Website counter

Sabtu, 13 Februari 2010

Pengorbanan

By : Richard T.G.R

Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. II Korintus 5 : 21

Bacaan : II Korintus 5 : 11 – 21


Pernahkah kita bertanya, mengapa seorang ibu yang menderita kanker stadium tiga begitu tegar mengasuh sembilan orang anaknya sampai ajal menjemput? Pernahkah kita bertanya, mengapa seorang wakil kepala sekolah suatu SLTP rela menjadi pengajar di tiga sekolah yang berbeda dan menjadi pemulung sampah untuk menghidupi anak istrinya? Pernahkah kita bertanya, mengapa ayah kita memberikan makanan enak sedangkan ia sendiri tidak menikmati makanan itu? Pernahkah kita bertanya untuk apa orang-orang itu begitu kuat menahan beban moral dan fisik supaya kita bisa menikmati hidup yang lebih baik atau makanan yang enak hari ini?

Setiap orang yang mengasihi kita, rela melakukan apapun supaya kita bahagia, itulah jawaban pertanyaan di atas. Orang tua kita rela bekerja mati-matian agar kita bisa sekolah sampai sarjana walaupun mungkin mereka cuma lulusan SD. Orang tua rela membelikan makanan enak untuk kita makan sedangkan mereka sendiri tidak menikmatinya karena mereka mengasihi kita. Seorang ibu atau ayah rela menanggung beban perasaan dan fisik yang tidak pernah kita tahu, agar anak-anak mereka kelak menjadi manusia yang berguna. Mereka rela menderita bahkan tidak menikmati jerih payah yang mereka lakukan karena kasih, walaupun mungkin kita mendukakan hati mereka.

Pengorbanan terbesar di dunia dilakukan oleh Tuhan sendiri dengan mengorbanan anak-Nya yang tunggal untuk kita manusia berdosa. Yesus yang tidak berdosa harus rela menanggung segala hukuman dan mati dengan cara paling tragis supaya kita hari layak di sebut anak Bapa. Tuhan tidak berhenti mengasihi kita walaupun saat ini kita terus jatuh dosa. Bagaimana sikap hidup kita hari ini atas pengorbanan Tuhan dan orang-orang yang mengasihi kita? Apakah kita berusaha hidup benar dalam Tuhan atau menikmati hidup dalam dosa? Hiduplah hari ini sesuai kebenaran Firman Tuhan sebagai bukti kita menghargai pengorbanan-Nya.


*Di Muat di Renungan Harian Spirit Girls – Mei 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar