. • Richard

Bocor Mulut

Tidur Nyenyak
Bacaan : Amsal 15 : 14
Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut. Amsal 20 : 19

Beberapa bulan lalu saya berkenalan dengan seseorang dan kami akhirnya berteman akrab. Saya begitu mudah bercerita ini itu padanya dan dia pun begitu mudah nyambung bicara dengan saya. Namun hubungan kami terpaksa hancur di tengah jalan dan hanya seumur jagung karena sebuah mulut yang bocor. Awal mula perpecahan bermula dari guyon saya kepada dia mengenai pasangan hidup. Kala itu saya tak bermaksud menjelek-njelekkan beberapa teman perempuan saya dan kami berbicara sebagai pria dengan pria. Intinya waktu itu omongan saya bukanlah omongan yang serius dan sangat secret bagi saya. Nah, oleh teman saya ini omongan kami disampaikan kepada teman perempuan yang bersangkutan secara utuh tanpa cela bahkan di beri bumbu-bumbu yang kurang sedap sehingga timbullah masalah. Saya mendapat tegoran dari beberapa orang dan mereka mempertanyakan kepada saya darimana asal muasal cerita itu. Jelas saya sangat kaget dan merasa seperti dikhianati.

Saya kala itu bercerita untuk menjawab apa yang dia tanyakan, dan setelah mendapat teguran saya akui saya sangat bersalah karena melontarkan beberapa perkataan yang tidak sesuai firman Tuhan. Namun di sisi lain saya merasa salah memilih teman bicara. Saya merasa memiliki teman yang bocor mulut sehingga sejak saat itu saya sangat hati-hati berbicara dengannya. Hubungan kami tak akan pernah seperti dulu lagi karena ada ketakutan dalam diri saya, segala keburukan yang tak sengaja saya buat dia sebarkan kepada semua orang. Berita buruk jelas lebih cepat menyebar daripada berita baik dan orang lebih suka berita buruk dibanding berita baik. "Kejujuran" teman saya ini menyampaikan aib dengan ditambah bumbu-bumbu tidak sedap membuat saya belajar untuk hati-hati dalam berbicara dan hati-hati dalam memilih teman, karena teman yang kelihatan baik dan enak bicara dengan kita belum tentu hatinya baik.

Siapapun sahabat Anda, saya percaya setiap kita sangat ingin sahabat kita bisa menyimpan segala kebaikan dan keburukan kita. Kita tentu tak ingin memiliki sahabat yang bocor mulut dan berkoar-koar tentang aib kita, sekalipun memang itu aib kita. Kita ingin memiliki sahabat yang menegur kita dalam kasih dan setia dalam suka dan duka. Hubungan saling percayalah yang membuat kita satu sama lain bisa dengan mudah bercerita tanpa takut-takut dan jaim karena kita yakin itu menjadi rahasia kita berdua. Hari ini sudahkah Anda menjadi sahabat yang tulus mengasihi dan bisa menjaga rahasia sahabat Anda. Sebuah persahabatan yang langgeng akan tercipta jika satu sama lain saling bisa dipercaya dan tidak bocor mulut. Jadilah seorang sahabat yang bisa dipercaya sehingga Anda memiliki persahabatan yang bertahan sampai maut memisahkan. • Richard T.G.R

Menjadi yang Terbaik

Tidur Nyenyak
Bacaan : I Korintus 9 : 24 – 27
Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! I Korintus 9 : 24

Anda tentu sudah tidak asing dengan nama-nama berikut : Leonel Messi, Michael Jordan, Nadine Candrawinata, Tiger Wood, David Beckham, Susi Susanti, Elvis Presley, John Lennon, Michael Angelo, Robert T. Kiyosaki, dan Madonna. Mereka adalah orang-orang nomor satu dibidangnya dan sejarah mencatat nama mereka. Walaupun banyak juara satu datang silih berganti, nama mereka akan tetap di kenang dunia sebagai orang yang pernah menjadi nomor satu.

Sangat menyenangkan membayangkan kita menjadi yang terbaik dalam bidang apapun yang kita kuasai saat ini. Saya pun ingin menjadi yang terbaik dalam bidang saya yaitu menulis, sehingga saya tak tak pernah puas dengan prestasi demi prestasi yang telah saya raih. Menjadi nomor satu atau yang terbaik memang menyenangkan karena jelas kita akan mendapatkan penghargaan dan upah yang berlipat-lipat dibanding nomor dua atau nomor tiga. Dunia pun jelas jauh lebih menghargai dan menghormati orang yang menjadi nomor satu. Lalu bagaimana cara kita menjadi nomor satu dalam bidang apapun yang saat ini kita kuasai, baik secara rohani maupun duniawi? Beranilah menghadapi tantangan, keluar dari zona nyaman dan taklukan tantangan yang menghalangi Anda menjadi yang terbaik. Seorang yang dinyatakan terbaik bukan seseorang yang tak pernah gagal, namun mereka selalu bangkit saat gagal dan berani menyelesaikan setiap hambatan yang merintangi mereka untuk menang. Mereka rela menderita dan jatuh bangun merintis usaha, mau bayar harga untuk bisa sukses, mengevaluasi diri, dan belajar dari kegagalan. Mereka bertahan dan kadang berhenti untuk mencapai kemenangan.

Tuhan melahirkan Anda dan saya untuk menjadi pemenang kehidupan sesuai dengan talenta yang kita punya. Jangan pesimis atau mundur melihat tantangan demi tantangan menghalangi Anda untuk maju. Tantangan dan kerugian akan selalu ada bagi setiap orang yang mau menjadi yang terbaik. Selesaikan apapun tantangan yang menghadang langkah kita dan jadilah yang terbaik, karena Tuhan ingin Anda menjadi murid-Nya yang memuliakan nama-Nya melalui prestasi yang Anda hasilkan. • Richard T.G.R

Berhenti atau Maju Terus

Tidur Nyenyak
Bacaan : Lukas 5 : 12 – 16
Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa. Lukas 5 : 16

Banyak orang berkata bahwa jika Anda ingin sukses, berusahalah lebih giat, menambah waktu kerja, mengikuti banyak pelatihan, dan bekerja lebih keras. Jangan pernah berhenti di tengah jalan sampai cita-cita Anda tercapai. Sepintas nasehati ini cukup bijaksana dan memotivasi. Namun tahukah Anda bahwa untuk bisa benar-benar sukses mencapai cita-cita Anda, mau tidak mau dan di saat yang tepat Anda harus sesekali berhenti. Mengapa kita harus berhenti di tengah jalan? Bukankah itu menandakan kita setengah-setengah dalam bekerja?

Seorang juara terbaik dunia sekalipun membutuhkan waktu untuk berhenti melakukan usahanya. Mereka berhenti bukan karena malas, namun untuk mengoreksi kembali langkah-langkah yang telah mereka perbuat, kesalahan apa yang perlu diperbaiki dan bagian mana yang perlu di tingkatkan. Selain itu mereka perlu menghimpun tenaga baru untuk melakukan tindakan yang lebih baik. Ibarat sebuah mobil balap yang luar biasa kencang saat dipacu di arena balap, mobil itu perlu sesekali berhenti untuk mengisi bahan bakar atau mendinginkan mesin. Tak hanya itu sang pebalap pun butuh istirahat sejenak sebelum kembali adu kecepatan dengan pebalap lain. Berhenti untuk mengevaluasi diri adalah salah satu strategi yang baik supaya Anda bisa mencapai tujuan sesuai harapan. Yesus memberikan teladan masalah berhenti selama Ia melayani bersama para murid di dunia. Walaupun kadang kondisi memaksa Yesus untuk menyembuhkan banyak orang sakit, Tuhan kadang justru mengundurkan diri ke tempat yang sunyi untuk berdoa sekaligus beristirahat. Tuhan tahu kapan saatnya bekerja dan kapan saatnya istirahat. Tuhan tidak maju terus siang malam menginjil dan menyembuhkan orang sakit, Tuhan pun tetap meluangkan waktu untuk berhenti. Hari Minggu atau Sabat sengaja Tuhan buat agar semua orang bisa berhenti beraktiftas sejenak dan menghimpun energi baru untuk menghadapi hari senin sampai sabtu.

Hari ini banyak orang gagal mencapai target padahal mereka sudah membekali diri dengan berbagai ilmu, bekerja sangat keras, dan tekun merintis usaha, karena mereka melupakan satu hal yang sangat penting yaitu berhenti di saat yang tepat untuk beristirahat sekaligus introspeksi diri. Apapun target Anda saat ini, majulah terus sampai berhasil, namun sesekali berhentilah sejenak supaya Anda selalu memiliki energi yang baru dan akhirnya menang. • Richard T.G.R

Dia Mati Untukmu

Tidur Nyenyak
Bacaan : Lukas 23 : 44 – 49
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3 : 16

Keselamatan di atas segalanya. Sebuah penerbangan terganggu gara-gara seekor anjing dilepaskan pemiliknya di dalam kabin pesawat. Anjing itu keluar dari kandangnya, mengigit seorang perempuan dan pramugari di pesawat US Airways. Kejadian ini membuat pilot kemudian memutuskan mendarat darurat di Pittsburgh. Entah apa yang membuat pemilik anjing nekat membuka kandang anjingnya walaupun sudah dilarang oleh awak kabin. Kapten penerbangan 522 dari Newark ke Phoenix membawa 122 penumpang memutuskan untuk mengalihkan pesawat itu karena ingin semua orang baik-baik saja. Belum diketahui apakah akan ada tuntutan terhadap si pemilik anjing nakal tersebut.

Banyak orang sampai hari ini tidak mengerti mengapa Allah mau turun ke dunia dan menjadi manusia untuk kemudian mati menebus dosa manusia. Banyak orang tak bisa memahami buat apa Tuhan mati untuk seorang manusia, bahkan miliaran manusia yang setiap hari jatuh dosa dan menggangap rendah kematian-Nya. Untuk bisa mengerti kasih Allah, marilah kita membayangkan jika anak istri kita mengalami satu musibah. Katakanlah rumah kita kebakaran dan anak istri kita terjebak dalam rumah yang terbakar itu. Pasti naluri kita sebagai seorang ayah sekaligus suami akan berusaha menerobos kobaran api. Logika manusia dan kenyataan berbicara, mati adalah resiko yang harus kita terima dan biasanya orang-orang disekitar kita akan memaksa kita diam dan jangan menembus api itu. Kita pun tahu kita pasti mati atau minimal luka bakar serius kalau nekat maju terus, tetapi kita tetap berusaha maju karena kasih. Kasihlah yang membuat kita rela bertaruh nyawa untuk seseorang yang tidak sempurna, yaitu anak dan istri kita. Kasihlah yang membuat kita mencintai sesuatu yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.

Hari Natal tinggal beberapa hari lagi, apa yang akan kita lakukan untuk menyambut Natal? Apakah kita hanya menggunakan momen Natal sebagai ajang senang-senang, ajang untuk menikmati diskon belanja, atau kita benar-benar mengambil serius kematian Yesus? Natal adalah hari dimana kita berusaha mempraktekkan kasih Tuhan kepada orang-orang disekitar kita. Natal seharusnya tetap menjadi Natal setiap hari karena mengasihi sesama bukan hanya sewaktu Natal, namun sepanjang hidup kita di dunia. Gunakan momen Natal tahun ini untuk kita semakin mengasihi dan mau peduli dengan orang-orang yang Tuhan tempatkan di sekeliling kita. • Richard T.G.R

Rabu, 01 Desember 2010

Rasa Sakit


Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita. Efesus 5 : 20

Bacaan : Mazmur 34 : 1 – 3

Andi asyik bermain sepak bola saat jam olahraga bersama teman-temannya di lapangan. Ketika sedang mengejar bola, mendadak ia terpeleset dan lututnya menggesek tanah sehingga luka dan mengeluarkan darah. "Lututku," Andi memegang kakinya yang luka seraya mulutnya merintih-rintih kesakitan. "Ayo, kita kembali ke sekolah supaya lukamu bisa segera diobati," kata Soni, temannya, seraya membantunya berdiri. "Saya tidak apa-apa," kata Andi menolak. Tetapi ketika ia baru berjalan satu langkah, dia kesakitan. Mau tidak mau akhirnya Andi kembali ke sekolah dan di rawat di ruang UKS. "Kenapa sih, saat jatuh kita sakit?" tanya Andi ketika ibu guru mencuci lukanya dan meneteskan obat merah. "Sakit adalah peringatan yang sudah ada dalam tubuh untuk memberitahumu bahwa ada sesuatu yang tidak benar. Jika lututmu tak sakit walaupun terluka dan berdarah-darah, kamu akan tetap bisa berjalan, namun kamu akan membuat lututmu semakin luka. Rasa sakit adalah tanda kamu perlu perawatan." Jawab ibu guru panjang lebar.

Jagoan Kristus, pernahkah kamu bersyukur kepada Tuhan karena bisa merasakan sakit? Tidak mudah untuk bersyukur pada saat kamu sakit atau terluka secara fisik, akan tetapi rasa sakit baik untuk dirimu. Jika kamu lebih banyak bersyukur dan tidak mengeluh, kamu akan lebih cepat sembuh dan merasa lebih baik. Rasa sakit menyelamatkan manusia dari kematian, pujilah Tuhan kalau saat terluka kamu masih bisa merasakan sakit. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Junior – Jumat, 31 Desember 2010

Harapan Aktif


Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Matius 7 : 8

Bacaan : Matius 7 : 7 – 11

Setiap akhir tahun, hampir semua orang ramai-ramai membuat target yang ingin dicapai tahun depan. Ada yang ingin meningkatkan penghasilan, memiliki karakter tertentu, mendapat pekerjaan atau pasangan hidup, lulus sekolah, dll. Tidak salah dan justru harus kita membuat target-target yang tinggi dalam hidup kita. Namun mengapa banyak orang gagal meraih atau mewujudkan apa yang dia inginkan? Mengapa banyak orang dari tahun ke tahun selalu sama saja keadaannya padahal dia sudah membuat target? Apakah karena Tuhan pilih kasih?

Banyak penyebab kita tak berhasil meraih target atau resolusi, namun penyebab yang paling umum adalah kita memiliki pengharapan yang pasif, bukan aktif. Contoh sederhana pengharapan atau target yang pasif begini : kita ingin punya pasangan hidup namun tak mau mencari, kita ingin memiliki pekerjaan namun malas melamar pekerjaan dan tak suka pekerjaan yang "kurang terhormat" seperti penjaga toko atau pramusaji, kita ingin lulus kuliah namun bikin skripsi saja ogah-ogahan. Kalau sudah begini bagaimana caranya target kita tercapai? Memang Tuhan berjanji akan memberikan apapun yang kita inginkan, namun Tuhan juga ingin kita bekerja keras dan bertekun untuk meraihnya. Bagaimana cara menjadi bos, ya harus mau menjadi bawahan dahulu. Bagaimana dapat jodoh, ya harus mencari dan mengenal lebih dekat kawan-kawan lawan jenis kita. Bagaimana menyelesaikan tugas yang berlembar-lembar, ya dimulai dari satu lembar demi satu lembar. Bagaimana cara mendapatkan seribu pelanggan, ya dengan bersahabat dengan satu demi satu pembeli yang berkunjung. Bermimpi setinggi langit boleh-boleh saja, namun juga harus dibarengi dengan tindakan sehingga mimpi itu tidak selamanya menjadi mimpi.

Apapun resolusi, harapan atau target yang Anda buat hari ini, semoga renungan ini bisa membantu Anda untuk membuat target sekaligus melakukan tindakan nyata. Kisah orang-orang sukses baik di dunia sekuler maupun Kekristenan, bisa terjadi karena orang-orang itu membuat target dan aktif melakukan tindakan agar target mereka tercapai. Mari awali tahun 2011 dengan menjadi pribadi yang aktif sehingga Tuhan dengan sukacita mengabulkan apa yang kita minta. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Next – Jumat, 31 Desember 2010

Stres


Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Matius 11 : 28

Bacaan : Matius 11 : 25 – 30

Stres merupakan situasi yang menimbulkan respon berupa reaksi kimiawi dalam tubuh, seperti hormon adrenalin yang meningkat yang dapat menimbulkan emosi, ketegangan dan rasa cemas berlebihan. Gejala yang menyertai berupa sakit kepala, muka pucat, dan sulit tidur. Stres sangat berpengaruh bagi kerja otak. Saat kesehatan fisik dan mental lemah, keseluruhan sistem daya ingat kita bekerja tidak semestinya, artinya kinerja daya ingat akan berkurang. Penurunan energi, produktivitas dan daya pikir akan mengakibatkan kesalahan dalam melakukan pekerjaan dan dapat menyebabkan kita menjadi cepat lupa. Stres dapat dialami setiap hari dalam berbagai situasi. Para pakar kesehatan telah membuktikan bahwa 50 – 80 % penyakit akut dan kronis dapat disebabkan stres.

Keluarga yang Dikasihi Tuhan, secara fisik olahraga terbukti bisa meningkatkan produksi hormon edorfin yang akan meningkatkan masuknya oksigen ke otak dan mengendurkan ketegangan otot-otot serta membuat orang merasa nyaman dan tenang. Selain itu mengkomsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang juga sangat membantu. Secara rohani Tuhan mengajarkan kepada kita untuk datang kepada-Nya dan menceritakan keluh kesah kita baik melalui doa atau konseling dengan pendeta sehingga kita mendapat kelegaan. Selain melalui doa, kita juga bisa mengelola stres dengan baik kalau belajar mencintai pekerjaan apapun yang kita tekuni saat ini dan selalu berpikir positif. Stres berawal dari pikiran, sehingga alangkah baiknya kita memberi "makan" pikiran kita dengan hal-hal baik dan membangun sehingga kita tetap bahagia dan tenang menikmati hidup walaupun masalah datang silih berganti.

Keluarga yang Dikasihi Tuhan, stres tak bisa kita hindari namun bisa kita atasi. Kita memang tak mampu mengontrol keadaan di sekitar kita, mengontrol rekan-rekan kerja, mengontrol pelanggan yang aneh-aneh, namun kita mampu mengontrol diri kita sendiri. Jangan biarkan stres menguasai diri kita namun diri kitalah yang menguasai stres, sehingga setiap hari kita bisa memikul kuk bersama Tuhan dan segala masalah yang ada mampu kita selesaikan dengan baik. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di RHK Aletea – Kamis, 30 Desember 2010

Senasib Sepenangunggan


Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Matius 8 : 20

Bacaan : Yohanes 13 : 1 – 20

Muhammad Yunus, pendiri Grameen Bank, kini tinggal di ruangan di kompleks kantornya di Dhaka, ibu kota Bangladesh. Sebuah ruangan di lantai dasar gedung kantor Grameen Bank disediakan untuk Yunus sehingga ia bisa segera mengetahui persoalan perusahaan. Berdasarkan penuturan GM Grameen Bank Muhammad Shajahan yang tinggal di gedung lantai 3 tersebut, Yunus selalu menempatkan diri sebagai pegawai biasa, di kantornya pun tak ditemukan barang-barang luks. Tak ada pendingin udara (AC) meski suhu di Dhaka lebih panas dari Jakarta yaitu 38 derajat Celsius sedangkan di Jakarta hanya berkisar 33 derajat Celcius. Hanya dipasang kipas angin sekadar untuk menggusir gerah. Sebagai pendiri Grameen Bank yang namanya terkenal di dunia internasional, kesederhanaan Yunus dari segi pendapatan benar-benar membuat saya geleng-geleng kepala. Bagi pria yang pernah menerima Nobel Perdamaian tahun 2006 dan pemilik sebuah bank, Yunus setiap bulan hanya menerima gaji 650 ribu dollar AS. Sungguh perbedaannya seperti langit dan bumi dengan para bankir di Indonesia yang gajinya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah per bulan. Hal ini dilakukan Yunus agar penghasilan dirinya dan para pegawainya tak terlalu jauh sehingga jurang perbedaan nyaris tak tercipta.

Anda tak perlu hidup sederhana seekstrim Muhammad Yunus dari Bangladesh, tetapi Anda bisa belajar menjadi pribadi yang senasib sepenanggungan dengan bawahan setinggi apapun Tuhan mengangkat diri Anda saat ini. Jangan pernah menganggap bawahan hanyalah "alat" untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, namun perlakukan karyawan sebagai sahabat yang turut mendukung kesuksesan Anda. Yesus selama menginjil di dunia tak pernah membuat perbedaan dengan murid-murid-Nya yang sangat sering Ia sebut orang yang kurang percaya. Yesus memakan apa yang murid-muridNya makan, Yesus tidur bersama murid-muridNya, Yesus sama-sama berjalan kaki dengan para murid, dan Yesus membasuh kaki semua muridNya sebelum hari raya Paskah. Oleh karena itu Yesus sampai hari ini menjadi panutan yang sangat disegani semua agama dan golongan di dunia ini. Anda ingin meneladani Yesus? Jadilah pribadi yang senasib sepenanggungan dengan orang-orang yang Anda pimpin, maka Anda menjadi sosok yang di segani dan berhasil dalam menjalankan bisnis. Selamat mencoba. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Motivator – Rabu, 29 Desember 2010

Pencipta Doraemon


Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi. Amsal 12 : 11

Bacaan : Amsal 13 : 15

Doraemon muncul pertama kali pada bulan Desember 1969, dalam cerita yang sangat sederhana, tentang sebuah robot kucing. Sang robot kucing datang dari abad ke-22 ke masa kini dan tinggal bersama Nobita, seorang anak pemalas. Kisah selanjutnya kamu tahu, Nobita selalu di bantu oleh Doraemon yang selalu mengeluarkan berbagai alat unik dari kantong ajaib. Nama-nama pencipta Doraemon sangat unik, huruf F dan A pada nama samaran mereka. Fujiko F Fujio adalah nama samaran dari Hiroshi Fujimoto, Fujiko A Fujio bernama asli Moto A Biko. Karena tokoh Doraemon begitu populer, tahun 2008 Doraemon diangkat sebagai duta anime kebudayaan Jepang.

Jagoan Kristus, Doraemon adalah tokoh khayalan yang lucu, namun apa yang bisa kamu belajar dari pencipta mereka? Kreatifitas menuangkan cerita. Kamu tentu tahu film dan buku Doraemon terdiri dari banyak sekali cerita. Kedua pencipta Doraemon bisa dengan cerdik dan kreatif membuat cerita demi cerita yang sangat di sukai anak-anak termasuk kamu. Kamu pun bisa seperti mereka, karena Tuhan memberikanmu otak yang cerdas dan Tuhan kita adalah Allah yang kreatif. Kamu kelak pasti bisa menghasilkan sesuatu yang positif seperti komik atau manga kalau dari sekarang kamu rajin belajar dan rajin mempraktekkan firman Tuhan. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Junior – Rabu, 29 Desember 2010


Mari Suka Membaca


Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. II Timotius 3 : 16

Bacaan : II Timotius 3 : 10 – 17

Sebuah pertanyaan menarik dilontarkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih kepada peserta pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XV di Badan Diklat Provinsi Jateng, di Semarang hari Kamis, 22 Juli 2010. "Coba tunjuk jari, siapa diantara Saudara yang setiap hari membaca koran?" Di luar dugaan, dari 80 pejabat eselon II yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia tersebut, hanya sekitar 10 orang yang mengacungkan jari. Tak yakin dengan kenyataan ini, Rustriningsih kembali mengulang pertanyaan yang sama, ternyata hanya 15 pejabat yang tunjuk jari. Setelah itu Rustriningsih kembali bertanya, "Coba tunjuk jari, siapa setiap hari yang nonton TV?" Hampir semua peserta serentak mengacungkan jari.

Membaca berita ini dikoran, jujur sebagai penulis hati saya sedih karena minat baca penduduk Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan data yang dilansir Organisasi Pengembangan Kerja Sama Ekonomi, budaya baca rakyat Indonesia berada di posisi terendah dari 52 negara di kawasan Asia Timur. Bahkan Indonesia jauh lebih rendah dari negeri Jiran dan Singapura. Membaca sesungguhnya adalah kegiatan yang menyenangkan sekaligus menambah wawasan, namun sudahkah itu menjadi kebiasaan Anda? Apapun pekerjaan Anda hari ini dan setinggi apapun Anda pernah mengenyam pendidikan, membaca tetaplah suatu sarana untuk kita selalu memperbaharui wawasan dan pengetahuan. Memang benar dari TV atau film kita pun bisa menambah wawasan, tetapi menonton adalah kegiatan yang cenderung enjoy, pasif, dan tidak membangun unsur konseptual.

Buku adalah jendela dunia, dan kita bisa melihat dunia kalau mau membaca buku. Alkitab pun menganjurkan kita banyak membaca walaupun secara tersirat. Bagi Anda yang malas membaca, mari mulai suka membaca. Kalau Anda merasa kurang nyaman dengan buku cetakan, Anda bisa menggunakan E-Book yang praktis dan bisa di bawa kemana-mana plus bisa memuat beribu-ribu buku elektronik didalamnya. Mari kita menjadi generasi yang cerdas dan bijaksana dengan suka membaca buku. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Motivator – Senin, 27 Desember 2010

Bayi dalam Palungan


Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. Lukas 2 : 12

Bacaan : Lukas 2 : 1 – 7

Pernahkah kamu pergi ke kandang kambing atau membeli kambing di pasar hewan? Kalau ya, akan kamu dapati bahwa kandang kambing sangat bau dan kotor sedangkan palungan adalah tempat menaruh rumput atau makanan untuk kambing. Mengapa Yesus mau lahir di kandang ternak dan tidur dalam palungan padahal kandang itu sangat kotor dan bau? Mengapa Yesus memilih lahir pada masa Kaisar Agustus yang waktu itu menjajah Israel? Mengapa Yesus tidak memilih lahir di istana atau lahir pada abad 21 di mana rumah sakit sudah modern dan nyaman?

Jagoan Kristus, Tuhan Yesus sengaja lahir di masa penjajahan dalam kandang yang kotor karena Dia mengasihi semua manusia baik orang kaya maupun orang miskin. Tuhan lahir dalam kandang supaya orang-orang miskin dan sederhana seperti para gembala dengan mudah menemui dan menyembah-Nya. Cobalah bayangkan kalau Yesus lahir dalam sebuah istana sebagai putra Herodes, yang datang hanyalah para pejabat tinggi, orang miskin tak akan di ijinkan menemui bayi Yesus. Yesus lahir untuk semua orang, untuk kamu dan saya, untuk orang jahat maupun orang baik-baik, untuk orang kaya maupun orang miskin. Oleh karena itu ajak semua teman-temanmu untuk merayakan Natal bersama-sama tanpa memandang miskin atau kaya. Kasihi dan bertemanlah dengan semua orang sama seperti Yesus yang mau menerima dan memberkati setiap orang yang datang pada-Nya. Selamat hari Natal. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Junior – Minggu, 26 Desember 2010

Kristen Anak Kecil


Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Ibrani 5 : 13

Bacaan : Ibrani 5 : 11 – 14

Sudah enam tahun ini saya menjadi guru Privat untuk anak-anak SD. Walaupun tidak gampang mengajar anak-anak, namun ada kebahagiaan tersendiri ketika tahu nilai-nilai ulangan mereka bagus dan akhirnya naik kelas. Mengapa para orangtua murid mempercayakan anak-anaknya untuk saya didik di rumah mereka? Karena yang namanya anak-anak kalau tidak diawasi saat belajar atau dikerasi dan di tegor saat tidak serius belajar, mereka akan main-main dan tidak memiliki tanggung jawab. Dalam beberapa kasus, ada anak yang tidak bisa konsentrasi kalau tidak di tunggui saat belajar, ada juga anak yang suka beralasan ini dan itu supaya tidak belajar. Kalau sudah begini, biasanya saya akan mengajak mereka mengobrol hal-hal ringan seputar dunia mereka, baru belajar kembali. Saya berusaha menjadi seperti mereka sehingga mereka belajar tanpa terpaksa dan akhirnya naik kelas.

Pengalaman saya menjadi guru tanpa sadar membuat saya sering geregetan kepada beberapa orang Kristen yang berlaku seperti anak kecil. Apa itu Kristen anak kecil? Kristen anak kecil adalah orang Kristen yang sudah dewasa secara umur dan fisik, namun harus selalu dipastikan agar dia rohani. Untuk berdoa, saat teduh dan membaca Alkitab, harus ada pendeta yang memastikan. Untuk disiplin datang ke gereja, harus selalu ada yang mengingatkan. Padahal berdoa dan rutin datang ke gereja adalah hal yang sepele, namun kenyataan berbicara banyak orang Kristen untuk hal dasar semacam itu harus di awasi. Kalau pendeta atau jemaat kurang memperhatikan, dia ngambek dan tak mau datang ke gereja. Lucu dan sangat kekanak-kanakan.

Mari kita bertanya pada diri kita sendiri, sudahkah kita menjadi Kristen yang dewasa secara rohani? Apakah kita mempunyai panca indera yang terlatih untuk membedakan mana yang baik dan yang jahat? Apakah kita tanpa dipastikan, setia saat teduh, doa, membaca Alkitab atau menjenguk rekan yang sakit? Kristen yang dewasa adalah Kristen yang mandiri dan bertanggung jawab atas apapun yang dia perbuat. Jadilah Kristen yang dewasa sehingga hidup Anda bisa menjadi garam dan terang dunia. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Next – Rabu, 22 Desember 2010

Penipuan Berkedok Hadiah


Kata Esau: "Bukankah tepat namanya Yakub, karena ia telah dua kali menipu aku. Hak kesulunganku telah dirampasnya, dan sekarang dirampasnya pula berkat yang untukku." Lalu katanya: "Apakah bapa tidak mempunyai berkat lain bagiku?" Kejadian 27 : 36

Bacaan : Kejadian 27 : 1 – 40

Praktik penipuan dalam bentuk pengumuman pemenang kuis berhadiah yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar sudah sering terjadi. Akibatnya, beberapa orang mengalami atau nyaris mengalami kerugian puluhan hingga ratusan juta rupiah karena tergiur hadiah yang diberikan. Modus operandi penipuan bermacam-macam, namun ada dua yang paling sering terjadi. Pertama, memakai surat pemberitahuan bahwa kita (korban) menang undian yang diadakan perusahaan A dengan hadiah B. Surat itu sangat resmi, lengkap dengan surat-surat pendukung seperti Surat Keputusan Pemenang Undian Berhadiah yang ditandatangani notaris, izin kegiatan yang ditandatangani Kapolda, dan fotokopi korban. Untuk selanjutnya kita diminta mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu. Modus kedua, kita diberitahu lewat telepon bahwa menang undian. Untuk selanjutnya kita dipandu untuk mentransfer uang ke rekening tertentu. Perlu diketahui, pemberitahuan pemenang undian yang asli sebetulnya disampaikan secara lisan kalau lewat surat dan hadiah biasanya dikirim langsung. Bisa juga para pemenang undian diumumkan di surat kabar nasional.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, penipuan akan selalu ada disekitar kita dengan berbagai macam bentuk. Sebuah penipuan pasti akan disertai dengan umpan dalam berbagai bentuk. Bisa berupa barang, uang, janji-janji palsu, atau makanan enak, seperti yang dialami Esau dan Ishak. Yakub sangat tahu kelemahan kakak dan ayahnya ada pada makanan enak, sehingga dengan sangat cerdik dia bungkus tipuannya dengan umpan makanan enak dan tertipulah mereka berdua. Sama seperti Yakub yang menggunakan umpan untuk menipu, iblis pun membuat kita jatuh dosa atau minimal suam-suam kuku dengan umpan. Umpan itu bisa berupa mendapat kekayaan secara instan, enteng jodoh, kehormatan semu, usaha sangat mudah berkembang, hidup mewah, dll. Tak sedikit orang Kristen memilih mundur dan mengikut iblis karena tidak tahan bekerja keras dan bertekun untuk mencapai apa yang dia inginkan saat iblis menyodorkan jalan pintas. Namun umpan iblis selalu nikmat didepan menderita dibelakang. Kita pasti akan sangat menyesal saat menyadarinya. Jangan biarkan iblis menipu Anda dengan segala rayuannya. Jadilah pribadi yang jeli dan waspada saat suatu kenikmatan atau rejeki instan ditawarkan kepada Anda. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di RHK Aletea – Selasa, 21 Desember 2010

Bom Waktu


Sebab, kalau susu ditekan, mentega dihasilkan, dan kalau hidung ditekan, darah keluar, dan kalau kemarahan ditekan, pertengkaran timbul. Amsal 30 : 33

Bacaan : Amsal 30 32 – 33

Tidak seorang pun menyangka Gunung Sinabung di daerah Kabanjahe, Sumatera Utara, akan meletus lewat tengah malam pada hari Minggu, 29 Agustus 2010. Hal ini terjadi karena Gunung Sinabung termasuk gunung tipe B (gunung yang terakhir meletus sekitar tahun 1600-an). Ada tiga tipe gunung yang di tetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yaitu A, B, dan C. Ada sekitar 80 gunung di Indonesia yang masuk tipe A yaitu pernah meletus setelah tahun 1600-an, tipe B ada sekitar 34 gunung dan sisanya gunung tipe C yang tak pernah meletus. Gunung api yang "tidur" atau termasuk tipe B sebenarnya terus melakukan aktivitas vulkaniknya. Gunung ini punya fumarol dan solfatar, yaitu sumber gas dan uap yang mengandung gas-gas seperti karbon dioksida dan gas belerang.

Girls, tanpa sadar banyak di antara kita atau teman-teman di sekitar kita seperti gunung api yang tidur alias suka menyimpan amarah. Saat dia diledek berkali-kali kelihatannya tetap "adem ayem" alias tidak marah dan tetap menyunggingkan senyum manis, namun dalam hati sadarkah kita bahwa dia bisa saja menyimpan kemarahannya. Ada orang-orang yang kalau marah begitu gampang mengungkapkan sehingga kita sangat berhati-hati kalau bercanda atau berbicara dengannya. Namun pernahkah kita hati-hati berbicara dan bercanda dengan rekan kita yang pendiam dan kelihatannya tidak berani membalas atau marah atas sesuatu yang menyinggung perasaaannya? Sangat berbahaya kalau kita tak sadar diri dan menjaga sikap saat terus-menerus melecehkan atau menjadikan lawakan, teman yang kelihatannya tenang-tenang saja. Karena sekali dia marah maka efeknya tak main-main. Banyak pembunuh berdarah dingin, contohnya Rian dari Jombang, bisa membunuh banyak orang tanpa merasa takut dan kelihatan baik-baik saja karena masyarakat menyepelekan mereka.

Girls, kalau kamu termasuk orang yang suka menyimpan amarah, belajarlah untuk berani mengutarakan unek-unek dalam hatimu sebelum menjadi dendam. Kalau ada temanmu yang termasuk tipe "gunung berapi tidur", belajarlah menghargainya dan mengerti perasaannya karena kamu sendiri tentu tersinggung bukan kalau terus menerus dijadikan bahan lelucon atau dipinggirkan? • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Selasa, 21 Desember 2010

Tidak Mengenal Tuhan


Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Matius 6 : 32

Bacaan : Matius 6 : 25 – 34

Di negara Indonesia, hampir mustahil kamu menemukan orang yang atheis, alias tidak percaya akan adanya Tuhan dan tidak mau menganut satu ajaran agama manapun. Memang kalau secara KTP kamu mencari, hampir tidak mungkin kamu menemukan orang atheis. Tetapi, sebetulnya banyak orang beragama yang rajin ibadah tetapi sama sekali tidak percaya kepada Tuhan apalagi mengenalnya. Saya berani menuliskan hal ini karena saya memiliki bukti dan kenyataan yang sangat kuat untuk mendukung tulisan saya. Untuk pembuktiannya, cobalah kamu cari beberapa temanmu yang sedang kesusahan dan dengarkan isi hati mereka. Pasti akan kamu temui orang-orang yang kuatir tentang ini dan itu dan merasa Tuhan sudah tidak lagi mengasihinya, padahal firman Tuhan berkata bunga bakung di ladang pun Tuhan pelihara, apalagi manusia dan Tuhan tak pernah berdusta. Tetapi mengapa temanmu merasa Tuhan tak mengasihinya? Cobalah kamu lihat ulah beberapa jemaat dalam gerejamu. Pasti akan kamu temui ada saja orang Kristen yang di gereja bisa sangat saleh dan mengasihi, namun di dunia sekuler dia sama aja dengan orang dunia. Pantaskah dia di sebut mengenal Tuhan?

Girls, cobalah jujur dan bertanya pada dirimu sendiri apakah kamu sungguh-sungguh percaya dan mengenal Tuhan baik dalam hati maupun perkataanmu, atau kamu hanya percaya Tuhan di bibir saja agar kamu terkesan rohani? Tuhan sering sengaja membiarkan kita mengalami keadaan-keadaan yang sulit bukan untuk membuat kita sengsara atau Dia tidak lagi mengasihi kita, namun Tuhan ingin kita semakin mengenal dan percaya kepada-Nya sekaligus karakter dan rohani kita bertumbuh. Kamu tidak mungkin akan bekerja keras dan semakin lebih produktif kalau keuanganmu selalu oke-oke saja. Kamu tidak akan mungkin rajin olahraga kalau Tuhan selalu memberikan kamu kesehatan dan tak pernah sakit. Orang Kristen yang palsu adalah orang yang begitu mudah mengeluh, kuatir dan kehilangan iman saat sedikit masalah datang. Jadilah Kristen yang senantiasa percaya Tuhan selalu baik, apapun keadaan yang dia ijinkan terjadi dalam hidupmu. Jangan biarkan kekuatiran menguasai hidupmu dan bertindaklah dengan iman bahwa Tuhan pasti mencukupkan segala kebutuhanmu, karena kamu mengenal Tuhan. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Minggu, 19 Desember 2010

Pisang Abaka


Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia." Yohanes 9 : 3

Bacaan : Yohanes 9 : 1 – 41

Bicara masalah pisang, tentu yang terpikir dalam benak kita adalah memakan buahnya yang lezat, atau menggunakan daunnya sebagai pembungkus makanan. Namun pernahkah terpikir dalam benak kita bahwa batang pisang pun ada kegunaannya? Pisang abaka (Musa textiles), tidak begitu populer di Indonesia, juga tak mudah dijumpai kecuali di Pulau Sulawesi. Lain dari jenis pisang yang lain, buah pisang abaka tak enak dimakan dan tidak bisa diolah menjadi makanan ringan sehingga dibuang. Walaupun buahnya tak berguna, batang pisang abaka sangat berguna untuk tekstil. Di Indonesia, kain tenun tradisional berbahan serat abaka bisa dijumpai di Desa Wisata Using, Glagah, Banyuwangi. Di Filipina, serat batang abaka digunakan untuk produk pakaian tagalog (pakaian tradisional Filipina). Selain sebagai bahan sandang, serat abaka bisa dipakai sebagai bahan baku kertas yang punya ketahanan tinggi terhadap kelembapan dan awet disimpan dalam jangka waktu lama. Contohnya kertas gambar, peta, bungkus teh celup, koran, peredam suara di badan kapal terbang, uang kertas, dan cek. Dolar Amerika Serikat dan Yen Jepang adalah contoh uang kertas berbahan serat abaka.

Keluarga yang Dikasihi Tuhan, beberapa diantara kita terlahir kurang sempurna atau cacat dibanding saudara-saudara kita yang lain. Ada yang mengalami keterbelakangan mental, cacat secara fisik, mengidap penyakit tertentu, rendah diri, pemalu atau pendiam. Banyak orang berpikir orang-orang yang cacat atau memiliki kekurangan menjadi beban bagi keluarganya dan tidak memiliki suatu talenta yang bisa dimanfaatkan. Padahal anggapan itu sangat keliru karena Tuhan menciptakan manusia baik sempurna atau cacat dengan satu tujuan yaitu untuk memuliakan Dia. Kita semua bisa menghasilkan sesuatu yang berguna, apapun kondisi yang kita miliki saat ini. Belajar dari kisah pisang abaka yang berbeda dari jenis pisang-pisang lain, mari kita belajar menghargai diri sendiri dan mau memaksimalkan segala talenta yang Tuhan percayakan sekalipun diri kita memiliki kekurangan secara fisik ataupun mental. Kalau saudara kita sendiri yang mengalami kekurangan, bantu dan kuatkan dia agar bisa mengali potensinya dan percaya diri. Tuhan melahirkan manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya dengan tujuan agar kita saling mengasihi dan memuliakan nama-Nya karena orang cacat pun ciptaan Tuhan. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di RHK Aletea – Jumat, 17 Desember 2010

Kecil Seperti Laher


Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan. Amsal 30 : 24

Bacaan : Amsal 30 : 24 – 28

Laher (bola kecil) letaknya tersembunyi dari pandangan, namun amat penting bagi semua peralatan yang berputar atau bergulung seperti turbin, pembangkit tenaga, gagang setir, roda, yoyo, serta motor elektrik dalam berbagai peralatan mulai dari refrigerator dan pembuka kaleng. Laher amat membantu gerakan menjadi efisien dan tingkat gesekannya menjadi rendah. Bola laher terbuat dari bahan logam, keramik, atau plastik. Beratnya bervariasi, mulai dari hanya beberapa gram sampai ratusan kilogram. Terlepas dari beragamnya pemakaian, laher bisa menahan beban dan desakan yang cukup besar, karena suatu bulatan melakukan kontak pada bagian tertentu pada satu titik.

Keluarga yang Dikasihi Tuhan, mungkin saat ini sebagian kita tinggal dalam satu situasi yang pas-pasan, keuangan biasa-biasa saja, pekerjaan tidak terlalu high class, kita pun tak memiliki talenta yang spesial, namun betapapun kecilnya peran kita dalam apapun lingkungan di sekitar kita, kita tetaplah orang yang berharga. Walaupun lingkungan memberikan kita cap "orang kecil", kita tetaplah orang penting yang dibutuhkan. Tuhan menciptakan ada binatang yang besar atau binatang yang kecil, orang kaya atau orang miskin, orang cacat atau orang sempurna, orang bertubuh pendek atau orang bertubuh tinggi dengan tujuan saling melengkapi. Cobalah bayangkan kalau semua orang hari ini kaya. Siapa yang mau menjadi pembantu, atau siapa yang mau jadi tukang sampah? Kalau hari ini semua orang baik dan tak pernah ada tindak kejahatan, lalu bagaimana kita bisa mempraktekan kasih dan belajar berempati dengan kesulitan orang lain? Kalau hari ini semua orang terlahir sempurna dan hebat, bagaimana kita bisa belajar saling melengkapi dan menolong?

Keluarga yang Dikasihi Tuhan, jangan rendah diri kalau hari ini kita terlahir sebagai "orang kecil". Jadilah seperti laher yang walaupun kecil namun berdaya guna sangat besar. Kecil tidak selalu identik dengan kekurangan atau kelemahan, namun sesuatu yang kecil pasti tetap memiliki nilai tinggi kalau kita mau memanfaatkannya sebaik mungkin dan terus bertekun dalam memperbaiki diri. • Richard T.G.R


* Artikel ini dimuat di RHK Aletea – Rabu, 15 Desember 2010

Otak Vs Komputer


Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Matius 25 : 15

Bacaan : Matius 25 : 14 – 30

Komputer berasal dari bahasa Inggris "to compute", yaitu menghitung. Namun, berapa sering Anda menggunakan komputer untuk hal-hal yang rumit? Beragam jawaban akan diberikan tergantung kita bertanya pada siapa. Untuk seorang penulis, komputer digunakan untuk menulis, untuk seorang arstitek komputer digunakan untuk mendesain bangunan atau rancangan sesuatu yang dibuatnya. Untuk pengangguran komputer hanya digunakan untuk main game atau chating. Untuk seorang pelaku cyber crime komputer digunakan untuk menjebol data perbankan atau mempublikasikan gambar porno. Komputer bisa digunakan dalam pekerjaan jenis apapun karena komputer bisa menerima software jenis apapun untuk menjalankan program yang diinginkan pemiliknya.

Otak kita semua jauh lebih canggih daripada komputer tercanggih yang pernah dibuat sampai sekarang. Namun, bagaimana cara kita menggunakan otak kita? Software atau inputan apa yang selama ini kita masukan dalam otak kita? Kita semua diciptakan Tuhan untuk serba bisa dan sangat hebat dalam bidang-bidang tertentu, hanya sayang terkadang kita tak mau memasukan atau mengupgrade "sotfware" dalam otak kita. Ambillah contoh sederhana kita ingin bisa mendengarkan MP3 namun kita tak mau memasukkan software winamp, jelas kita tak mungkin bisa mendengar musik. Sama seperti otak, Tuhan sesungguhnya membekali kita dengan satu talenta seperti menjadi singer, namun jika kita malas belajar nyanyi, malu tampil didepan banyak orang, malu belajar bagaimana menjadi singer yang hebat. Alhasil kita tak akan pernah menjadi singer yang hebat.

Anda adalah orang yang luar biasa. Kemampuan Anda tak hanya satu atau dua hal saja namun sangat banyak. Gali terus talenta atau kemampuan yang belum Anda kuasai. Kalau hari ini Anda sudah sangat hebat dengan satu atau dua talenta, puji Tuhan. Namun jangan puas hanya dengan satu atau dua talenta itu karena Tuhan sangat ingin Anda mengembangkannya. Tuhan bangga dan memberkati lebih banyak lagi kepada orang yang berbuah talentanya, tirulah teladan mereka dengan terus-menerus menggali talenta baru sehingga kehidupan Anda terus bertumbuh. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Next – Senin, 13 Desember 2010

Tidur Nyenyak


Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman. Mazmur 4 : 9

Bacaan : Mazmur 4 : 1 – 9

Sebagian kita mungkin berpikir dengan semakin bertambahnya usia, tidur bukan masalah yang sulit. Bahkan mungkin akan jauh lebih mudah. Padahal kenyataannya tidaklah begitu. Semakin bertambahnya usia, semakin mudah jadwal tidur kita terganggu. Pada usia mulai beranjak tua, kita mulai merasakan susahnya mata diajak kerjasama untuk terpejam dan terbang ke alam mimpi sementara badan terasa letih ingin segera beristirahat. Memasuki usia 40-an, gangguan insomnia umumnya disebabkan oleh masalah biopsikososial, seperti kecemasan dan depresi. Gangguan tidur yang dialami orang yang mengalami kecemasan biasanya terjadi menjelang mau tidur. Orang tersebut susah memejamkan mata dan pikiran melayang kemana-mana. Sebaliknya orang yang insomnia karena depresi biasanya mudah terlelap, namun tak mampu tidur nyenyak, bahkan sering mengalami mimpi buruk dan mendadak terbangun dengan tubuh berkeringat dingin.

Keluarga yang Dikasihi Tuhan, tidur adalah salah satu kebutuhan pokok yang kita perlukan agar sehat baik secara jasmani dan rohani. Lalu bagaimana caranya kalau kita mengalami insomnia? Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada Tuhan. Persembahan di sini tidak semata materi seperti perpuluhan atau persembahan kolekte, namun dari bagaimana cara kita menjalani kehidupan setiap hari. Apakah setiap hari kita isi dengan perbuatan-perbuatan yang berkenan di mata Tuhan atau kita gemar berbuat dosa? Saat akan beranjak tidur, berdoalah kepada Tuhan untuk kita tidak khawatir akan hidup ini. kesusahan sehari cukuplah untuk sehari kata firman Tuhan, sehingga untuk apa kita memikirkannya sepanjang hari? Tuhan ijinkan kita menghadapi masalah demi masalah tentu tak akan melebihi kekuatan yang kita punya untuk mengatasinya sehingga jangan pernah khawatir. Saat kita bekerja, gunakan pikiran kita untuk bekerja. Saat kita bersama keluarga, gunakan pikiran kita untuk mengasihi keluarga. Saat kita beristirahat, istirahatkan pikiran kita agar kita memiliki tenaga untuk menghadapi hari esok dan pikiran serta fisik kita mendapat ketenangan. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di RHK Aletea – Senin, 13 Desember 2010

Persiapan Dini


Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. Matius 24 : 36

Bacaan : Lukas 17 : 20 – 37

Tiket kereta api arus mudik mulai H-7 Lebaran yang jatuh tanggal 4 September 2010 dengan tujuan berbagai daerah di Pulau Jawa sudah dapat di beli langsung secara online pada tanggal 5 Agustus 2010. Pembelian online ini dapat dilakukan di stasiun-stasiun kereta api utama terdekat, ATM, dan kantor pos. Kenapa PT. KA menjual tiket jauh-jauh hari, toh tiket itu akan tetap terborong habis? Hal ini dilakukan agar para calon penumpang bisa lebih awal membeli tiket dan tidak repot mengantri atau membeli pada calo saat masa mudik tiba. Selain itu, hal ini akan membuat waktu calon penumpang lebih efisien karena tak perlu mengantri di loket stasiun dan tidak kehabisan tiket. (Sumber : Harian Kompas, Kamis, 5 Agustus 2010).

Girls, untuk membeli tiket kereta api saja kita harus membelinya jauh-jauh hari agar tidak kehabisan. Lalu bagaimana cara membeli tiket pergi ke surga? Tiket pergi ke surga tak perlu kita beli karena Tuhan Yesus sudah memberikannya gratis bagi kita yang percaya kepada Dia dan mengisi kehidupan kita dengan melakukan apapun yang menjadi perintah-Nya. Pertanyaan sekarang, sudahkah kita mengisi hidup kita dengan melakukan apa yang Tuhan perintahkan, atau kita hanya sekedar percaya saja namun tidak melakukan apa-apa untuk Tuhan? Orang yang menjadi Kristen hanya dengan modal percaya, ibarat calon penumpang kereta yang mau mudik namun tak mau beli tiket jauh-jauh hari. Dia menganggap masih lama kok lebarannya, santai aja. Padahal orang-orang berlomba membelinya agar tidak kehabisan. Banyak orang Kristen hari ini menganggap kiamat, atau hari kematian masih jauh karena fisiknya masih sehat dan kuat, keuangan oke, pekerjaan oke dan yang paling penting umur masih muda. "Ngapain rajin ke gereja, rajin doa, hidup jujur dan kudus, toh umur masih muda. Sok rohani banget sih," kata sebagian orang ketika ditanya masalah kerohanian.

Hari raya Lebaran atau Natal kita tahu hari, bulan dan tahunnya, namun hari kematian-mu atau kiamat tak seorang pun tahu termasuk Tuhan Yesus sendiri. Mari isi hidupmu dengan apa yang Tuhan ajarkan sehingga kamu tak menyesal saat kematian atau kiamat datang secara tiba-tiba. Penyesalan selalu datang terlambat, jangan pernah mau mengalaminya, apalagi penyesalan karena tak bisa masuk surga.• Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Kamis, 09 Desember 2010

Teguran Sahabat


Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah. Amsal 27 : 6

Bacaan : Galatia 2 : 11 – 20

Beberapa waktu lalu saya mendapat tegoran keras dari seorang teman. Kejadian itu bermula ketika saya mengeluhkan tindakan mama saya yang terlalu otoriter dan selalu menuntut ini dan itu seperti anak kecil sehingga saya marah-marah. Mama saya dirawat di panti jompo karena papa sudah meninggal setahun silam dan di rumah tak ada seorangpun yang merawatnya. Awal tahun 2010 kemarin mama jatuh sehingga tulang kakinya patah dan di operasi. Saya dan kakak kandung saya lalu memasukkan mama ke panti dan seluruh biaya rumah sakit dan perawatan panti ditanggung kami berdua. Saya waktu itu marah kepada mama karena setiap kali mengunjunginya dia selalu meminta ini dan itu serta selalu meributkan masalah keuangan sehingga saya sempat naik darah. Mendengar cerita tersebut, teman saya menegor dengan keras agar saya belajar mengasihi mama walaupun dia selalu membuat jengkel dan kesal setiap kali saya berkunjung. "Kamu suka menulis artikel tentang mengasihi, sekarang kamu tidak mengasihi mamamu. Kamu sama aja orang munafik dong," itulah perkataannya yang selalu saya ingat dan dengan malu membuat saya harus mengakui bahwa saya telah berdosa.

Sangatlah tidak menyenangkan mendapat teguran dan mengakui bahwa kita salah. Begitu pula tidak mudah kita menegur kesalahan orang lain, apalagi dia sahabat karib kita. Namun, kita harus berani melakukannya sebagai tanda kita mengasihi sahabat atau teman kita agar dia sadar diri. Paulus dengan berani menegor Kefas (Petrus) yang notabene murid Yesus yang cukup beken karena perbuatan Kefas munafik dan membingungkan orang-orang bukan Yahudi dari Yerusalem yang mendatangi jemaat di Antiokhia. Petrus menjauhi orang-orang yang bukan Yahudi karena takut menghadapi penolakan dari orang-orang Yahudi dan itu tidak benar. Saya membayangkan Petrus pun sangat malu seperti yang saya alami, namun Petrus menerima teguran itu dengan baik dan mengubah tingkah lakunya. Petrus mengerti bahwa Paulus adalah sahabat sejati yang berani menegur dengan keras demi kebaikannya sendiri sehingga di tahun-tahun berikutnya Petrus menyebut Paulus sebagai "saudara yang kekasih" (II Petrus 3 : 15). Girls, kalau saat ini kamu jengkel, kesal, dan malu karena menerima teguran, padamkanlah panas hati dan berterima kasihlah kepada sahabatmu karena dia "menamparmu" dengan maksud baik. • Richard T.G.R

* Artikel ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Selasa, 07 Desember 2010