Website counter

Rabu, 24 Agustus 2011

Menggosongkan Gelas


Baca : Filipi 2 : 1 – 10
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. (Filipi 2 : 5)

Pada bulan April 2011 yang lalu, saya mengikuti sebuah acara seminar untuk para penulis. Sebelum seminar dimulai, kami semua terlebih dahulu makan malam bersama. Setelah selesai makan, saya lalu mengambil gelas dan menuangkan teh yang sudah disediakan panitia. Sambil minum teh saya ngobrol-ngobrol dengan beberapa teman, dan seorang teman kemudian berkata bahwa kopi yang diminumnya enak. Mendengar ucapannya saya tergoda ingin mencicipi.

Saya lalu permisi sebentar hendak mengambil kopi. Apa daya, gelas kosong yang tersedia sudah habis. Agar bisa menikmati kopi, saya segera meminum habis teh yang masih tersisa dalam gelas saya, setelah gelas itu kosong barulah saya kemudian menuang kopi dalam gelas dan menikmatinya. Kalau saya tak menggosongkan gelas saya dulu, tentu rasa teh campur kopi tidak karuan alias nggak enak.

Girls, jika kamu ingin menjadi seseorang yang bertumbuh dan menguasai suatu keahlian baru, caranya semudah menggosongkan gelas berisi teh untuk kemudian menggisinya dengan kopi. Contoh sederhananya begini : kamu saat ini adalah orang yang jago banget matematika dan fisika sehingga berhasil menjadi guru privat yang sukses. Sekarang kamu ingin menguasai ilmu baru yang hanya dikit banget kamu kuasai, Bahasa Inggris. Supaya bisa menguasai Bahasa Inggris sehebat kamu menguasai matematika, kamu harus terlebih dahulu merendahkan diri dengan mau diajar oleh guru Bahasa Inggris meskipun kamu guru matematika yang hebat. Kalau kamu merasa gengsi diajar orang lain atau merasa malu karena memperdalam ilmu yang lain, hasilnya ya kamu akan segitu-gitu aja. Memang kamu udah hebat, namun kehebatanmu nggak meningkat. Kamu akan selalu menjadi orang yang sama dari tahun ke tahun.

Girls, Alkitab ngajarin kita agar hidup seturut Yesus yang mau menggosongkan diri-Nya agar bisa mengambil rupa seorang hamba sampai akhirnya mati di kayu salib untuk kita semua. Cobalah bayangin kalau Yesus gengsi jadi anak tukang kayu atau merasa nggak level makan bersama pemungut cukai atau ngobrol dengan perempuan Samaria, kita hari ini nggak bakalan menerima keselamatan kekal. Setiap orang pasti bisa bertumbuh dalam segala hal dengan maksimal sama seperti Yesus, asal ia mau terlebih dahulu menggosongkan diri dan sungguh-sungguh belajar agar mampu menerima ilmu-ilmu yang baru. • Richard T.G.R

Pertanyaan    : Apakah aku mau menggosongkan diri?
Aplikasi          : Kosongkan diri agar bisa menerima ilmu baru.
Doa                 : Tuhan, ajar aku untuk rendah hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar