Website counter

Rabu, 10 Agustus 2011

Melempar Kesalahan


Baca : Kejadian 3 : 1 – 24 dan I Samuel 13 : 1 – 22
Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." (Kejadian 3 : 12)

Tidak mau bertanggung jawab dan menjadikan orang lain sebagai kambing hitam sudah biasa terjadi bahkan sejak jaman Adam dan Hawa. Oleh karena itu jangan pernah kaget atau merasa sangat sial kalau Anda hari ini menjadi kambing hitam atas kesalahan orang lain. Jangan dendam atau balas melakukan sesuatu yang jahat karena orang yang menjadikan Anda kambing hitam sesungguhnya adalah orang yang pengecut dan perlu dikasihani.

Wanita, banyak orang menjadikan orang lain sebagai alasan suatu kesalahan yang mereka perbuat. Ada pegawai yang berkali-kali datang terlambat ke kantor dengan alasan busway yang mereka tumpangi selalu terjebak macet. Ada pula maling motor yang tertangkap polisi memberi alasan bahwa dia mencuri demi memenuhi kebutuhan hidup anak istri, namun mencurinya berkali-kali.

Kita seringkali senang mengomentari orang-orang yang suka melempar kesalahan, namun apakah kita sendiri sudah menjadi pribadi yang bertanggung jawab? Banyak orang hari ini hanya bisa ngomong, namun dia sendiri tidak mau bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. Mereka mencontoh Adam dan Hawa yang melempar kesalahan kepada ular, yang ujung-ujungnya menyalahkan Tuhan. Karena tak mau mengaku salah padahal jelas-jelas bersalah, akhirnya manusia mendapat hukuman.

Berani mengakui kesalahan jauh lebih terhormat daripada melempar kesalahan. Daud lebih di sayang Tuhan daripada Saul sebab mau mengakui dosanya berselingkuh dengan Betsyeba, daripada Saul yang menyalahkan Samuel karena tak kunjung datang saat pembakaran korban. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa. Tuhan dan manusia akan tetap menghargai dan memaafkan, kalau kita mau mengakui kesalahan itu dan belajar dari kesalahan itu. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Selasa, 02 Agustus 2011
Pertanyaan     : Apakah aku berani mengakui kesalahan?
Aplikasi          : Beranilah mengakui kesalahan.
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk berani mengakui dosa dan kesalahanku. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar