Website counter

Senin, 08 Februari 2010

Naik Darah


By : Richard T.G.R

Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar. Amsal 14 : 17

Baca : Amsal 14 : 29


Pasangan dari Norwell, West Monroe, ini memang tidak sabaran. Hanya karena tidak sabar dengan lambannya pelayanan di restoran cepat saji KFC, mereka lalu menghina seorang laki-laki yang meminta mereka berhenti berteriak-teriak demi ketenangan anak-anak yang juga berada dalam antrean. Pasangan ini lalu di tahan setelah para saksi mata mengatakan kepada polisi bahwa mereka akhirnya memukuli lelaki itu ketika mereka meninggalkan restoran. Polisi mengatakan, Jared Garfagna (31) dari Marshfield meninju lelaki itu tepat di kepalanya. Tidak hanya itu, pasangannya, Sarah Mohn, juga menendang laki-laki itu. Korban terluka di pelipisnya. Mohn bahkan didakwa dengan tuduhan penghinaan dan melukai orang lain dengan senjata berbahaya. Kedua orang ini terpaksa harus berurusan dengan pengadilan hanya gara-gara tidak sabar menikmati dua potong ayam goreng.

Pengalaman di atas kiranya menjadi bahan renungan buat kita yang memiliki temperamen gampang naik darah. Walaupun situasi kadang tidak menggenakan dan kita seakan diperlakukan tidak adil, tetap sabar adalah sesuatu yang harus kita lakukan. Lebih baik kita menahan diri sejenak daripada melampiaskan kemarahan yang berujung merugikan diri sendiri. Mari kita belajar sabar mulai dari hal-hal kecil seperti bersabar saat mengantri di bank, bersabar saat menghadapi omelan pelanggan atau bos, bersabar saat bos tak kunjung mentransfer gaji kita, bersabar saat anak-anak kita berbuat nakal, dll. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Miliki sikap sabar dalam segala sesuatu yang kita hadapi. Semakin kita bisa bersabar, itu tandanya kita semakin bijaksana. Jangan biarkan amarah membuat Anda bertindak membabi buta, namun belajarlah mengungkapkan kemarahan Anda dengan melakukan cara yang positif dan tidak merusak.


* Di muat di Renungan Harian Spirit Woman – Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar