Website counter

Senin, 02 Mei 2011

Sepakat


Baca : Kisah Para Rasul 2 : 41 – 47
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati. (Kis 2 : 46)

Kesepakatan memiliki kuasa yang luar biasa. Hal ini bisa kita buktikan dari contoh-contoh sederhana yang sering kita lakukan. Saat kita menjalin kerjasama dengan sebuah perusahaan, maka biasanya akan ada surat perjanjian yang harus disepakati oleh kedua belah pihak. Kalau kedua belah pihak sepakat dan kemudian menandatangani, barulah bisa terjalin satu kerjasama yang akan menghasilkan tindakan yang menguntungkan kedua belah pihak. Saat kita melangsungkan pesta pernikahan dengan istri atau suami yang kita cintai, biasanya kita pun akan sepakat mengenai pakaian pernikahan model apa yang dikenakan, pesta pernikahan jenis apa, siapa saja yang di undang, dll. Kalau salah satu pihak tidak sepakat, maka tidak pernah ada kerjasama apalagi tindakan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Kalau selama ini kita bisa selalu sepakat dengan manusia, apakah kita selama ini juga selalu sepakat dengan maunya Tuhan, yaitu kita selalu melakukan apapun keinginan Tuhan yang tertulis dalam Alkitab? Atau selama ini kita hanya sekedar tahu firman Tuhan, namun kita malas mempraktekkannya? Fakta membuktikan bahwa orang-orang yang sepakat dengan maunya Tuhan, hidupnya akan selalu diberkati dan dituntun Tuhan untuk mengalami damai sejahtera. Saat membaca cara hidup jemaat mula-mula, kita dapati jumlah mereka bisa bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Tak hanya itu, setiap hari mereka berkumpul dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati. Jemaat yang semula hanya 12 murid Yesus sekarang bisa menjadi ribuan orang berawal dari kata sepakat. Murid-murid Yesus sepakat dengan maunya Tuhan dan ribuan orang yang memberi diri dibaptis pun sepakat dengan apa yang para rasul sampaikan sehingga bersatu. Tak heran walaupun jaman itu penganiayaan terhadap murid-murid Yesus sangat hebat, mereka tetap setia.

Ringkasnya : mari kita sepakat dengan maunya Tuhan sehingga hidup kita selalu seturut kemauan-Nya. Lembutkan hati sehingga kita bisa melakukan apa yang Tuhan mau tanpa bersungut-sungut dan pekerjaan yang kita hasilkan menjadi kemuliaan untuk Tuhan. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Apakah selama ini aku selalu hidup seturut keinginan Tuhan?
Aplikasi          : Hiduplah seturut maunya Tuhan.
Doa                 : Tuhan, lembutkan hatiku agar aku bisa melakukan setiap perintah-Mu dengan sukacita. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar