Website counter

Jumat, 12 Februari 2010

Mengenang Gus Dur

By : Richard T.G.R

Kenangan kepada orang benar mendatangkan berkat, tetapi nama orang fasik menjadi busuk. Amsal 10 : 7

Baca : Amsal 11 : 3


Berbicara mengenai Gus Dur, tentu ada banyak sekali penilaian masyarakat mengenai beliau. Gus dur dengan segala kelemahan dan kelebihannya sebagai manusia biasa ternyata meninggalkan beberapa kenangan manis kepada kita semua. Walau secara fisik Gus Dur memiliki banyak kelemahan, beliau menjadi sosok pahlawan bagi beberapa kalangan. Gus Dur pada masa pemerintahannya memperjuangkan persamaan hak masyarakat Tionghoa, menjadikan tahun baru Imlek sebagai hari libur nasional dan menciptakan kerukunan lintas agama. Gus dur mengajarkan kepada kita semua untuk saling menghargai semua agama dan menghormati segala perbedaan yang ada. Gus Dur telah tiada, namun kita bisa mencontoh teladan beliau untuk mengasihi semua orang tanpa memandang muka.

Apa rahasia Gus Dur dicintai rakyat Indonesia dari berbagai kalangan? Apakah karena beliau pernah menjabat presiden? Apakah karena mempunyai kekuatan massa? Apakah karena beliau membela masyarakat Tionghoa yang menjadi kaum minoritas? Apakah karena rasa humornya yang tinggi dan terkesan santai aja menghadapi masalah dengan jawaban gitu aja kok repot? Rahasia Gus Dur adalah dia melakukan apa yang benar dan apa yang seharusnya di lakukan. Beliau tidak mau mengikut arus dan memilih menjadi diri sendiri di tengah lingkungan yang terkadang tidak mendukungnya.

Hari ini kita mengenal banyak orang baik seperti Gus Dur, Ibu Theresa, atau Helen Keller, dan tak sedikit diantara kita ingin seperti mereka. Kita ingin orang-orang mengenal kita sebagai sosok yang berintegritas dan saat mati mereka mengenang amal baik kita. Lalu apa yang harus kita lakukan agar bisa seperti mereka? Jadilah pelaku Firman Tuhan dalam setiap tingkah laku kita. Firman Tuhan itu sangat simple yaitu Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Lukas 10 : 27). Apapun profesi kita hari ini, kalau kita melakukan kebenaran Firman Tuhan maka kita akan dikenal sebagai orang benar dan meninggalkan kenangan indah bagi dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar