Website counter

Minggu, 29 Mei 2011

Mengingat Sejarah


Baca : Lukas 22 : 14 – 20
Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Lukas 22 : 19

Di tengah Kota Semarang, terdapat sebuah tugu bernama Tugu Muda yang dibangun untuk mengenang lima hari pertempuran di Semarang. Di Kota Surabaya, terdapat terdapat Tugu Pahlawan yang dibangun untuk mengenang keberanian arek-arek Surabaya menggusir Belanda di Surabaya. Di Kota Yogyakarta, terdapat Monumen Yogya Kembali, yang dibangun untuk menggenang pertempuran Serangan Umum 1 Maret 1949. Masih banyak tugu-tugu dan monumen bersejarah lain di berbagai kota yang masih berdiri sampai sekarang. Pemerintah sengaja membangun berbagai monumen itu agar kita sebagai bangsa Indonesia selalu ingat bahwa Indonesia bisa merdeka dan terus membangun sampai hari ini karena perjuangan para pahlawan di berbagai kota mempertahankan kedaulatan NKRI dan selalu mengingat sejarah.

Sebagai penduduk Indonesia, kita akan selalu mengingat perjuangan para pahlawan melalui monumen yang didirikan. Sebagai orang Kristen, apa yang kita lakukan untuk mengingat perjuangan Kristus menebus kita? Mengikuti perjamuan suci di gereja kita. Semua gereja setiap bulan pasti mengadakan perjamuan suci untuk mengingat dan melakukan keinginan Yesus sebelum ia menjalani salib. Yesus sendiri yang menyuruh kita semua melakukan perjamuan suci sebagai peringatan akan Dia. Setiap bulan kita pasti mengikuti perjamuan suci, namun apakah kita selalu mengingat perjuangan Tuhan? Semua orang Kristen tahu Yesus telah mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia, namun ironisnya sebagian orang hanya sekedar tahu namun tidak menghormati dan mengingat perjuangan Yesus. Hal ini terbukti dari beberapa orang Kristen yang begitu mudah kawin cerai, begitu mudah komplain dan undur dari Tuhan saat menghadapi banyak masalah, begitu mudah membalas dendam kepada saudara seiman yang sengaja atau pun tak sengaja melukainya, pindah gereja hanya gara-gara iri hati kepada teman satu jemaat, atau korupsi di tempat kerja.

Ringkasnya : Mengingat sejarah perjuangan Yesus di kayu salib berarti kita menghargai perjamuan suci dengan cara kita hidup seturut perintah-Nya. Sia-sia dan menjadi orang munafik jika kita tiap bulan menerima roti dan anggur komuni, namun kita tak mau berjuang melawan godaan dosa dan daging. Marilah kita menghargai penebusan Kristus dengan menjaga hidup kita seturut firman-Nya di tengah dunia yang penuh dengan kejahatan. • Richard T.G.R

Pertanyaan    : Apakah aku menghargai pengorbanan Tuhan?
Aplikasi          : Berjuanglah melawan godaan dosa.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk pengorbanan-Mu untukku. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar