Website counter

Senin, 08 Februari 2010

Mangga dan Jagung


By : Richard T.G.R

By : Richard T.G.R
Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, ..... yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Yeremia 17 : 8

Baca : Yeremia 17 : 7 – 8 dan Matius 25 : 14 – 30


Bagi kita yang suka berkebun atau bercocok tanam, tahukah kita perbedaan antara menanam pohon jagung dan pohon mangga? Mungkin kita akan menjawab bahwa menanam jagung lebih mudah dan lebih cepat berbuah sedangkan menanam mangga membutuhkan waktu yang lama untuk berbuah dan perawatannya harus telaten. Jawaban itu benar, namun ada satu lagi jawaban. Pohon jagung sebaik apapun mutunya, ia hanya akan menghasilkan buah sekali setelah itu mati, sedangkan pohon mangga bisa berbuah berkali-kali pada musimnya untuk waktu yang cukup lama. Memang secara perawatan lebih mudah jagung, namun secara hasil pohon mangga lebih banyak menghasilkan buah dan harga buahnya lebih mahal daripada harga setongkol jagung.

Hari ini, dengan cara apa kita mengelola sumber daya yang Tuhan? sumber daya berupa talenta, uang, dan waktu kita, sudahkan semua itu di gunakan untuk terus menerus menghasilkan buah, atau hanya sekali berbuah setelah itu mati? Dalam hal keuangan, apakah gaji yang kita dapat setiap bulan langsung habis untuk kebutuhan sehari-hari atau gaji itu sebagian kita gunakan untuk usaha sampingan? Dalam hal pelayanan, sudahkah talenta kita digunakan sehingga menghasilkan banyak buah atau talenta tersebut kita kubur dan tidak di kembangkan? Dalam hal waktu, sudahkan kita menggunakan waktu kita secara efisien untuk bekerja melayani Tuhan dan mencari nafkah atau waktu kita sia-siakan untuk malas-malasan?

Tuhan ingin kita berbuah banyak dalam mengikut Dia. Tidak mudah untuk bertumbuh secara cepat. Seperti pohon mangga, kita harus rela meluangkan waktu untuk memberi perhatian dan perawatan supaya firman yang Tuhan tanamkan dalam hati bertumbuh dengan baik. Kita harus telaten membasmi hama-hama penganggu yaitu dosa-dosa dan kebiasaan yang tidak berkenan dihadapan Tuhan. Kita harus bertahan menghadapi angin dan hujan masalah dalam hidup. Saat bertahan menghadapi semua itu, pada waktunya akan kita dapati kita bertumbuh menjadi orang Kristen yang kuat dan berbuah dengan baik. Jadilah seperti pohon mangga yang terus berbuah lebat dan kuat dalam menghadapi alam.


* Di muat di Renungan Harian Spirit Motivator – Maret 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar