Website counter

Selasa, 30 Agustus 2011

Perjuangan Melawan Lupa


Baca : Yesaya 49 : 14 – 21
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. (Yesaya 49 : 15)

Manusia adalah mahluk yang pelupa. Anda tidak percaya? Berikut beberapa bukti sederhana bahwa kita kadang bisa lupa baik sengaja maupun tidak sengaja. Masih ingatkah Anda, menu makan siang apa yang Anda makan dua bulan lalu? Masih ingatkah Anda siapa nama lengkap guru kelas VI SD Anda? Masih ingatkah Anda kapan pertama kali Anda bisa naik sepeda? Masih ingatkah Anda siapa nama dokter yang membantu persalinan buah hati Anda? Masih ingatkah Anda kapan pertama kali pergi meninggalkan rumah untuk sekolah di luar kota? Ada beberapa di antara kita yang mampu mengingat, namun kebanyakan kita biasanya sudah lupa. Lupa adalah sesuatu yang wajar dan manusiawi selama itu tidak dibuat-buat untuk menyelamatkan kita dari suatu kesalahan. Beberapa orang sengaja memberikan alasan lupa saat tidak mengerjakan sesuatu dan mendapat tegoran, padahal mereka tidak lupa.

Karena kita manusia yang pelupa maka kita setiap hari melakukan saat teduh agar selalu teringat dengan kebaikan Tuhan. Memang kadang kita bosan karena setiap hari selama bertahun-tahun kita harus membaca dan merenungkan ayat-ayat yang selalu sama. Mungkin sebagian pembaca ada yang sudah berhasil membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu lebih dari sekali. Beberapa di antara kita mungkin hapal sebagian besar firman Tuhan. Sangat baik dan luar biasa jika kita sudah berhasil membaca Alkitab dari awal sampai akhir dan hapal sebagian atau bahkan seluruh firman Tuhan. Namun tak cukup hanya hapal dan berhasil membaca dari awal sampai akhir, Tuhan ingin kita selalu mengingat kasih-Nya yang luar biasa. Tuhan ingin kita tak hanya sekedar baca saat teduh di pagi hari namun kemudian lupa di sore hari, Tuhan ingin kita senantiasa ingat Dia, sehingga seberat apapun tekanan hidup menekan, kita senantiasa kuat.

WANITA, Bagi kita yang sudah memiliki anak, sebagai orangtua yang normal tentu kita selalu ingat dan menyayangi anak, walaupun anak itu nakal dan kadang tidak peduli dengan keadaan kita. Sebagai seorang anak pun, kita pasti selalu mengingat orangtua yang sudah membesarkan dan mendidik kita, walaupun mereka tidak sempurna. Kita pun berusaha membalas budi mereka dengan menengok, merawat, atau mencukupkan kebutuhan mereka saat usia mereka sudah senja dan tak mampu bekerja. mari kita menjadi anak Tuhan yang selalu mengingat kasih-Nya dengan hidup taat sesuai perintah-Nya dan menjalani hari demi hari seturut ajaran-Nya. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Kamis, 22 September 2011
Pertanyaan    : Apakah aku selalu mengingat kasih-Nya setiap hari?
Aplikasi          : Selalu ingat kasih Tuhan.
Doa                 : Tuhan, bantu aku agar selalu mampu mengingat kasih setia-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar