Website counter

Sabtu, 13 Februari 2010

Jangan Salah Langkah

By : Richard T.G.R

Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Matius 10 : 16

Bacaan : Matius 10 : 16 – 22


Sebagian kita tentu pernah bermain catur. Dalam permainan catur, kita tidak bisa sembarangan melangkah. Kalau sedikit dijabarkan, sebuah pion hanya bisa maju kedepan dan kuda harus berjalan membentuk huruf L. saat bermain pun tentu kita tidak akan sembarangan memaju-mundurkan bidak-bidak catur. Kita akan menghitung-hitung mau maju atau mundur, mengambil pion lawan atau memilih diam ditempat. Sedikit saja kita salah melangkah, maka biasanya lawan main kita yang cerdik akan dapat menguasai permainan dan mengambil satu demi satu bidak-bidak catur yang kita punya. Sedikit demi sedikit kita kemudian kalah karena salah mengambil keputusan. Acap kali kita kalah dalam permainan catur karena meremehkan lawan, memakan bidak catur lawan tanpa berpikir panjang kalau itu hanyalah umpan, atau tidak teliti dan sabar dalam bermain.

Saat kita mengambil suatu keputusan bisa diibaratkan kita menjalankan bidak catur dalam permainan catur. Ada sebab akibat yang akan timbul dari keputusan yang kita ambil. Bisa mendatangkan keuntungan atau malapetaka. Keputusan yang kita ambil akan sangat mempengaruhi kehidupan kita di masa datang. Bisa dicontohkan dalam dunia usaha kadang kita mendapat satu penawaran yang sangat menguntungkan namun harus menyuap pejabat pemerintah. Untung yang didapat memang besar, namun resiko yang harus siap ditempuh pun tidak main-main. Kita bisa dipenjara karena main suap, seperti beberapa kasus suap yang sedang marak menghiasi berita tanah air. Satu keputusan sembrono yang kita ambil bisa menghancurkan hidup kita dimasa datang. Kadang Iblis memang memberikan kita umpan supaya jatuh dalam dosa. Umpan yang kelihatannya mendatangkan keberuntungan, saat kita ambil ternyata menjadi malapetaka yang menghancurkan pertahanan dan kekuatan rohani kita.

Firman Tuhan menasehati kita supaya kita berpikir cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Dunia tempat kita tinggal penuh mara bahaya yang setiap saat bisa membuat kita hancur karena dosa. Berpikir dulu secara jernih sebelum mengambil setiap keputusan. Tidak selalu segala sesuatu yang kelihatan baik dan menguntungkan mendatangkan berkat dalam hidup kita. hati-hatilah dalam melangkah dalam menjalani hidup kita supaya setiap tindakan yang kita buat menghasilkan berkat baik untuk diri kita sendiri maupun sesama. Tetap bergantung pada Tuhan dan jangan mengandalkan diri-sendiri.

*Di Muat di Renungan Harian Spirit Motivator – Maret 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar