Website counter

Senin, 29 Agustus 2011

Kristen yang Optimis


Baca : Habakuk 3 : 17 – 19 dan Matius 6 : 25 – 34
ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi). (Habakuk 3 : 19)

Penelitian terbaru pada otak manusia yang dilakukan dokter ahli syaraf Randy Gollub dari Rumah Sakit Massachusetts, Amerika Serikat, bersama para ilmuwan dari Inggris dan Jerman,  membuktikan bahwa pikiran pesimis dapat menghambat efektivitas terapi. Mereka melakukan penelitian kepada 22 sukarelawan sehat dan dimuat di Science Translational Medicine. Di kaki sukarelawan dilekatkan pemanas. Peneliti kemudian memasang jarum infus untuk memasukkan obat penghilang rasa sakit dan cairan biasa. Secara simultan otak para sukarelawan di-scan. Ketika peneliti menyatakan mereka mengalirkan obat penghilang rasa sakit, walaupun sesungguhnya yang dialirkan hanya cairan biasa, rasa sakit yang diderita para sukarelawan berkurang drastis. Sebaliknya saat peneliti menyatakan obat dihentikan, gambaran rasa sakit di otak sukarelawan meningkat lagi.

WANITA, ribuan tahun lalu sebelum para ilmuwan menemukan fakta bahwa rasa pesimis bisa menghambat efektivitas (dalam percobaan melalui terapi), Tuhan Yesus sudah mengajarkan kepada kita semua untuk jangan kuatir, karena kekuatiran tidak dapat menambah sehasta saja pada jalan hidup kita. Kekuatiran adalah nama lain dari pesimis, karena kita tidak mampu lagi melihat berkat-berkat Tuhan yang luar biasa, melainkan hanya fokus pada kekurangan atau masalah kita.

Rasa pesimis hanya akan membuat kita tidak bisa menikmati berkat-berkat Tuhan seperti tubuh yang sehat, pekerjaan yang selama ini mencukupkan kebutuhan kita, atau situasi negara kita yang damai. Kita jadi lebih memikirkan kondisi dunia yang semakin sulit secara ekonomi, ketidakadilan hukum yang sering terjadi, atau harga bahan-bahan pokok yang mahal, sehingga ujung-ujungnya kita mengeluh dan berkata hidup ini susah. Tentu ini tidak baik karena Tuhan ingin kita menjadi murid-Nya yang optimis, yang selalu melihat segala sesuatu yang terjadi pada diri kita dengan sudut pandang positif, sehingga tindakan dan hasil positif pula yang akan kita kerjakan dan terima.

WANITA, Tuhan adalah kekuatan kita sehingga sekalipun kita mengalami kesusahan secara finansial, sakit penyakit, atau masalah dalam keluarga, kita tetap bersorak-sorak memuji Tuhan. Jadilah anak Tuhan yang optimis sehingga kita bisa menjalani hari demi hari dengan penuh sukacita. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Minggu, 4 September 2011
Pertanyaan    : Apakah aku orang yang optimis?
Aplikasi          : Optimislah dalam menjalani hari demi hari.
Doa                 : Tuhan, ajar aku agar menjadi murid-Mu yang optimis dalam menjalani hidup. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar