Website counter

Selasa, 30 Agustus 2011

Tuntas


Bacaan : Matius 10 : 34 – 42
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Matius 10 : 38

Awal bulan April, saya menderita radang tenggorokan yang membuat saya terpaksa beristirahat selama dua hari. Supaya lekas sembuh, saya pergi berobat ke dokter dan oleh dokter saya diberikan beberapa jenis obat melalui resep, yang salah satunya saya tahu adalah obat antibiotik dosis tinggi. Saat membeli obat tersebut dengan resep dokter di apotik, penjaga apotik berkata bahwa antibiotik itu harus diminum habis selama tiga hari berturut-turut sebanyak tiga kali sehari. Saya lalu bertanya kalau saya sudah sembuh di hari kedua, apakah boleh saya hentikan saja minum antibiotik itu, toh saya sudah sembuh. Penjaga apotik lalu menjelaskan sembuh tidak sembuh dalam tiga hari, antibiotik harus habis diminum sebab jika tidak maka kuman-kuman dalam tubuh akan kebal terhadap antibiotik. Sehingga jika kelak saya sakit lagi, saya harus minum antibiotik yang lebih tinggi dosisnya agar sembuh.

Sama seperti antibiotik yang harus habis diminum selama tiga hari berturut-turut agar kuman benar-benar mati dan tidak kebal, kita pun harus tuntas dalam mengikut Tuhan dan memikul salib. Sebagian orang Kristen saat ini mendapat label tomat alias tobat kumat karena mereka setengah-setengah dalam melakukan firman Tuhan. Contohnya mereka berketetapan untuk berhenti merokok dan berusaha keras hingga berhasil. Namun keberhasilan itu hanya sementara, dua bulan berhenti, bulan ketiga kumat lagi. Bulan keenam mencoba, namun rasanya lebih susah berhenti daripada bulan pertama dan kedua. Kalau kita ingin membasmi rumput, kita tak cukup hanya membabat bagian atasnya, namun akarnya harus kita cabut. Kita ingin membunuh ular berbisa, maka kita tak cukup hanya menebas sebagian badannya namun juga kepalanya. Kita ingin terbebas dari satu belenggu dosa, kita pun harus tuntas membersihkannya. Oleh karena itu Tuhan Yesus dengan sangat jelas menjabarkan syarat-syarat mengikut Dia, jika setengah-setengah dalam mengikuti syaratnya Yesus, maka orang itu tak layak. Syarat Yesus pun masih berlaku sampai saat ini untuk kita semua murid-muridNya.

Kalau saat ini kita masih selalu jatuh bangun dalam usaha kita untuk terbebas dari satu belenggu dosa, kemungkinan besar kita masih setengah hati atau tidak tuntas dalam menuruti perintah-perintah Tuhan. Mari kita sama-sama belajar untuk tuntas dalam melakukan perintah Tuhan, sehingga perlahan tapi pasti kita benar-benar terbebas dari segala belenggu dosa yang membelenggu hidup kita dan kita layak menjadi murid-Nya. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Next – Selasa, 20 September 2011
Pertanyaan    : Apakah aku setengah-setengah dalam mengikut Tuhan.
Aplikasi          : Tuntas dalam melakukan perintah Tuhan.
Doa                 : Tuhan, ajar aku tuntas melakukan segala sesuatu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar