Website counter

Sabtu, 13 Februari 2010

Memberi Bukti Bukan Janji

By : Richard T.G.R

Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Matius 5 : 13

Bacaan : Matius 5 : 13 – 16


Tahun 2009 merupakan tahun PEMILU bagi Negara kita. Setiap hari akan kita temui spanduk-spanduk dan banner yang di paku dipohon atau dibentangkan dibaliho-baliho besar untuk memilih para wakil rakyat kita. Saat melihat siaran televisi, kitapun disuguhi iklan para partai politik yang dengan manis mengobral janji bahwa mereka akan membawa perubahan untuk Negara kita. Semua partai politik berusaha menarik simpati kita untuk memilih mereka saat pemilu dan menampilkan citra diri mereka sebaik mungkin. Kenyataan yang ada kita semua tahu bahwa para parpol tersebut sebagian besar mudah berjanji namun sedikit memberi bukti. Tahun 2004 lalu banyak parpol menjanjikan perubahan, namun sampai tahun ini keadaan tetap sama sehingga sebagian besar kita pesimis dan tidak percaya akan janji mereka sekarang. Tidak semua parpol jelek, namun lebih banyak parpol yang hanya baik dan peduli saat kampanye.

Janji adalah hutang, sehingga kemanapun kita pergi janji itu akan tetap mengikat kita. Tuhan sangat ingin kita sebagai seorang Kristen menjadi terang dan garam dunia yang memberikan bukti bukan hanya janji. Sama seperti garam yang rasanya harus asin bukan hambar, demikianlah seharusnya hidup kita. Setiap ucapan dan tindakan kita harus sesuai sehingga orang percaya dan melihat terang dan garam Tuhan dalam hidup kita. Kekristenan yang kita percayai hari ini akan sia-sia kalau kita tidak menjadi pelaku firman. Kita berkata saya seorang Kristen, percaya Yesus, rajin ke gereja namun kalau ucapan kita tidak dibarengi tindakan seorang Kristen apa bedanya kita dengan garam yang hambar rasanya? Kalau kita hanya pintar berjanji pada orang namun kita tidak pernah menepatinya apa bedanya kita dengan para parpol yang hanya bisa memberi janji bukan bukti?

Hari ini mungkin kita pesimis dengan para partai politik, namun sudahkah hidup kita memberikan kepastian pada orang-orang sekitar kita akan janji Tuhan? Sudahkah kita sebagai perpanjangan tangan Tuhan memberikan bukti bahwa Tuhan itu baik dan penuh kasih melalui hidup kita sehari-hari? Mari kita jalani hidup kita sehari-hari dengan menjadi seorang Kristen yang memberikan bukti bukan sekadar janji. Teruslah menjadi garam dan terang yang membawa banyak orang mengenal dan percaya kepada Tuhan.


*Di Muat di Renungan Harian Spirit Girls – Mei 2009

1 komentar:

  1. luar biasa, renungan ini mengingatkan saya untuk tidak sembarangan berjanji dan menjadi pelaku firman Tuhan.

    BalasHapus