Website counter

Sabtu, 13 Februari 2010

Iman

By : Richard T.G.R

Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. Ayub 1 : 12

Bacaan : Ayub 1


Kalau hari ini kita di tanya, apakah kita memiliki iman yang kuat teguh kepada Tuhan? Sebagian besar kita pasti akan menjawab saya orang beriman, saya orang yang akan selalu setia kepada Tuhan sampai mati. Puji Tuhan kalau kita bisa berkata seperti itu. Namun pertanyaannya, seberapa dalam iman kita kepada Tuhan sehingga saat badai masalah Tuhan ijinkan datang, kita tetap di dapati setia?

Banyak sekali dari kita bisa setia kepada Tuhan karena Tuhan memberkati hidup kita, keuangan oke, keluarga oke, kesehatan prima, pekerjaan bagus, segala sesuatu berjalan aman dan damai. Namun, sangat sedikit orang setia kepada Tuhan saat perusahaannya bangkrut, di PHK, di vonis terkena penyakit mematikan, anak terlibat narkoba atau prostitusi, di fitnah, intinya segala sesuatu berjalan dengan sangat buruk. Ayub adalah salah satu figur yang patut kita jadikan teladan kalau saat ini kita mengalami berbagai cobaan. Saat kita membaca Alkitab, kita bisa lihat Ayub masih begitu setia kepada Tuhan walaupun ia kehilangan segala-galanya, kecuali imannya kepada Tuhan. Karena iman Ayub yang begitu teguh itulah Tuhan berani menerima tantangan iblis untuk menguji seberapa taat Ayub. Tuhan bangga memuji Ayub di hadapan iblis karena Ayub hamba yang begitu setia.

Iman seperti apa yang kita punya hari ini sehingga Tuhan bisa dengan bangga berkata kepada para malaikat-Nya dan juga iblis bahwa kita adalah hambanya yang setia? Atau justru Tuhan malu memuji kita di hadapan iblis yang siap mencobai kita karena Tuhan tahu iman kita tergantung keadaan? Iman yang sejati hanya terlihat dalam penderitaan hidup, oleh karena itu jangan mengeluh atau undur daripada Tuhan saat penderitaan hidup kita alami saat ini. Belajarlah dari Ayub yang begitu setia sehingga nama Tuhan di permuliakan dan hidup kita menjadi inspirasi bagi banyak orang.


*Di Muat di RHK Aletea – Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar