Website counter

Rabu, 10 Agustus 2011

Cinta Satu Malam


Baca : Lukas 14 : 25 – 35
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. (Lukas 14 : 27)

Seorang penulis Jerman, Charlotte Roche, dalam sebuah wawancara menawarkan diri untuk menghabiskan waktu satu malam dengan Presiden Jerman Christian Wulff. Tawaran itu diberikan jika presiden menentang rencana pemerintah untuk memperpanjang reaktor nuklir di Jerman. "Saya bersedia tidur dengannya jika setuju pada usulan saya," ujar aktivis anti nuklir ini kepada majalah Der Spiegel. "Jangan khawatir, suami saya sudah setuju. Sekarang tinggal menunggu persetujuan Ibu Negara," ujarnya. Roche merupakan penulis kelahiran Inggris dan penulis buku soal seksualitas yang menjadi salah satu buku terlaris, Westlands, pada tahun 2008. Dia ambil bagian dalam demonstrasi besar untuk melawan pemindahan sampah radioaktif.

Membaca tawaran Roche, sebagian besar kita mungkin menganggap dia gila dan wanita murahan. Tetapi jika melihat motivasinya melakukan itu, kita patut memberikan pujian karena Roche berani mengorbankan tubuhnya sendiri agar apa yang diinginkannya tercapai. Saya sengaja menulis kisah Roche bukan untuk kita ikut-ikutan jual diri, namun melihat kenyataan bahwa banyak orang-orang diluar sana berani bayar harga untuk suatu kebenaran yang sangat diyakininya. Sekarang bagaimana dengan kita pengikut Tuhan, apakah kita juga berani bayar harga untuk membuktikan kita percaya Kristus? Memang mudah mulut kita berkata Aku percaya Kristus, namun Kristus yang kita percayai pun menantang kita semua apakah kita berani bayar harga untuk mengikuti-Nya?

Mengikut Tuhan bukanlah perkara main-main karena itu perjanjian yang tak ternilai harganya. Kita harus berani bayar harga dengan setia melakukan firman Tuhan, walaupun dunia akan menganiaya dan berusaha menjatuhkan kita. Kita harus berani memikul salib (kedagingan) kita masing-masing sampai pelayanan kita di dunia selesai. Kalau kita hanya modal percaya Yesus, namun tak mau melakukan firman-Nya, apalagi tak mau berkorban untuk membuktikan iman percaya kita, maka kita tak layak untuk Tuhan. Apakah kita sudah menjadi murid Yesus yang setia, kita sendirilah yang bisa menjawabnya. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Selasa, 16 Agustus 2011
Pertanyaan     : Apakah aku seorang murid yang setia?
Aplikasi          : Jadilah murid Yesus yang setia.
Doa                 : Tuhan, berikan aku hati yang berani menunjukkan aku setia mengikut Engkau dalam tindakan nyata. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar