Website counter

Senin, 29 Agustus 2011

Terus Kabarkan


Baca : Lukas 4 : 16 – 30
Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. (Lukas 4 : 31)

Bulan Juni yang lalu, saya membantu seorang teman menjaga stand minuman di suatu tempat di Semarang. Sambil menjaga stand, sesekali saya pun berkeliling menawarkan minuman itu kepada para pengunjung yang datang. Macam-macam respon orang yang ditawari oleh saya. Ada orang yang mau merespon ketika saya menawarkan minuman dan akhirnya mau membeli. Ada yang menolak setelah saya tawari. Ada orang yang sekedar mendengar namun menolak dengan cara halus. Ada yang mau mencicipi sampel minuman dan akhirnya membeli. Ada yang buru-buru pergi ketika saya akan menghampiri. Ada pula orang yang dengan sangat sombong berlagak tuli dan sama sekali tak mau memandang muka saya dan pergi. Dalam menawarkan minuman itu, lebih banyak penolakan yang saya terima daripada sambutan hangat dan orang yang mau membeli. Namun saya tetap semangat untuk terus menawari satu demi satu pengunjung yang berlalu lalang atau duduk-duduk di bangku.

Hamba Tuhan, kita adalah adalah marketingnya Tuhan dan produk yang kita tawarkan adalah keselamatan. Meskipun keselamatan itu tak ternilai harganya dan cuma-cuma, namun kenyataan berbicara lebih banyak orang yang menolak saat kita menawarkannya daripada yang mau menerima, atau minimal sekedar ingin tahu. Menerima penolakan memang sakit, namun Tuhan mengajari agar terus melakukan apa yang menjadi bagian kita karena Tuhan pun sudah mengalaminya. Ketika Tuhan Yesus menginjil di kampung halaman-Nya sendiri, Ia ditolak. Yesus tentu sedih karena ditolak, namun apakah Ia berhenti mengabarkan Injil? Tidak. Di ayat selanjutnya kita bisa membaca Yesus pergi ke Kapernaum dan mengajar. Kalau kita baca terus pasal-pasal berikutnya, Yesus terus menginjil ke sana ke mari bersama murid-murid-Nya dan kadang mengalami penolakan, namun mereka terus kabarkan Injil.

Apakah hari ini kita putus asa dan merasa tidak cocok jadi hamba Tuhan karena terus menerus mendapat penolakan? Jangan menyerah. Dari seratus orang yang kita ajak mengenal Tuhan, pasti ada satu atau dua orang, bahkan bisa lebih yang mau menerima keselamatan. Terus kabarkan keselamatan kepada siapapun dan jangan fokus pada masalah hasil. Lakukan apa yang menjadi bagian kita dan serahkan masalah hasil kepada Tuhan. • Richard T.G.R

Catatan          : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Penuai – Jumat, 16 September 2011
Pertanyaan    : Apakah aku memutuskan untuk menyerah dalam menginjil?
Aplikasi          : Jangan fokus hasil namun nikmati proses.
Doa                 : Tuhan, ajar aku agar tidak menyerah di tengah jalan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar