Website counter

Selasa, 31 Mei 2011

Ketika Tuhan Membentuk

Baca : Markus 16 : 9 – 20
Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. Markus 16 : 20

Nama Nick Bollettieri bukanlah nama yang asing bagi para pecinta tenis. Bollettieri yang berasal dari Amerika Serikat ini terkenal sebagai pelatih yang berhasil mencetak petenis-petenis hebat dunia seperti Monica Seles, Andre Aggasi, Maria Sharapova, Jelena Jankovic, Venus dan Serena Wiliams. Salah satu kehebatan Bollettieri adalah nalurinya mengetahui pemain berbakat. Sebelum dilatih oleh Bollettieri, Monica Seles bukanlah siapa-siapa, koordinasi gerakan kaki Seles sangat buruk. Ketika Bollettieri melatihnya, dia tahu kelemahan Seles. Namun dia pun tahu Seles memiliki kelebihan yaitu semangatnya menggebu dan pantang menyerah. Kelebihan inilah yang terus diasah sambil kelemahan yang lain diperkecil sehingga Seles akhirnya berhasil menjadi salah satu petenis hebat dunia.

Siapapun atlit tingkat dunia, pasti dahulu dibentuk oleh pelatih yang luar biasa. Kalau seorang manusia biasa yang punya sebuah skill hebat seperti Bollettieri mampu membentuk juara-juara tenis dunia, bagaimana kalau Tuhan sendiri yang turun tangan membentuk hidup kita? Sebagai orang Kristen, saya percaya Anda pasti setuju kalau saya berkata hidup Anda berada dalam tangan Tuhan dan dibentuk sendiri oleh Tuhan. Namun kenapa ada sebagian orang Kristen yang berhasil dalam bidang apapun yang dia tekuni, sedangkan sebagian lagi tidak berhasil dalam bidang apapun? Apakah Tuhan pilih kasih dalam membentuk masing-masing anak-Nya? Tuhan tidak pernah pilih kasih saat membentuk masing-masing kita dalam tangannya. Sebagian orang Kristen gagal menjadi alat-Nya Tuhan yang luar biasa karena mereka kurang percaya dan tidak mau menggunakan kemampuannya untuk melakukan perkara-perkara hebat, sama seperti para murid Yesus yang awal-awalnya bimbang. Sewaktu Yesus meninggal dan beberapa hari kemudian menampakkan diri kepada Maria dan dua orang dari mereka, mereka tetap tidak percaya dengan pernyataan Maria Magdalena maupun dua orang dari mereka. Pada akhirnya Yesus muncul sendiri dan mencela tindakan mereka. Akhirnya mereka percaya dan melakukan banyak perkara-perkara hebat untuk Tuhan dan pergi ke segala penjuru dunia mewartakan Injil.

Ringkasnya : Anda dan saya sesungguhnya bisa melakukan banyak perkara hebat karena Tuhan sendiri yang membentuk hidup kita. Bagian kita adalah percaya bahwa kita bisa melakukan apapun yang Tuhan suruh. Berhentilah pesimis dan merasa tak mampu karena itu akan menghambat kuasa Tuhan bekerja melalui hidup kita. • Richard T.G.R

Pertanyaan    : Apakah aku pesimis dengan apa yang Tuhan lakukan?
Aplikasi          : Percayalah Anda bisa melakukan banyak perkara hebat.
Doa                 : Tuhan, bentuk aku agar menjadi anak-Mu yang hebat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar