Website counter

Minggu, 22 Mei 2011

Kasih Sayang Ortu


Baca : Yesaya 53 : 1 – 12
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Yesaya 53 : 5

Ni Made Geria (35) dan suaminya, I Ketut Sunarya, adalah ortu dari I Made Dwitia Indikana (5) penderita kanker getah bening yang sejak enam bulan lalu harus bolak-balik berobat ke RSCM Jakarta. Mereka menyewa satu kamar penuh, dengan empat tempat tidur di sebuah rumah singgah supaya Dwitia tidak terganggu. Menyewa satu kamar berarti harus mengeluarkan Rp 60.000 per hari. Hal ini cukup berat bagi Sunarya yang hanya bekerja sebagai tukang kebun sebuah penginapan di Ubud Bali. Demi kesembuhan anaknya, Sunarya dan Geria rela berhutang ke sana ke mari. ″Demi anak, pinjam uang ke mana-mana juga tidak masalah. Semoga anak saya bisa sembuh sajalah,″ kata Geria kepada seorang wartawan sebuah surat kabar yang mewawancarainya. (Sumber : Harian Kompas – Kamis, 3 Maret 2011).

Girls, setiap ortu pasti ingin memberikan yang terbaik dan mengharapkan yang terbaik untuk buah hatinya. Bahkan walaupun anak mereka tumbuh tidak seperti anak-anak yang lain, mereka akan tetap mengasihi, bahkan memberikan kasih itu secara lebih walaupun itu membuat mereka harus menderita. Kisah Sunarya dan Geria adalah sepotong kisah kasih ortu yang rela berkorban apapun demi kesembuhan anaknya, mereka adalah contoh ortu yang sangat bertanggung jawab yang patut kamu tiru kelak saat kamu menjadi ortu. Saat ini sebagian kita mungkin nggak ngerti kenapa Tuhan mau mengasihi orang-orang berdosa, orang-orang yang sama sekali tidak tahu terima kasih dan justru menganggap Kekristenan adalah kebodohan. Banyak orang menganggap Yesus bukan Tuhan karena tidak mungkin seorang Tuhan mau disalib dan menjalani penderitaan demikian hebat. Tuhan mengasihi kita karena kita adalah anak-Nya. Kita kadang tidak mengerti karena sebagian kita kadang masih memiliki pemikiran seperti bayi yang nggak tahu apa-apa dan sangat egois. Kita selalu menuntut ortu kita memberikan susu, mengambilkan ini dan itu, kalau tidak dituruti kita menangis atau menjerit sekuat-kuatnya. Meskipun rewel dan sangat egois, ortu tetap mengasihi kita waktu bayi bahkan sampai kita dewasa.

Girls, Tuhan sudah membuktikan kasih-Nya yang tak berkesudahan. Kamu nggak bakal pernah bisa membalas kasih-Nya, namun kamu bisa bagikan kasih itu dengan mengasihi orang-orang yang ada di sekitarmu. Belajarlah mengasihi ortumu sesibuk apapun kegiatanmu, belajarlah berempati kepada temanmu yang sedang tertimpa kesusahan, belajarlah mengampuni orang-orang yang melukai hatimu. Mari kita tiru teladan Tuhan kita dengan selalu mempraktekkan kasih kepada setiap orang yang kita jumpai. • Stevanny Liem

Pertanyaan    : Sudahkah aku belajar mengampuni?
Aplikasi          : Selalu mempraktekkan Kasih.
Doa                 : Tuhan, ajar aku bisa mengasihi seperti diri-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar