Website counter

Kamis, 19 Mei 2011

Buah untuk Tuhan

Baca : Matius 25 : 14 – 30
Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Matius 25 : 27

Saya termasuk salah satu orang yang setiap hari mengkonsumsi madu untuk menjaga kesehatan. Madu itu sendiri berasal dari kerja keras para lebah yang hinggap dari satu bunga ke bunga lain untuk mendapatkan cairan manis yang akan mereka olah dalam sarangnya menjadi madu. Setelah jadi, para peternak madu akan mengambil madu itu untuk mereka jual. Sebagian kita mungkin tak pernah tahu betapa hebatnya lebah mencari bunga. Untuk menghasilkan satu gram madu, lebah harus mengumpulkan cairan manis dari 125 kepala bunga. Artinya jika mereka menghasilkan satu kilo madu, mereka harus mengumpulkan cairan manis dari 125.000 kepala bunga. Kerja keras lebah seakan sia-sia karena madu itu diambil peternak lebah untuk dijual. Namun lebah tak pernah ngambek, demo atau menyerang manusia karena mereka tahu hasil kerja keras mereka menyehatkan manusia yang mengkonsumsi madu.

Banyak orang hari ini komplain kepada Tuhan mengapa kerja kerasnya seakan-akan tidak dihargai dan sia-sia. Sewaktu muda mereka berjuang mati-matian agar bisa hidup sesuai firman Tuhan, mereka berusaha menjaga kekudusan hidup dan tetap setia di tengah lingkungan yang buruk. Tetapi sewaktu usia beranjak senja, orang-orang tak menghargai perjuangan mereka dahulu. Bos di kantor tak menghargai kontribusi mereka selama belasan tahun bekerja. Anak sudah jarang menengok setelah berkeluarga padahal mereka yang membesarkannya dari kecil sampai dewasa. Rekan-rekan tak lagi menghargai karena mereka tak sekuat dulu. Tuhan sendiri seakan-akan tak menghargai atas usaha mereka hidup seturut firman-Nya.

Kalau Anda hari ini mengalami hal ini, mari belajar dari sikap lebah. Lebah tak pernah komplain kepada Tuhan saat manusia seenaknya mengambil madu hasil kerja kerasnya. Lebah dengan rendah hati membiarkan manusia menikmati buah kerja kerasnya untuk kebaikan manusia sekalipun manusia tidak mengucapkan terima kasih.

Apapun buah dari talenta yang kita punya, ikhlaslah itu dinikmati orang lain dan nama Tuhan yang dimuliakan. Bersikaplah seperti hamba yang memiliki lima dan dua talenta yang bekerja keras dan menyerahkan laba mereka kepada tuannya. • Richard T.G.R

Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan Musa – Rabu, 4 Mei 2011
Pertanyaan : Apakah aku suka komplain mengenai penghargaan?
Aplikasi : Ikhlaslah hasil kerja keras kita dinikmati orang lain.
Doa : Tuhan, lembutkan hatiku agar mampu bersukacita senantiasa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar