Website counter

Jumat, 01 Oktober 2010

Menyalahkan Tuhan?

Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati. Yohanes 11 : 25

Bacaan : Yohanes 11 : 1 – 44

Ada rasa sakit dalam hati ketika menuliskan kisah di balik kematian papa saya. Sebelum meninggal, papa menderita penyumbatan pada saluran kencingnya sehingga harus menjalani operasi prostat. Kami semua satu keluarga berusaha memberikan yang terbaik untuk papa saat di rumah sakit maupun setelah beliau rawat jalan setelah di operasi. Namun kenyataan berbicara lain, kondisi papa justru semakin memburuk dan setiap waktu dia cegukan terus menerus sehingga sulit bernafas dan tidur. Ada rasa sakit dalam hati ketika melihat penderitaan papa. Saya berusaha membawanya kembali ke dokter yang menangani papa sampai dua kali dan terakhir hendak membawanya kembali ke rumah sakit, namun papa akhirnya meninggal di pelukan saya. Hati saya waktu itu semakin sakit ketika akhirnya tahu papa meninggal karena mengalami infeksi saat di operasi (malpraktek). Besar harapan saya setelah sembuh papa bisa setiap minggu ke gereja bersama saya, namun semua itu hanya menjadi mimpi yang tak akan pernah menjadi kenyataan.

Sebagian pembaca mungkin pernah mengalami kejadian seperti saya. Karena penanganan rumah sakit yang buruk, orang yang kita kasihi harus meninggal. Banyak dari kita tak bisa menerima kenyataan ini dan menyalahkan keadaan, orang lain, bahkan Tuhan. Kita merasa Tuhan tak mengasihi kita dan mengambil orang-orang yang kita kasihi sebelum waktunya. Kita merasa Tuhan tak memberikan kesempatan pada orang yang kita kasihi untuk menjadi Kristen. Saya pernah mengalami yang Anda alami dan rasakan. Saya belajar untuk tak menyalahkan siapapun termasuk Tuhan. Walaupun hati saya sedih mengingat kejadian itu, saya percaya semua ini adalah rencana Tuhan. Apakah kita pikir Tuhan tak mampu menyembuhkan infeksi kalau Dia mampu membuat orang tetap hidup walau 11 hari terkubur dalam reruntuhan bangunan? Apakah kita pikir Tuhan tak mampu memberikan obat terbaik kalau Dia mampu membangkitkan orang mati? Apakah iman kita begitu dangkalnya sehingga kita menyalahkan Tuhan dan membenci-Nya hanya karena Dia mengambil orang yang kita cintai? Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir (Pengkhotbah 3 : 11).• Richard T.G.R


* Tulisan ini dimuat di Renungan Spirit Woman – Jumat, 17 September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar