Website counter

Rabu, 10 Agustus 2011

Perkataan = Perbuatan


Baca : Matius 23 : 1 – 36
Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. (Matius 23: 3)

Awal bulan November 2010, banyak orang di buat tercengang-cengang saat melihat sebuah foto yang dimuat media cetak maupun elektronik. Foto seorang Gayus Tambunan yang di tahan di Rutan Brimob, Kelapa Dua, Depok, bisa dengan asyik dan santainya menonton pertandingan dengan menggenakan kacamata dan rambut palsu. Belakangan, Gayus mengaku bahwa memang benar foto itu adalah dirinya. Dia sengaja menyamar karena bosan berada dalam penjara. Tentu saja berita yang terbukti kebenarannya ini membuat banyak orang tak mengerti, kok bisa ya seorang napi jalan-jalan ke pulau Bali?

Wanita, tak perlu heran akan kejadian tersebut karena sejak dahulu manusia pandai menyamar untuk menutupi kebaikan atau keburukannya. Di era presiden Sukarno, beliau suka menyamar menjadi rakyat biasa dan berjalan di pasar-pasar, beberapa raja China juga suka menyamar menjadi pengemis atau pengembara untuk bisa mengerti apa yang rakyatnya alami, iblis pun bisa menyamar sebagai malaikat terang, dan berita yang paling hot, narapidana pun bisa menyamar menjadi orang bebas dan menonton tennis dengan mengeluarkan sejumlah duit.  Tuhan Yesus pun dengan blak-blakan mengecam orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat karena mereka menyamar. Tutur kata dan penampilannya saleh, namun perbuatannya membuat Tuhan murka. Berkali-kali Tuhan berkata celaka kepada mereka, karena Tuhan paling membenci orang munafik yang hanya bisa bicara namun kosong secara perbuatan.

Wanita, sebagai murid Yesus mari kita belajar bertindak sesuai ucapan kita, karena setiap perkataan kita di perhitungan oleh Tuhan. Kalau kita menasehati orang agar disiplin dalam masalah waktu, kita sendiri harus disiplin. Kalau kita menasehati orang agar mengasihi, kita sendiri harus bisa terlebih dahulu mengasihi. Kalau kita menasehati orang lain agar menghormati orangtua, kita harus terlebih dahulu bisa menghormati orangtua kita. Murid Yesus yang sejati adalah seorang murid yang selaras antara perbuatan dan perkataannya. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Rabu, 10 Agustus 2011
Pertanyaan     : Apakah tindakanku sesuai ucapanku?
Aplikasi          : Bertindak sesuai ucapan.
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk bisa menjadi pelaku firman. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar