Website counter

Selasa, 23 Agustus 2011

Ryan Well


Baca : Yohanes 4 : 1 – 42
Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (Yohanes 4 : 14)

Sumur. Mendengar kata itu apa yang pertama kali terlintas dalam benak Anda? Air. Jawaban Anda benar. Di belahan bumi manapun manusia selalu membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun tak semua belahan bumi mampu mengeluarkan air bersih dengan mudah. Di tempat kelahiran saya, Majenang, penduduk hanya perlu menggali 5 – 6 meter sudah bisa mendapatkan air bersih. Namun di daerah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sangat sulit mendapatkan air bersih. Bagi kita yang sudah terbiasa mudah mendapatkan air bersih. Tinggal buka kran air menggalir, atau tinggal nyalakan pompa, air terpancar keluar, makna air bersih terkesan biasa-biasa saja. Tetapi kalau kita berasal dari daerah yang sulit mendapatkan air bersih, pasti kita sangat menghargai nilai air bersih, walaupun hanya satu gayung.

Benua Afrika terkenal sebagai benua yang kering dan penduduk benua ini kesulitan mendapatkan air. Seorang anak muda kelahiran 1991 di Kanada bernama Ryan Hreljac tergerak hatinya dengan kesusahan penduduk Afrika. Dari seseorang ia mendapat informasi bahwa untuk membuat sebuah sumur di Afrika dibutuhkan dana sebesar 75 dolar. Ryan pun berusaha mendapatkan uang sejumlah itu dengan bekerja keras  dan akhirnya uang itu terkumpul. Namun saat dana diajukan kepada pihak yang berwenang, ia diberitahu bahwa dana yang dibutuhkan jauh lebih besar yaitu 2000 dolar per satu sumur. Ryan pantang mundur. Ia terus bekerja sambil sekolah dengan giat dan mencari sumbangan ke sana ke mari dan akhirnya uang itu pun terkumpul. Sumur pertamanya ini dibangun di negara Uganda, Afrika dan diberi nama Ryan Well atau sumur Ryan. Walaupun sudah berhasil mewujudkan cita-citanya Ryan tidak berhenti membuat sumur. Dia terus bekerja sambil mengumpulkan dana sehingga sekarang ia sudah memiliki yayasan bernama Ryan’s Well yang sampai renungan ini ditulis sudah membuat 564 proyek pengairan dan sanitasi yang membantu lebih dari 600.000 orang penduduk Afrika di daerah kekeringan.

Di mana ada niat di situ pasti ada jalan. Hari ini banyak orang enggan untuk menolong sesamanya dengan alasan tak punya modal, tak punya skill, tak punya ini tak punya itu, padahal sesungguhnya mereka bisa kalau mau usaha. Ryan Hreljac berhasil membuat banyak sumur padahal modalnya pas-pasan. Perempuan Samaria yang bercakap-cakap dengan Yesus bisa menjadi perpanjangan tangan Tuhan di daerah Samaria untuk memenangkan banyak jiwa, padahal latar belakangnya pelacur dan nggak ngerti Alkitab. Kenapa mereka bisa dipakai Tuhan? Karena ada niat dan usaha, sehingga Tuhan akan berikan apa yang mereka butuhkan untuk bisa menjadi saluran berkat-Nya. Jika hari ini Tuhan ketuk hati kita untuk menolong sesama, jangan menolak dengan berbagai alasan namun terimalah amanat itu dengan sukacita. Tuhan pasti akan berikan apa yang kita butuhkan untuk menolong sesama jika kita mau berusaha. • Richard T.G.R

Pertanyaan    : Apakah aku memiliki niat dan usaha?
Aplikasi          : Bertindaklah, maka Tuhan pasti membantu.
Doa                 : Tuhan, ajar aku bertindak sesuai keinginan-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar