Website counter

Kamis, 19 Mei 2011

Tobat Sebelum Mati

Baca : Lukas 15 : 11 – 32
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Lukas 11 : 17

Saya memiliki seorang teman yang beberapa tahun lalu terikat dengan narkoba dan seks bebas. Setiap malam, dia bersama teman-teman lawan jenisnya suka pergi ke diskotik dan setelah itu tidur bersama di hotel. Melayani om-om senang adalah hal yang biasa dia lakukan. Uang bukan masalah baginya karena dari pekerjaannya sebagai SPG dan wanita panggilan lebih dari cukup untuk memuaskan segala keinginannya. Namun, di tengah segala kenikmatan yang ada, dia akhirnya sadar bahwa apa yang dilakukannya tidak mendatangkan sukacita. Akhirnya dia belajar Alkitab dengan salah satu pendeta saya selama beberapa waktu.

Pada akhirnya dia memutuskan bertobat. Sangat tidak mudah saat satu demi satu kebiasaan dosa dia lepaskan dan ganti dengan kebiasaan yang positif seperti ibadah atau mengunjungi orang sakit. Dia akhirnya berhasil setelah 2 tahun bergumul. Dalam kesaksiannya dia berkata : “Memang aku terlambat untuk menikmati indahnya karunia Tuhan, namun aku bersyukur masih diberikan kesempatan untuk sadar dan memperbaiki diri selagi masih diberikan nafas.”

Girls, hari ini banyak orang dan mungkin termasuk kamu yang baru aja membaca renungan ini merasa sudah terlambat mengikut Tuhan, bertobat, melepaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan negatif atau memperoleh keselamatan. Sebagian orang merasa Tuhan sudah nggak mungkin memberikan ampun karena dirinya terlalu kotor dan sudah terlambat. Memang betul fakta dan kenyataan membuktikan bahwa kamu sudah terlambat. Saat membaca kisah anak bungsu, secara fakta dan kenyataan dia sudah terlambat untuk kembali kepada bapanya. Dosanya sudah nggak mungkin lagi diampuni karena dia meminta warisan sebelum bapanya mati dan menghambur-hamburkan warisan itu untuk keinginan duniawinya. Secara hitung-hitungan dia nggak pantas disebut anak. Namun ia sadar bahwa ia memang berdosa dan pulang sebelum mati kelaparan. Dia tertolong dan akhirnya berbahagia karena mau pulang.

Girls, kalau hari ini kamu atau temanmu merasa terlambat untuk tobat dan menjadi murid Kristus, kamu sesungguhnya masih punya kesempatan untuk datang kepada-Nya. Selama kamu masih bernafas, tidak pernah ada kata terlambat untuk bertobat dan memperbaiki diri. • Richard T.G.R

Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Girls – Kamis, 12 Mei 2011
Pertanyaan : Apakah aku merasa sudah terlambat untuk kembali pada Tuhan?
Aplikasi : Masih ada kesempatan, bertobatlah.
Doa : Tuhan, terima kasih untuk pengampunan yang Engkau berikan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar