Website counter

Rabu, 24 Agustus 2011

Terserah Kamu Aja


Baca : Ester 5 : 1 – 8
Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu. (Ester 5 : 2)

Akhir bulan Mei kemarin saya sedang bokek, tiba-tiba seorang sahabat mengajak saya makan malam bersama. Karena ditraktir, waktu dia bertanya enakan makan di mana, saya lalu menjawab terserah kamu aja, saya sih tinggal ngikut. Sahabat saya ini tersenyum geli melihat ″kepasrahan″ saya, lalu mengajukan satu tempat makan yang cukup bersahabat dengan kantong. Dia pun iseng bertanya apakah sikap pasrah saya itu berlaku dalam masalah-masalah serius seperti urusan pekerjaan atau pelayanan, saya menjawab bahwa kadang tanpa sadar saya melakukan hal itu kalau merasa tidak punya daya untuk berdebat mempertahankan apa yang menurut saya benar.

Tanpa sadar ada beberapa diantara kita yang bersikap pasrah dalam mengambil suatu keputusan, yang salah satu cirinya kita menjawab terserah. Alasannya macam-macam, mulai dari nggak punya duit dan dibayari seperti kasus yang saya alami sehingga nggak enak hati klo ngajuin usul, merasa usulan kita nggak bakalan didengar dan si penanya hanya sekedar basa-basi, kita nggak berani membuat keputusan, malas berpikir, takut mengecewakan orang lain, dll.

Kebiasaan pasrah ini sesungguhnya tidak baik kalau kita berlakukan dalam segala situasi. Umpama, dalam rapat kerja bos mengajukan satu usulan yang nggak kita suka, namun mulut kita berkata terserah si bos. Jangan ngomel di belakang bos kalau usulannya itu disetujui semua karyawan. Atau kita diajak ke suatu tempat yang kita nggak suka karena udah terlalu sering kita kunjungi, namun mulut kita berkata terserah. Jangan bete di tempat itu gara-gara teman satu kelompokmu setuju semua.

Tirulah tindakan Ester yang nggak mau pasrah begitu aja dengan keputusan raja yang termakan muslihat Haman. Ester secara tersirat memang pasrah pada Tuhan dengan dirinya dan seluruh rakyat Israel berpuasa selama tiga hari, namun ia berusaha datang pada raja meskipun resikonya hukuman mati. Karena tidak pasrah pada nasib, akhirnya Ester berhasil mengubah keputusan raja. Jadilah murid Yesus yang berani mengambil keputusan dan tanggung jawab seperti Ester. • Richard T.G.R

Pertanyaan    : Apakah aku orang yang mudah pasrah?
Aplikasi          : Jadilah pribadi yang mau berusaha.
Doa                 : Tuhan, bentuk aku menjadi pribadi yang mau berusaha. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar