Website counter

Senin, 08 Februari 2010

Abide With Me


By : Richard T.G.R

Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-nya, katanya: "tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Lukas 24 : 28 – 29

Baca : Lukas 24 : 13 – 35


Tinggal sertaku hari telah senja. Gelap makin turun, Tuhan tinggallah. Lain pertolongan tiada kutemukan, maha penolong tinggal sertaku. Hidupku surut ajal mendekat, nikmat duniawi hanyut lenyap, tiada yang tahan, tiada yang teguh. Kau yang abadi tinggal sertaku. Aku perlukan Dikau tiap jam, dalam cobaan Kaulah yang kupegang. Siapa penuntun yang setaraMu, siang dan malam tinggal sertaku.” Sebait lagu di atas merupakan lagu penghiburan di kala papa saya meninggal dunia (28 Agustus 2009) beberapa waktu lalu. Belakangan saya baru tahu bahwa lagu tersebut merupakan lagu lama yang di buat pada tahun 1847 oleh Henry F. Lyte yang berjudul Abide With Me.

Di tinggal untuk selama-lamanya oleh orang yang saya kasihi, merupakan sesuatu yang tidak mudah saya terima. Di mata saya, papa merupakan sosok yang selalu berusaha memenuhi kebutuhan kami anak-anaknya, termasuk saya agar bisa sekolah di Semarang. Saat saya sedang berbeban berat, papa selalu memberikan nasehat-nasehat yang menguatkan. Kalau hari ini saya bisa menjadi penulis, itu semua bisa terjadi karena dukungan doa dan motivasi dari papa, walaupun tidak kelihatan. Rasa kehilangan yang saya rasakan kurang lebih sama dengan para Murid Yesus saat Dia mati. Para murid kehilangan guru yang selama ini bersama-sama mereka, mengajar mereka, berjalan ke sana ke mari, ngobrol, makan, dan tidur bersama mereka. Namun, setelah tiga hari berlalu, Tuhan menggenapi janji-Nya bahwa Ia hidup kembali. Dukacita berganti menjadi sukacita karena Yesus hidup.

Kalau hari ini, ada diantara kita mengalami kesedihan karena kehilangan orang yang kita kasihi, ingatlah bahwa Tuhan selalu bersama-sama kita walaupun Dia tak kelihatan. Dia akan selalu ada menemani kita dalam segala keadaan, dan satu hari kelak kita akan bertemu Dia muka dengan muka dan juga orang-orang yang kita kasihi, kalau kita tetap setia mengikut Tuhan.


* Di muat di Renungan Harian Spirit Girls – Januari 2010
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar