Website counter

Selasa, 31 Mei 2011

Mekanisme Bela Diri

Baca : Kejadian 3 : 1 – 24
Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kejadian 3 : 12

Pernahkah kita mencoba memperhatikan beragam reaksi orang saat menghadapi kritikan, kegagalan, dan kekurangan dirinya? Biasanya akan kita dapati reaksi beragam dari orang-orang saat mereka melancarkan mekanisme bela diri. Ada orang yang membela diri dengan bertanya apakah kritik yang dia terima sesuai dengan kenyataan yang ada. Ada pula yang sudah siap dengan alasan panjang lebar yang intinya untuk membela diri. Ada yang langsung memukul balik dengan berkata ″itu kan menurut Anda, menurut saya semuanya baik-baik saja.″ Ada pula yang mengatakan ″terima kasih atas masukan dan kritik yang diberikan″, namun dengan nada sinis. Yang terakhir ada yang dengan penuh penyesalan mengakui bahwa dia memang bersalah dan merasa terluka atas komentar yang diberikan sehingga ke depan ia akan berusaha memperbaiki diri. Jenis terakhir inilah yang langka. Sebagai penonton kita bisa melihat dan menilai reaksi orang dengan jujur dan kemudian memberikan penilaian, lalu sekarang bagaimana jika kita sendiri yang mengalami kritikan, kegagalan, dan kekurangan diri? Apa reaksi kita?

Membela diri saat sadar bahwa kita memang melakukan kesalahan atau lemah itu wajar karena itu merupakan bagian dari ego kita. Kita berusaha agar harga diri kita tidak cidera. Namun sebagai pribadi yang dewasa secara karakter, kita harus belajar merespon satu kesalahan, kegagalan, kritik, atau saran sesuai dengan kebenaran firman Tuhan yaitu mau mengakui, sehingga Tuhan dan manusia akan memberikan pengampunan dan menghargai keterusterangan kita. Tak ada seorang pun di dunia ini yang sempurna dan bebas dari kesalahan maupun dosa, sehingga berterimakasihlah jika ada orang yang masih mau mengkritik, menegur dan memberikan saran saat melihat ada kekurangan dalam diri kita. Kita pun hendaknya memberikan respon mau mendengar, berani bicara tentang perasaan kita, dan berterimakasih atas kritik, teguran maupun saran yang diberikan. Adam dan Hawa dahulu dihukum Tuhan dengan sangat berat karena mereka saling menyalahkan satu sama lain padahal mereka semua bersalah. Hendaknya kita tidak meniru teladan buruk mereka.

Ringkasnya : mari kita menjadi seorang Kristen yang mawas diri dan simpatik saat menerima apapun masukan, kritik, maupun teguran. Perbaiki diri dan pandanglah kritik, kegagalan, dan kekurangan diri sebagai pemacu untuk kita semakin berkualitas dalam bekerja untuk Tuhan dan manusia. • Richard T.G.R

Pertanyaan    : Reaksi seperti apa yang aku lakukan saat membela diri?
Aplikasi          : Beranilah mengakui kesalahan dan legowo.
Doa                 : Ajar aku memiliki sikap legowo, Tuhan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar