Website counter

Jumat, 01 Oktober 2010

Tamu Tak Diundang

Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Matius 13 : 25

Bacaan : Matius 13 : 24 – 30

Lembaga tertinggi sepakbola dunia, FIFA, mendapat tamparan keras akibat peristiwa yang terjadi di Stadion Green Point, Cape Town, Afrika Selatan, pada tanggal 19 Juni 2010. Seusai pertandingan antara Inggris melawan Aljazair yang berakhir imbang tanpa gol, seorang penonton berhasil menembus penjagaan petugas keamanan dan menyelinap masuk ke ruang ganti pemain Inggris. Sang penyusup, Pavlos Joseph, yang beruntung bisa masuk kemudian meluapkan kekecewaannya terhadap permainan Inggris kepada David Beckham. "Kamu (tim Inggris) memalukan," ucapnya kepada The Sunday Mirror. Padahal, beberapa menit sebelum penyusup masuk ke ruang ganti, Pangeran William dan Harry berada di ruang ganti itu bersama Beckham dan Joe Cole. Penyelenggara pertandingan merasa kemalingan karena sehari sebelumnya petugas pengamanan sudah diperingatkan adanya kemungkinan penyusup yang bertindak anarkis. Jumlah polisi pun di tambah 1.000 orang, namun tetap tak mampu mencegah masuknya penyusup.

Sama seperti Pavlos Joseph yang bisa menyusup di tengah pengamanan ribuan polisi, iblis pun tetap bisa masuk dan menebarkan benih-benih kejahatan dalam pikiranmu dengan cara yang teramat halus sehingga kamu kesulitan membedakan apakah sesuatu yang masuk dalam pikiranmu berkenan di mata Tuhan atau tidak. Benih-benih kejahatan itu bisa berupa kemalasan, mengasihani diri sendiri, egois, tak mau menerima nasehat dari pembimbing rohani atau iri hati. Kalau filter rohani kita kuat dan sistem perlindungan iman dalam pikiran kita berjalan baik, kita akan dengan mudah menolak sehingga tidak menjadi tindakan. Namun kalau kita biarkan benih kejahatan itu masuk dan bertumbuh, kitalah yang akan rugi sendiri. Lalu apa yang harus kita lakukan agar bisa membedakan mana benih dari Tuhan atau dari iblis? Sederhana, cobalah bayangkan akibat yang terjadi kalau kita membiarkan benih itu tumbuh dalam pikiran kita. Kalau hal itu sesuai kebenaran firman Tuhan, lakukanlah dalam tindakan. Namun, kalau tidak sesuai kebenaran firman Tuhan, delete sesegera mungkin. Jangan biarkan iblis menanam benih kejahatan dalam hidup kita. • Richard T.G.R


* Tulisan ini dimuat di Renungan Spirit Next – Rabu, 6 Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar