Website counter

Senin, 02 Mei 2011

Merenung itu Sehat


Baca : Mazmur 1 : 1 – 6
Tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Mazmur 1 : 2

Orang biasanya mengerutkan dahi melihat orang lain merenung. Orang yang kelihatan sering merenung biasannya dianggap malas dan tidak punya ambisi. Anggapan ini sangat tidak tepat karena merenung dan berangan-angan memiliki perbedaan yang sangat besar. Merenung adalah membayangkan sesuatu yang ingin Anda miliki atau suatu keadaan yang ingin Anda capai. Sedangkan berangan-angan adalah mengharapkan sesuatu berubah dengan sendirinya dan Anda tak mau bertindak untuk membuat perubahan itu.

Bicara masalah merenung, salah satu founding father negara kita, Bung Karno, mendapat rumusan Pancasila saat merenung di bawah pohon sukun (artocarpus communis) yang menghadap ke arah laut saat di buang pemerintah Belanda di Kota Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams, Bung Karno bercerita bahwa dirinya suka berlama-lama duduk dibawah pohon itu. Penduduk Ende yang pernah hidup di jaman Bung Karno pun mengamini bahwa saat terang bulan atau setelah shalat subuh, Bung karno suka merenung di bawah pohon itu. Konon banyak inspirasi yang beliau dapat saat merenung. Sehingga saat Belanda membebaskannya, inspirasi yang beliau dapat langsung diterapkannya dalam tindakan-tindakan untuk memerdekakan bangsa Indonesia.

Keluarga yang dikasihi Tuhan, merenung itu sehat karena firman Tuhan pun mengajarkan kepada kita untuk melakukannya siang dan malam. Dengan merenung kita bisa meresapi dan mensyukuri setiap berkat Tuhan yang setiap waktu kita nikmati. Kita pun bisa mendapatkan inspirasi segar ketika merenung di tempat-tempat yang sepi dan indah. Kita bisa merumuskan cita-cita dan tindakan apa saja yang bisa kita lakukan untuk maju dan bertumbuh di esok hari. Tuhan senang Anda merenung, oleh karena itu selalu luangkan waktu setiap hari untuk merenungkan banyak hal sehingga banyak resolusi dan pertumbuhan yang kelak bisa Anda capai. Merenung adalah salah satu kendaraan kita untuk mencapai sukses baik secara jasmani maupun rohani. Jadilah orang yang suka merenung sehingga kita menjadi orang yang bijaksana dan menghasilkan banyak perbuatan yang berkualitas. • Richard T.G.R

Catatan           : Renungan ini dimuat di RHK Aletea – Rabu, 18 Mei 2011
Pertanyaan     : Apakah aku selalu meluangkan waktu untuk merenung setiap hari?
Aplikasi          : Renungkan firman Tuhan senantiasa.
Doa                 : Tuhan, terima kasih untuk setiap renungan yang boleh aku baca sampai saat ini. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar