Website counter

Kamis, 19 Mei 2011

Cara Membuat Soun

Baca : Amsal 16 : 22
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya. Mazmur 111 : 10

Jagoan Kristus pasti pernah menyantap soun atau mie putih. Soun seringkali menjadi makanan campuran pada makanan berkuah, seperti soto, baso, dan sayur sup. Omong-omong bagaimana sih caranya membuat soun? Ayo kita belajar caranya.

Soun dibuat dari tepung aren (enau). Tepung aren diambil dari pohon aren. Mula-mula tepung aren yang masih kasar diseduh dalam kolam berisi air, setelah itu adonan diaduk dengan blender besar. Setelah selesai diaduk, adonan itu dibiarkan mengendap. Air yang kotor dibuang dan diganti dengan air bersih. Proses ini dilakukan 2 kali sehari selama satu minggu. Setelah 4 kali pencucian, adonan diberi kaporit dengan takaran tertentu, supaya tepung menjadi putih dan bersih.

Adonan tepung yang sudah bersih kemudian dikeringkan selama 1 hari 1 malam. Setelah itu dimasukkan ke dalam panci besar dan diberi air panas. Setelah adonan tercampur rata, adonan dimasak sampai menjadi bubur. Bubur yang sudah matang dituang ke dalam kotak press. Kotak press ini memiliki lubang-lubang sebesar lidi. Melalui lubang-lubang inilah akan keluar cairan bubur yang masih kental. Cairan itu akan jatuh di tempat penampungan yang dijalankan terus menerus, agar tidak menumpuk. Pada tahap ini, soun yang baru keluar masih basah. Soun ini lalu dijemur dan diangin-anginkan sampai kering. Setelah kering, soun dipotong-potong sesuai permintaan lalu diikat dan ditimbang. Setelah itu dikemas dalam plastik dan dijual ke pasar.

Jagoan Kristus, segala sesuatu yang kamu makan hari ini, termasuk soun, membutuhkan waktu yang lama supaya jadi. Oleh karena itu hargai makanan yang tiap hari kamu makan. Jangan menyisakan makanan kalau makan atau ambillah sedikit-sedikit dulu supaya semuanya habis. Menghargai apa yang kamu makan merupakan salah satu bentuk kamu menghormati pemberian Tuhan. • Richard T.G.R

Catatan : Renungan ini dimuat di Renungan Spirit Junior – Minggu, 22 Mei 2011
Pertanyaan : Apakah aku menghargai makanan yang aku makan?
Aplikasi : Ambilah makanan secukupnya dan habiskan.
Doa : Tuhan, terima kasih untuk makanan yang boleh aku makan hari ini. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar