Website counter

Kamis, 19 Mei 2011

Gelap Mata


Baca : Kejadian 4 : 1 – 16

Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Matius 6 : 22 – 23

Mata adalah cerminan hati. Ungkapan ini benar adanya karena ketulusan dan isi hati seseorang terpancar dari sorot matanya. Seseorang bisa saja bibirnya tersenyum manis pada kita dan kata-katanya sangat merdu di dengar plus sopan saat berbicara, tetapi sorot mata yang penuh kebencian tak bisa disembunyikan sehebat apapun kita bersandiwara. Mengapa kadangkala kita merasa satu hari ini sangat buruk? Atau mengapa semua orang kelihatannya membuat kita jengkel dan tidak bisa mengerti kita? Semua itu terjadi karena suasana hati kita yang bermasalah. Pikiran kita buruk sehingga apapun yang kita lihat semuanya buruk. Hal terbaik yang bisa kita lakukan saat mengalami hal ini adalah menyendiri sejenak, bereskan suasana hati dan jernihkan pikiran, baru kemudian kita kembali beraktifitas.

Rasa marah, benci, kecewa, terluka, dan aneka rasa sakit lainnya yang tidak segera di bereskan akan sangat berbahaya karena membuat kita tidak lagi bisa membedakan benar maupun salah. Sejak manusia pertama di ciptakan, tidak mau membereskan suasana hati selalu menimbulkan dosa. Kain tega membunuh Habel yang sama sekali tidak bersalah kepadanya karena panas hati. Akibatnya Kain dihukum Tuhan dan menjadi pelarian. Sampai hari ini berbagai media baik cetak maupun elektronik di seluruh dunia sudah biasa menulis berita tentang pembunuhan atau pemerkosaan karena motif sakit hati, dendam atau cemburu kepada seseorang. Padahal dalam beberapa kasus orang yang mereka bunuh adalah pimpinan kerja mereka yang selama bertahun-tahun memberi nafkah atau seorang istri yang sudah bertahun-tahun mendampingi. Semua itu harus berakhir dengan tragis hanya karena gelap mata.


Adalah lumrah kalau kita sakit hati atau kecewa, tetapi semua itu bisa berakhir dengan baik kalau kita mau membereskannya, bukan malah mendiamkannya. Kalau hari ini Anda mengalami sakit hati atau suasana hati yang bermasalah karena berbagai sebab, segera bereskan itu secepat mungkin. Mencegah selalu jauh lebih baik daripada mengobati. Jangan pernah biarkan benih dosa bertumbuh dalam hati kita hanya gara-gara kita tidak mau membereskan suasana hati. • Stevanny Liem

Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan Wanita – Kamis, 12 Mei 2011

Pertanyaan : Apakah aku sudah membereskan masalah hatiku?

Aplikasi : Jangan pendam sakit hati, segera bereskan.

Doa : Tolong aku jika aku sedang kecewa, ya Tuhan. Berikan damai sejahtera-Mu menguasaiku lebih daripada segalanya. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar