Website counter

Minggu, 28 Agustus 2011

Bersyukur Atas Kegagalan


Baca : Lukas 22 : 24 – 38 dan Lukas 22 : 54 – 62
Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku." (Lukas 22 : 34)

Adalah hal yang lumrah kalau kita mengadakan acara selamatan atau pesta jika baru saja mendapat berkat. Contoh sederhananya kita mengadakan syukuran karena berhasil lulus kuliah dengan nilai yang cukup baik. Keluarga kita mengadakan pesta karena baru saja mendapatkan momongan, atau teman kita berpesta karena baru saja memiliki sebuah rumah baru. Lalu pernahkah kita dengar atau melihat orang mengadakan syukuran karena baru aja mendapat musibah atau kegagalan? Misalnya aja nih, orang ngadain selamatan karena rumahnya kebakaran atau ada keluarganya yang baru saja meninggal. Memang kelihatannya tidak mungkin, namun ada beberapa daerah di Indonesia yang justru berpesta saat ada salah satu kerabatnya meninggal dunia.

Lalu bagaimana cara pandang kita tentang kegagalan? Apakah kita melihat kegagalan itu sebagai sesuatu yang musti diratapi siang dan malam, atau kita bisa melihat berkat dibalik kegagalan sehingga kita tetap mampu mengucap syukur? Sebuah kalimat bijak berkata kegagalan adalah guru yang terbaik, dan itu adalah benar adanya. Banyak penemu-penemu besar semacam Edison, Wright bersaudara, atau James Watt, yang berguru pada guru terbaik bernama kegagalan. Kalau kita berpikir para penemu itu dahulu adalah orang yang cerdasnya luar biasa dan punya banyak duit sehingga bisa menunjang keinginan mereka menciptakan sesuatu, kita salah besar.

Kebanyakan para penemu kecerdasannya sama seperti kita dan hartanya pun tak berlimpah ruah. Mereka bisa berhasil dan akhirnya terkenal karena mau terus menerus mencoba sekalipun berulangkali gagal dan memandang kegagalan itu sebagai sukses yang tertunda. Secara tersirat mereka pun bersyukur karena boleh berkali-kali gagal sehingga hari ini kita bisa menikmati hasil penemuan mereka.

Alkitab menulis kisah Petrus yang gagal bersedia mati dan masuk penjara bersama-sama Yesus. Dalam kisah sebelumnya, Petrus pun akhirnya tenggelam saat berjalan di atas air. Meskipun Petrus bisa dikatakan murid yang gagal, namun Yesus menaruh harapan besar padanya agar kelak bisa menguatkan murid-murid yang lain. Petrus beda dengan Yudas karena Petrus belajar bertumbuh dari kegagalan sedangkan Yudas memilih bunuh diri saat mengalami kegagalan mengikut Yesus. Kalau saat ini kamu merasa menjadi orang yang gagal baik dalam hal rohani atau hal duniawi, belajarlah melihat kegagalan sebagai hal yang harus disyukuri dan membuatmu menjadi manusia yang lebih baik. • Richard T.G.R

Pertanyaan    : Apakah aku merasa menjadi orang yang gagal?
Aplikasi          : Lihatlah kegagalan sebagai sarana untuk menjadi lebih baik.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk setiap kegagalan yang aku alami. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar