Website counter

Senin, 08 Februari 2010

Seratus Rupiah

By : Richard T.G.R

Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Lukas 16 : 10

Baca : Lukas 16 : 10 – 12


Kalau Anda berjalan dan menemukan koin seratus rupiah, apa yang biasa Anda lakukan? Sebagian besar kita tentu merasa gengsi mengambilnya. Mending kalau nemu uang logam yang lima ratus atau seribu rupiah, ini cuma seratus? Seratus rupiah memang kelihatan sangat tidak berarti di tengah jaman krisis seperti sekarang. Seratus rupiah mungkin hanya bisa untuk beli sebuah permen atau di berikan pengamen waktu kita makan diwarung. Walau kecil, seratus rupiah bisa memberi makan pengamen atau pengemis jalanan, karena mereka tekun mengumpulkannya sedikit demi sedikit. Selisih seratus rupiah bahkan bisa menjadi masalah besar bagi kita yang bekerja dalam bidang Akuntansi karena akan sangat berpengaruhi dalam perhitungan untung rugi. Kita harus rela mengecek satu demi satu di mana selisihnya.

Perbuatan-perbuatan baik kecil yang terkadang di pandang remeh orang-orang sekitar kita hampir sama seperti nasib uang seratus rupiah. Kelihatannya sangat tidak berarti namun menjadi berkat besar suatu hari kelak. Saat kita setia melakukan suatu firman Tuhan yang kelihatan sangat kecil, tanpa sadar kita membuat Tuhan memberi kepercayaan kepada kita untuk menerima berkat yang lebih besar. Mungkin hari ini perbuatan baik kita hanya sebatas bisa memberi seratus rupiah untuk pengamen, memberi segelas air untuk orang yang kecelakaan di depan rumah kita, menolong seorang nenek yang menyeberang jalan, atau memberikan tempat duduk kita pada ibu hamil disebuah bus kota yang sesak, namun Allah Bapa melihat semua perbuatan baik itu.

Satu hari kelak di saat yang tepat, Tuhan akan memberikan berkat yang besar dalam hidup Anda kalau tetap setia dalam perkara-perkara kecil. Mari jalani setiap hari dengan hidup setia dalam segala perkara walaupun perkara itu dipandang remeh oleh orang-orang sekitar kita.


* Di muat di Renungan Harian Spirit Girls – Mei 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar