Website counter

Senin, 02 Mei 2011

Pasrah


Baca : Matius 6 : 25 – 34
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Matius 6 :34

Apakah arti pasrah itu? Secara sederhana pasrah adalah kita menyerahkan kendali atas hidup kita kepada seseorang atau suatu keadaan. Contohnya : kita menyerahkan nasib kita kepada sopir bus saat naik bus yang mengantarkan kita ke tempat kerja. Kita pasrah kepada dokter yang mendiagnosa dan memberikan kita resep obat. Kita menyerahkan nasib laptop kita yang rusak untuk direparasi tukang service komputer. Kita menyerahkan anak kita untuk dididik oleh guru-guru di sekolah yang sudah kita pilih. Kita percaya bahwa sopir bus, dokter, tukang service dan guru-guru sekolah akan menjaga sesuatu yang kita serahkan dengan baik sehingga kita tidak kuatir sedikit pun. Kita biasa memasrahkan nyawa atau sesuatu yang kita punya kepada orang lain, namun mengapa kadangkala kita tidak bisa bersikap pasrah kepada Tuhan?

Kita semua tahu bahwa Tuhan adalah pemilik hidup kita dan Dia pasti memberikan yang terbaik untuk kita. Alangkah tidak adil dan tidak tahu dirinya kita, jika kita hari ini sangat cemas tentang masa depan kita atau masalah yang kita hadapi, dan menganggap Tuhan tak bisa menyelesaikan masalah itu. Kita bisa pasrah kepada sesama manusia yang tidak sempurna, mengapa kita tidak bisa pasrah kepada Tuhan yang sempurna dan kemudian menjalani hidup dengan sukacita? Hal ini bisa terjadi karena kita hanya fokus pada masalah sehingga kecemasan dan ketakutan kita makin membesar dan membuat kita lupa bahwa seberat apapun masalah yang Tuhan ijinkan datang, itu semua tidak akan melebihi kekuatan kita untuk menanggungnya.

Ringkasnya : Yesus sudah mengajarkan kepada kita agar menyerahkan hidup kita dalam tangan-Nya. Praktekkan ajaran Tuhan, maka kita bisa menjalani hari demi hari dengan sukacita dan kita bisa tidur dengan nyenyak. Orang yang selalu kuatir menjalani hidupnya menandakan dirinya tidak mengenal Tuhan dan tak menyerahkan hidupnya pada Tuhan. Jangan habiskan energi dan waktu Anda untuk cemas, namun isilah hari demi hari yang Anda punyai untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif sambil membiarkan Tuhan memegang kendali hidup kita. • Richard T.G.R

Pertanyaan     : Sudahkah aku memasrahkan hidupku pada Tuhan?
Aplikasi          : Percayalah bahwa dalam kendali Tuhan semuanya baik-baik saja
Doa                 : Tuhan, Ajar aku untuk pasrah dan berserah pada Engkau. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar