Website counter

Minggu, 31 Juli 2011

Penjara Nafsu

Baca : Kejadian 28 : 6 – 9
Sebab itu ia pergi kepada Ismael dan mengambil Mahalat menjadi isterinya, di samping kedua isterinya yang telah ada. Mahalat adalah anak Ismael anak Abraham, adik Nebayot. Kejadian 28 : 9

Raynand III adalah salah satu pejabat negara Belgia yang hidup di abad ke-14. Raynand terkenal karena memiliki tubuh yang sangat gemuk. Dalam sebuah pemberontakan, Raynand ditangkap adiknya sendiri dan dijebloskan dalam penjara. Penjaranya ini unik karena tidak memiliki terali besi, bahkan pintunya pun tak dikunci. Penjara itu berupa sebuah kamar mewah lengkap dengan fasilitas sekelas hotel bintang lima. Lalu kenapa Raynand tidak bisa keluar? Padahal adiknya berjanji kalau dia bisa keluar dengan usahanya sendiri, adiknya akan mengembalikan gelarnya dan seluruh hartanya. Rahasianya adalah pintu itu lebih kecil daripada ukuran tubuh Raynand. Adiknya berani berjanji akan memberikan seluruh harta miliknya dan gelarnya karena sangat mengetahui kelemahan sang  kakak yang sangat suka makan. Setiap hari secara rutin sang adik selalu mengirimkan aneka makanan lezat sehingga sampai mati Raynand tak bisa keluar. Sesungguhnya Raynand bisa keluar kalau ia mau puasa sehingga ukuran tubuhnya mengecil dan akhirnya bisa melalui pintu itu.

Kisah Raynand adalah salah satu contoh akibat kita tidak bisa mengendalikan diri sendiri. Orang yang tak bisa mengendalikan diri sendiri akan dipenjara oleh nafsu birahinya sendiri. Kenapa hari ini banyak orang tak bisa lepas dari seks bebas, gila kerja, gila main perempuan, atau mengkonsumsi narkoba, padahal mereka sesungguhnya bisa. Uang berlimpah-limpah, istri cantik, perusahaan selalu menghasilkan keuntungan yang sangat bagus, di mana kesalahannya? Kesalahannya ada pada diri sendiri yang tak mampu mengendalikan diri sendiri. Secantik atau segagah apapun pasangan kita, sebanyak apapun harta kita, atau setinggi apapun pendidikan kita, semuanya akan terasa tak ada nilainya kalau kita dipenjara oleh nafsu. Kita akan selalu merasa kurang, kurang dan kurang, dan tidak mampu berkata tidak pada keinginan daging.

Kalau kita mau menjadi individu yang dari waktu ke waktu semakin lebih berkualitas baik secara rohani maupun jasmani, pengendalian diri adalah salah satu harga yang harus mau kita bayar. Ingin memiliki tubuh sehat namun makan sembarangan dan tak mau olahraga, keinginan itu akan tetap menjadi keinginan. Ingin masuk surga, namun hari-hari kita diisi dengan selalu mengejar harta duniawi dan malas melakukan semua firman Tuhan, pintu surga tak akan pernah terbuka untuk kita. Salah satu kunci keberhasilan dalam segala hal adalah pengendalian diri. Mari kita belajar selalu mengendalikan diri sendiri. • Richard T.G.R

Pertanyaan    : Apakah aku bisa mengendalikan diri sendiri?
Aplikasi        : kendalikan diri sendiri atau kita dikendalikan orang lain.
Doa              : Tuhan, ajar aku untuk bisa mengendalikan diri. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar