Website counter

Jumat, 29 Oktober 2010

Akar dari Tuhan

Mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain. Mazmur 73 : 5

Bacaan : Mazmur 73 : 1 – 28

Seorang tukang kebun mencoba mengadakan penelitian sederhana. Ia menanam dua buah tanaman yang sama pada lahan yang sama, yang membedakan hanyalah bagaimana cara dia merawat tanaman tersebut. Tanaman yang pertama disirami secara rutin setiap pagi dan sore, sedangkan tanaman kedua disirami dua hari sekali. Ketika tanaman itu bertumbuh cukup besar, tiba waktunya untuk menguji kekuatan akar kedua tanaman ini. Perbedaannya cukup mencolok. Dibutuhkan waktu kurang dari dua menit untuk mencabut akar dari tanaman pertama. Untuk tanaman yang kedua, dibutuhkan waktu lebih lama yaitu empat menit untuk bisa mencabutnya! Mengapa hal ini bisa terjadi? Tanaman yang pertama dimanjakan dengan air yang mudah dia dapat dengan mudah, sehingga akarnya tidak berusaha mencari ke tanah yang lebih dalam. Sedangkan tanaman kedua, karena mendapat suplai air yang lebih sedikit, maka mau tidak mau akarnya mencari sumber air sehingga didapati akarnya lebih kuat karena masuk lebih dalam ke tanah. (Sumber : NN)

Cara Tuhan mendidik orang-orang yang diakui-Nya anak tak jauh beda dengan ilustrasi di atas. Sebagai manusia biasa yang memiliki keinginan, sering kita sadari bahwa seakan-akan Tuhan pilih kasih. Orang yang notabene tidak taat melakukan firman-Nya, berbuat dosa semaunya, tidak takut melakukan tindakan yang bertentangan dengan firman Tuhan, dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan seringkali nasibnya sangat baik. Mereka bisa makan enak di rumah makan manapun dengan uang yang mereka dapat dengan cara yang tidak halal. Mereka bisa beli pakaian baru, mobil mewah, maupun rumah yang kokoh karena mereka punya uang yang didapat dengan hasil korupsi. Mereka kerja sedikit, namun hasil yang didapat sangat banyak. Sedangkan kita yang berusaha setia dan melakukan segala firman-Nya? Kebanyakan orang Kristen dan termasuk saya pernah merasa iri dan di anak tirikan oleh Tuhan. Kita mati-matian kerja secara jujur, namun untuk makan pas-pasan. Kita berusaha hidup benar sesuai firman Tuhan, teman kita sedikit dan kita di cap sok suci. Kita berusaha selalu berani mengatakan kebenaran dan menegor saat teman kita berbuat dosa, kita malah dibenci dan dikucilkan. Kita berusaha mendapatkan harta dengan cara jujur, hasilnya sangat lama kita dapat. Secara manusia kita merasa menderita dan kok enak benar ya jadi orang dunia. Nabi Asaf pun pernah mengalami apa yang kita alami.

Tuhan memang sengaja membiarkan kita menderita dan bersusah payah untuk mendapatkan sedikit rejeki dan kesenangan karena Dia ingin kita semakin kuat baik secara iman maupun pengenalan kita akan Dia. Menjadi Kristen adalah berani pikul salib, dan salah satu aplikasi tindakannya adalah kita siap hidup jujur namun menderita untuk meneladani Tuhan. Tuhan mengasihi Anda dan saya, oleh karena itu Dia mendewasakan kita dengan tekanan hidup dan keadaan yang tidak menyenangkan. Tuhan ingin kita menjadi Kristen yang kokoh, bukan Kristen yang manja dan rapuh. Apapun masalah dan tekanan hidup yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup Anda saat ini, jangan menyerah dan tetaplah semangat menyelesaikannya. • Richard T.G.R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar