Website counter

Jumat, 01 Oktober 2010

Orang jujur



Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya. Amsal 11 : 3

Bacaan : Amsal 11 : 1 – 12

Seorang lelaki dari Pennsylvania menemukan amplop yang berisi uang sebesar 3.600 dollar AS atau senilai hampir 36 juta. Dia lalu mengembalikan uang temuannya itu kepada pasangan pengantin setelah pernikahan mereka. David dan Ashley Marasco dari Bridgedville tidak sengaja menempatkan album pernikahan dan amplop hasil sumbangan teman-temannya diatas bagasi mobil setelah pernikahan mereka. Ketika sadar, amplop berisi uang itu telah jatuh entah di mana. Brennan Breene yang juga berasal dari Bridgedville mengatakan, dia melihat amplop itu terjatuh di sebuah jalan sibuk di Washington Pike di Pittsburgh. Dia berhenti dan mengambilnya. Dia mendengar tentang kesialan yang diderita oleh pasangan pengantin baru itu dari situs berita lokal sehingga dia langsung menuju ke kantor polisi untuk mengembalikan amplop itu. Dengan jujur, Breene mengatakan bahwa uang di dalam amplop itu bukanlah miliknya.

Keluarga yang di kasihi Tuhan, kejujuran adalah barang yang langka di dunia ini. Cobalah kita perhatikan berita di surat kabar atau televisi. Berita tentang penipuan, pencurian atau korupsi selalu ada setiap hari dan banyak. Namun untuk berita orang melakukan suatu tindakan jujur, sangatlah sedikit. Tak setiap hari kita bisa membaca ada orang jujur mengembalikan sesuatu yang bukan miliknya atau koruptor kelas kakap dengan tulus mengembalikan uang rakyat tanpa perlu di sita oleh negara. Kejujuran adalah sesuatu yang langka, oleh karena itu sebagai seorang Kristen mari kita hidup jujur. Kejujuran yang kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah wujud tindakan nyata kita menjadi garam dan terang dunia. Mungkin kejujuran kita seakan tiada nilainya dan orang dunia menganggap kita bodoh karena jujur, tetapi kejujuran selalu membawa dampak positif. Orang dunia sudah biasa melakukan berbagai kebohongan dengan berbagai alasan. Sebagai anak Tuhan, mari tunjukkan bahwa kita beda, kita adalah pelaku firman Tuhan. • Richard T.G.R


* Tulisan ini dimuat di RHK Aletea – Rabu, 22 September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar