Website counter

Jumat, 01 Oktober 2010

Indonesia Raya

Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" Lukas 10 : 29

Bacaan : Lukas 10 : 25 – 37

Beberapa waktu lalu saya mengajar salah seorang murid saya yang duduk di kelas VI SD untuk menyanyi lagu Indonesia Raya. Saya sangat kaget waktu tahu dia "kurang hapal" lagu nasional tersebut. Saya lalu bertanya mengapa dia tidak hapal. Bukannya setiap upacara dia harus menyanyikan lagu itu, bukahkah seharusnya hapal? Anak ini dengan polos menjawab dia lebih suka menghapalkan lagu-lagu pop yang sedang tren seperti ST 12, Sherina, atau BCL. Ini gawat sekali pikir saya. Kalau sejak anak-anak saja dia tidak hapal lagu kebangsaan negaranya sendiri, bagaimana caranya dia bisa mencintai tanah airnya dalam tindakannya nyata. Negara tetangga kita, Singapura, bisa begitu maju dan rakyatnya dengan bangga berkata "I’am Singapura", karena setiap hari murid-murid sekolahnya wajib mendengarkan dan menyanyikan lagu kebangsaannya. Tak hanya itu, setelah dewasa mereka harus ikut wajib militer selama beberapa tahun. Sehingga tak heran rasa nasionalismenya tinggi sekali.

Bagaimana dengan penduduk Indonesia? Jujur harus mau kita akui, masih banyak penduduk Indonesia sangat rendah rasa cinta tanah airnya. Hal ini terbukti dari ulah orang-orang terhormat yang rajin korupsi, beberapa anggota DPR yang rajin bolos sidang, para penebang liar yang mengunduli hutan-hutan Indonesia dan para pengemplang pajak. Nah, lalu seberapa dalam rasa cinta kita kepada Tuhan? Kalau kita sungguh-sungguh mencintai Tuhan, tentu kita akan melakukan apapun yang Tuhan perintahkan. Kisah ahli Taurat yang bertanya siapakah sesamaku manusia menunjukkan bahwa orang ini hanya tahu teori namun tak mau praktek. Sebagai orang Kristen, sudahkah kita mengasihi Tuhan dan sesama sebagai bukti kita mencintai Tuhan, tak hanya bisa berteori dan hapal firman?

Rasa nasionalisme yang sejati tak cukup hanya dengan kita hapal lagu kebangsaan, namun tindakan kita sehari-hari juga harus menunjukkan kita mencintai Indonesia seperti memakai produk-produk buatan Indonesia dan tidak korupsi. Mencintai Tuhan sepenuh hati tak cukup hanya kita hapal isi Alkitab dan tahu firman-Nya, namun tindakan kita sehari-hari juga harus menunjukkan bahwa kita mengasihi Tuhan dan sesama. • Richard T.G.R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar