Website counter

Jumat, 12 Februari 2010

Hidup Jujur

By : Richard T.G.R

Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan tidak akan terhindar. Amsal 19 : 5

Bacaan : Amsal 19 : 22


Berbohong apapun jenisnya adalah dosa dan suatu saat kita akan menerima akibat kebohongan yang kita lakukan. Dalam sebuah surat kabar, termuat sebuah berita bahwa seorang karyawati Nationale Suisse di Zurich, Swiss, terpaksa di pecat karena ber facebook ria. Lho apa salahnya? Karyawati ini, ternyata waktu itu mengajukan ijin tidak masuk kantor dengan alasan sakit yang mengharuskan dia beristirahat total dan tidak bekerja di depan komputer. Tak dijelaskan jenis penyakit apa itu, namun ia ketahuan bergunjing di facebook tepat di hari ia tidak masuk kantor dan mengajukan ijin. Apa boleh buat karena telah berbohong dan meruntuhkan kepercayaan bosnya, ia harus kehilangan pekerjaannya.

Dalam dunia kerja, berbohong sadar tanpa sadar mungkin sering kita lakukan. Kita pergi belanja di mall, tapi mengajukan alasan ke bos bahwa sedang melobi customer. Kita tak masuk kerja dengan alasan sakit, namun sesungguhnya kita ingin menghindari meeting yang akan menganalisa kinerja kita selama ini. Kita membohongi pelanggan dengan berkata tak di tempat karena kita memiliki hutang dengan dia. Kita berbohong sebetulnya untuk menutupi kesalahan atau kemalasan kita, namun bohong tetaplah dosa. Alkitab dengan jelas menulis siapa yang berbohong pasti akan mendapat hukuman, cepat atau lambat. Kalau Tuhan dalam sepuluh perintah-Nya saja melarang berbohong, mengapa kita tidak bisa berkata jujur pada bos atau orang lain?

Beranilah hidup jujur seberapapun buruknya diri kita, karena itulah yang akan membuat orang respek dengan diri kita. Kebohongan untuk sesaat memang mengenakkan dan membuat kita seakan terluput dari masalah, namun sesungguhnya itu awal dari kehancuran kita. Sekali kita ketahuan berbohong, akan sangat sulit bagi orang yang kita bohongi untuk bisa menaruh kepercayaan pada kita. Jalani hidup kita dengan penuh kejujuran karena itu yang membuat kita berkenan di mata Tuhan dan sesama.


*Di Muat di Renungan Harian Spirit Girls – Februari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar