Website counter

Senin, 08 Februari 2010

Failure


By : Richard T.G.R

Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. II Korintus 12 : 10


Baca : Roma 8 : 18 – 30


Siapakah motivator terhebat? Sebagian Anda mungkin akan menjawab Andrie Wongso. Jawaban Anda benar, namun bukan dia. Anda mungkin akan berkata Mario Teguh, jawaban Anda tidak salah, namun bukan dia yang terhebat. Anda mungkin mengambil nama motivator dari luar negeri, James Gwee atau Zig Ziglar, jawaban Anda tepat tetapi bukan mereka. Lalu siapa dong? Motivator terhebat adalah kegagalan Anda sendiri. Kegagalan Anda tidak banyak mulut namun menunjukkan dengan jujur di area mana Anda lemah dan harus berubah.

Kegagalan adalah motivator terhebat, saya sendiri pernah merasakannya. Saat saya pertama kali menulis, saya harus berkali-kali menerima kegagalan di tolak redaksi dan memperbaiki tulisan. Sekarang saya sudah jauh lebih baik walaupun bukan yang terbaik. Banyak orang sukses belajar dari kegagalan. Petrus harus berkali-kali gagal sebelum menjadi seorang rasul yang berani. Thomas Alfa Edison harus ribuan kali gagal sebelum berhasil menciptakan bola lampu. H.C Andersen berkali-kali ditolak tulisannya sebelum sukses dengan dongeng-dongengnya yang terkenal. Walt Disney berkali-kali di tolak sebagai illustrator dan berhutang makan sebelum sukses menciptakan tokoh kartun Mickey Mouse. Ketika seseorang bertemu dengan kegagalan, satu-satunya cara yang paling logis adalah bangkit kembali dan melakukan sesuatu dengan lebih baik.

Tahukah Anda mengapa buku-buku motivasi dan seminar-seminar motivasi laris manis walaupun harus merogoh kocek lumayan mahal? Karena banyak orang merasa gagal dan takut gagal. Ironisnya, banyak orang baca buku motivasi atau mengikuti seminar motivasi, namun sedikit sekali yang benar-benar bangkit dan berhasil sukses. Hal ini bisa terjadi karena sebagian besar orang tak mau berubah dan hanya menjadi pendengar yang baik. Tuhan memberikan kita kebebasan untuk menjadi orang sukses atau orang gagal, manakah yang Anda pilih?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar